Jumat, 06 September 2013

penelitian

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Mendengar kata sejarah saja kita langsung berpikiran bahwa sejarah merupakan suatu peristiwa atau kejadian di masa lampau. Dengan adanya pikiran seperti itu kebanyakan orang berpendapat bahwa sejarah tidak perlu dipelajari dan diperhatikan karena tidak ada gunanya. Meskipun demikian pada kenyataannya sejarah terus saja ditulis orang disemua peradaban di dunia, dengan adanya hal tersebut sebenarnya sangat cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu sangat perlu untuk dipelajari dan ditulis. Tapi mereka yang meragukan hasil peradaban manusia ini perlu mengetahui sejarah itu sangat berguna baik secara intrinsik dan ekstrinsik, secara intrinsik sejarah itu berguna sebagai pengetahuan seandainya bila sejarah tidak ada gunanya secara ekstrinsik, berarti tidak ada sumbagannya diluar dirinya, cukup dengan nila-nilai intrinsik saja. Akan tetapi didasari atau tidak, ternyata bahwa sejarah ada di mana-mana dan banyak peminatnya yang ingin mengetahui tentang sejarah. Dengan melihat keadaan ini maka perlu ditanamkan sikap untuk menghargai sejarah pada generasi muda, supaya terbina rasa cinta terhadap sejarah yang pada akhirnya dapat memupuk rasa nasionalisme pada generasi muda bangsa Indonesia. Untuk dapat memupuk rasa nasionalisme pada genarasi muda maka dari sekolah dasar sampai sekollah menengah umum harus diberikan mata pelajaran sejarah. Bahan yang dipelajari oleh siswa yaitu mengenai tahun terjadinya peristiwa dan tokoh, dikarenakan yang dipelajari hanya peristiiwa, tahun dan tokoh, menjadikan persepsi anak didik mengenai mata pelajaran sejarah hanya berupa hafalan sehingga pada akhinya anak didik kurang tertarik lagi pada mata pelajaran sejarah dan pelajaran yang lain. Dengan adanya hal seperti itu maka guru sejarah mengalami kesulitan dikarenakan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran sejarah, sehingga pelajaran sejarah dianggap kurang penting dan dianggap mudah oleh siswa sendiri, selain itu juga pelajaran sejarah sering dianggap sebagai mata pelajaran pelengkap saja. Dalam hal ini pelajaran sejarah tidak diikut sertakan dalam EBTANAS maupun ujian tengah semester Dengan adanya seperti ini menjadikan mata pelajaran sejarah dinilai oleh masyarakat awam sebagai mata pelajaran yang tidak setara dengan tingkatan mata pelajaran yang lain miisal: Fisika, Bahasa Inggris, biologi, padahal dengan mata pelajaran sejarah nilai-nilai kebangsaan bisa ditanamkan. Anggapan yang meremehkan pelajaran sejarah itu, menjadikan siswa kurang beminat dalam mengikuti proses belajar-mengajar sejarah. Di sinilah peranan guru terkhusus guru bidang sejarah sangat berperan dalam membangkitkan semangat para anak didiknya agar mencintai dan berminat terhadap pelajaran sejarah. Dengan begitu anak didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila para anak didik benar-benar ingin mengetahui dan menyadari sepenuhnya tentang nilai dan kegunaan dari sesuatu yang bisa dipelajari oleh para siswa mengenaii sejarah, supaya bisa mengetahui peristiwa dimasa lampau dan masa sekarang. b. Deskripsi masalah Di dalam melakukan penelitian, peneliti mengenal beberapa metode antara lain: metode diskusi, tanya jawab, ceramah, dan penugasan yang dapat kita terapkan dalam mengajar. Pada hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh dua factor yaitu: factor siswa dan factor lingkungan, salah satu factor lingkungan yang besar sangat mempengaruhi prestasi belajar adalah kualiitas pengajaran. Dalam kualitas pengajaran ditentukan oleh efektif tidaknya, proses dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada metode yang digunakan. Apakah metode yang digunakan sudah tepat atau masih memakai metode klasik, dan ada beberapa factor yang mempengaruhi minat belajar sejarah, maka dalam penelitian hanya dibatasi pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah disekolah(SMK DHARMA PARAMITHA). Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami penelitian diberikan batasan masalah sebagai berikut: 1) Minat belajar adalah usaha untuk mempelajari suatu bidang studi supaya mendapat pengalaman sehingga terjadi perubahan pada diri sekarang. 2) Prestasi belajar sejarah yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dibatasi pada “materi pelajaran sejarah” masing-masing kelas 1 yang diajarkan pada semester 1 kemudian ditunjukkan oleh nilai atau skor dalam mengerjakan tes prestasi belajar sejarah yang dibuat oleh peneliti. 3) Permasalahan pokok, yang akan diungkapkan dalam penelitian hanya dibatasi pada mengetahui Hubungan prestasi belajar sejarah antara siswa yang diajar dengan minat belajar sejarah . c. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Adakah hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi pelajaran sejarah di kelas? d. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan antara minat mengikuti aktivitas belajar di dalam kelas dengan pretasi belajar sejarah. 2. Untuk menjelaskan tentang informasi ada tidaknya hubungan minat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan sejarah yang diberikan oleh guru terhadap prestasi belajar sejarah. 3. Mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan antara minat membaca bacaan yang ada kaitannya dengan sejarah dengan prestasi belajar sejarah e. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk: 1. Menambah pengalaman atau wawasan untuk penelitian sendiri, sebelum terjun dalam dunia pendidikan 2. Menjadi saran kepada calon guru (mahasiswa FKIP), tentang peranan minat didalam menentukan prestasi belajar siswa 3. Mengoptimalkan potensi siiswa dalam belajar, karena guru akan semakin tepat dan efisien dalam memberikan bimbingan kepada siswa. 4. Menjadi saran kepada guru tentang pentingnnya minat siswa terhadap sejarah bagi prestasi mata pelajaran sejarah BAB II PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Minat Minat adalah gejala kejiwaan yang behubungan dengan sikap subyek (suka, senang, tertarik) terhadap obyek, manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan tidak memiliki semuanya yang ada, kekurangan tersebut dirasakan pula oleh anak. Anak-anak mempunyai kebutuhan akan makan, pakaian, begitu pula dengan kebutuhan tentang pengetahuan, gambaran serta pengertian, dan juga bahasa, perasaan, cinta.1 Selain itu masih ada lagi pengertian tentang minat yaitu: Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktiivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.2 Menurut Hilgrad “interest is presisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content.” Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan atau kecenderung yang muncul dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu aktivitas. Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan. Kemauan disini adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat dapat mencapai sesuatu, kemauan merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dan fungsinya adalah bertautan dengan pikiran dan perasaan.3 Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang-bidang /hal –hal tertentu merasa senang berkecimpung pada bidang-bidang tertentu.4 Minat diikuti dengan perasaan senang dan dari situlah memperoleh kepuasan. Sehubungan dengan uraian tentang pengertian diatas maka minat juga berarti sebagai suatu terhadap sikap objek atas dasar adannya kebutuhan yang mempunyai hubungan langsung, sehingga minat dapat mengarahkan pada perbuatan suatu tujuan yang merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar: a. Perkembangan fisik dan mental, minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental pada waktu mencapai kematangan minat stabil b. Kesempatan belajar, minat tumbuh dari rumah, namun karena luasnya lingkup sosial, anak menjadi tertarik pada minat orang diluar rumah c. Faktor budaya, anak dapat kesempatan dari orang tua dan guru untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya, mereka dianggap minat yang sesuai. d. Lingkungan sosial, minat anak menjadi kuat apabila di lingkungan sosialnya hampir ada kesamaan minat akan sesuatu. 5 Dalam buku W.S Winkel 6 dikatakan bahwa minat adalah kecederungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu, sehingga bisa dikatakan bahwa minat adalah keinginan yang tinggi terhadap suatu pelajaran. Hal tersebut tampak dalam keinginan untuk mengetahui sesuatu. Minat yang terdapat dalam diri anak didik merupakan inventasi yang utama dalam proses belajar sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru akan berhasil dengan baik apabila siswa tersebut terdapat minat pada pelajaran sejarah. Minat tidak dibawa sejak lahir tapi melainkan diperoleh dari pengalaman belajar. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dapat mempengaruhi hasil belajar, jadi minat adalah hasil belajar dan akan menyokong belajar selanjutnya. 2. Belajar Ada beberapa definisi tentang belajar: Belajar merupakan aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Belajar menghasilkan perubahan dalaam pengetaahuan, pemahaman dan nilai sikap terhadap perubahan tingkah laku anak didik. Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu melalui latihan dan pengalaman sehingga terjadi perubahan pada diri sekarang.7 Belajar adalah suatu proses usaha yag dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tiingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.8 Belajar merupakan kegiatan proses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat mendasar dalam tiap penyelenggaraan jenjang pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat terrgantung pada proses belajar siswa, baik ketika berada disekolah maupun dilingkungan dan keluarga. Dengan belajar mengakibatkan adanya perubahan yang tadinya belum bisa menjadi bisa yag terjadi dalam jangka waktu tertentu. Adanya perubahan yang ilmiah menandakan bahwa seseorang telah belajar. Tentu saja belajar disini mempunyai sifat relative konstan dan berbekas. Belajar merupakan hal yang paling penting dalam setiap usaha pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan sebagai sesuatu proses belajar hampir seluruh tempat yang luas dalam lingkungan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. Ciri-ciri belajar menurut Sunardi Suryabrata: a. Belajar adalah aktivitas yang membaca perubahan b. Perubahan itu ada pokoknya yaitu didapatkannya kecakapan baru yang berlaku dalam relatif lama c. Perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja9 Ciri-ciri belajar menurut Sri Rumini: a. Dalam belajar terhadap perubahan tingkah laku , baik tingkah laku yang dapat diamati maupun yang tidak diamati secara langsung b. Dalam belajar perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif, psikomotorik, dan campuran c. Belajar terjadi karena ada interaksi dengan lingkungan. d. Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman dan latihan. 10 Para ahli pendidikan sering mengatakan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh oleh seseorang diberbagai tingkat pendidikan. Pendidikan formal sangat penting karena merupakan dasar untuk menempuh pendidikan non formal.11 3. Belajar Sejarah Dalam kegiatan belajar, siswa dituntut untuk mengerahakan segala aspek yang ada pada dirinya baik fisik maupun psikis, dalam belajar akan berhasil dengan baik apabila pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Proses belajar seperti yang terjadi dilalui oleh siswa. Fase-fase tersebut meliputi: • Fase motivasi • Konsentrasi • Mengolah • Meyimpan dan menggali prestasi dan Umpan balik Menurut Kuntowijoyo sejarah adalah rekontruksi masa lalu. Dan yang dimaksud dengan rekontruksi adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami seseorang.12 Berdasarkan pengertian tersebut maka belajar sejarah adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku, sikap, pengetahuan tentang peristiwa atau kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam belajar sejarah tidak hanya menyangkut pengetahuan tapi juga menyangkut kesadaran. Maka untuk meningkatkan kualitas pengajaran sejarah proses belajar mengajar yang selama ini monoton artinya anak disuruh duduk diam dan mendengarkan sebaiknya dikombinasikan menjadi dua arah (anak diaktifkan)dalam proses belajar mengajar disekolah.13 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar menurut Muhibin Syah merupakan tingkat keberhasilan yang diperoleh lewat evaluasi, sering muncul istilah Tes Hasil Belajar (THB)dan Tes Prestasi Belajar (TPB). THB dan TPB merupakan alat ukur untuk menentukan taraf /tingkat keberhasilan sebuah program pengajaran14 sehingga dalam usaha mengetahui suatu hasil belajar yang dicapai siswa. Dengan adanya evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar itu dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar itu tercapai dan akan diketahui bantuan yang diperlukan bila tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Prestasi biasanya menggunakan lambang angka, hal tersebut disebabkan karena penguasaan bahan pelajaran tentang fakta dari ilmu pengetahuan tertentu akan mudah dinilai yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar. Sehingga dengan adanya laporan hasil belajar akan dapat diketahui tentang prestasi yaitu apakah siswa itu berhasil belajar atau tidak, sesuai dengan rata-rata kelas atau justru siswa tersebut akan tertinggal dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto bahwa prestasi belajar adalah hasil pengolahan output dari suatu tranformasi terhadap masukan atau input yang berupa materi pelajaran sejarah. 15 Dalam prestasi di sekolah pada umumnya tergantung pada tingkat kecerdasan/intelegensi dari siswa itu sendiri, sehingga siswa itu sendiri. Siswa dengan memiliki tingkat IQ tinggi tentu saja akan berprstasi belajar baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi adalah: 1. Faktor bawaan : hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa faktor bawaan akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak/siswa. 2. Faktor lingkungan : dalam hal ini yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang antara lain; gizi yang seimbang. Selain itu yang berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah motivasi. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, dimana dalam hal ini motivasi dapat memberikan dorongan kepada siswa dalam kegiatan belajarnya, sehingga kita sering menjumpai siswa yang mempunyai motivasi untuk berprestasi disekolah, apabila mereka mendapat rangking kemudian oleh guru dan teman-teman diberikan pujian, hadiah dan nilai yang baik16. maka prestasi belajar merupakan hasil pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran disekolah dan biasanya diukaur dengan tes yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian prestasi belajar adalah wujud dari perkembangan kemampuan siswa. Sedangkan prestasi yang telah dicapai oleh siswa dapat berubah atau tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan yang dialami siswa itu sendiri. 5. Prestasi Belajar Sejarah Suatu hasil yang diperoleh sebagai akibat adanya belajar sejarah. Dalam usaha memperoleh suatu hasil belajar, sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadaphasil belajar yang dicapai oleh siswa. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung proses belajar yang diberikan agar bisa mencapai hasil yang diharapkan. Prestasi belajar sejarah merupakan bukti pengusaan siwa terhadap materi pelajaran sejarah, yang disampaikan Guru disekolah. Prestasi belajar sejarah, yang dicapai siswa dipengaruhi oleh kondisi dan kemampuan belajarnya. Siswa yang rajin, tekun, disiplin, dalam belajar cenderung tidak mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan test prestasi belajar, sebaliknya siswa yang malas akan menemui banyak kesulitan dalam mengerjakan test. Berkaitan dengan uraian diatas, yang dimaksud dengan prestasi belajar sejarah dalam penelitian ini, adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui test sejarah yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka. B. Kerangka Berpikir Minat belajar sejarah merupakan rasa suka, rasa tertarik, rasa tidak mudah terhadap keinginan untuk melakukan perubahan sendiri dalam tingkah lakunya, melalui pengalaman dengan tujuan yang terarah. Sehingga dapat menanamkan pengalaman tentang adanya perkembangan masyarakat masa lampau sampai sekarang agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air serta dapat memperluas wawasan hubungan masyarakat antara bangsa di dunia. 1. Hubungan antara kesenangan atau minat mengikuti belajar dengan prestasi belajar sejarah. Dalam hal ini siswa yang mengikuti aktivitas belajar sejarah di kelas akan selalu aktif dan berpatisipasi dengan memperhatikan yang diajarkan oleh guru dan bahan yang mudah lupa diusahakan untuk dicatat serta muncul keinginan untuk bertanya bila tidak jelas supaya prestasi yang dicapai akan lebih baik. Dengan demikian bila siswa melakukan satu hal maka siswa yang berminat belajar sejarah dengan begitu prestasi belajar sejarah pun akan lebih baik, tapi kalau tiadak ada minat maka prestasi belajar sejarah akan menjadi buruk. Maka untuk memperjelas dari hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: X1 y keterangan: X1: minat akan mengikuti aktifitas belajar dikelas Y: prestasi belajar sejarah C. Hipotesis Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:  Adanya hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan prestasi pelajaran sejarah di kelas. Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Peneltian dan Sampel Populasi penelitian ini adalah siswa klas I SMK Dharma Paramitha Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006. Sampel Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah kelas I. Dipilihnya kelas I sebagai tempat penelitian, karena berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1. kelas I merupakan taraf penyesuaian diri dari perpindahan
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Mendengar kata sejarah saja kita langsung berpikiran bahwa sejarah merupakan suatu peristiwa atau kejadian di masa lampau. Dengan adanya pikiran seperti itu kebanyakan orang berpendapat bahwa sejarah tidak perlu dipelajari dan diperhatikan karena tidak ada gunanya. Meskipun demikian pada kenyataannya sejarah terus saja ditulis orang disemua peradaban di dunia, dengan adanya hal tersebut sebenarnya sangat cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu sangat perlu untuk dipelajari dan ditulis. Tapi mereka yang meragukan hasil peradaban manusia ini perlu mengetahui sejarah itu sangat berguna baik secara intrinsik dan ekstrinsik, secara intrinsik sejarah itu berguna sebagai pengetahuan seandainya bila sejarah tidak ada gunanya secara ekstrinsik, berarti tidak ada sumbagannya diluar dirinya, cukup dengan nila-nilai intrinsik saja. Akan tetapi didasari atau tidak, ternyata bahwa sejarah ada di mana-mana dan banyak peminatnya yang ingin mengetahui tentang sejarah. Dengan melihat keadaan ini maka perlu ditanamkan sikap untuk menghargai sejarah pada generasi muda, supaya terbina rasa cinta terhadap sejarah yang pada akhirnya dapat memupuk rasa nasionalisme pada generasi muda bangsa Indonesia. Untuk dapat memupuk rasa nasionalisme pada genarasi muda maka dari sekolah dasar sampai sekollah menengah umum harus diberikan mata pelajaran sejarah. Bahan yang dipelajari oleh siswa yaitu mengenai tahun terjadinya peristiwa dan tokoh, dikarenakan yang dipelajari hanya peristiiwa, tahun dan tokoh, menjadikan persepsi anak didik mengenai mata pelajaran sejarah hanya berupa hafalan sehingga pada akhinya anak didik kurang tertarik lagi pada mata pelajaran sejarah dan pelajaran yang lain. Dengan adanya hal seperti itu maka guru sejarah mengalami kesulitan dikarenakan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran sejarah, sehingga pelajaran sejarah dianggap kurang penting dan dianggap mudah oleh siswa sendiri, selain itu juga pelajaran sejarah sering dianggap sebagai mata pelajaran pelengkap saja. Dalam hal ini pelajaran sejarah tidak diikut sertakan dalam EBTANAS maupun ujian tengah semester Dengan adanya seperti ini menjadikan mata pelajaran sejarah dinilai oleh masyarakat awam sebagai mata pelajaran yang tidak setara dengan tingkatan mata pelajaran yang lain miisal: Fisika, Bahasa Inggris, biologi, padahal dengan mata pelajaran sejarah nilai-nilai kebangsaan bisa ditanamkan. Anggapan yang meremehkan pelajaran sejarah itu, menjadikan siswa kurang beminat dalam mengikuti proses belajar-mengajar sejarah. Di sinilah peranan guru terkhusus guru bidang sejarah sangat berperan dalam membangkitkan semangat para anak didiknya agar mencintai dan berminat terhadap pelajaran sejarah. Dengan begitu anak didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila para anak didik benar-benar ingin mengetahui dan menyadari sepenuhnya tentang nilai dan kegunaan dari sesuatu yang bisa dipelajari oleh para siswa mengenaii sejarah, supaya bisa mengetahui peristiwa dimasa lampau dan masa sekarang. b. Deskripsi masalah Di dalam melakukan penelitian, peneliti mengenal beberapa metode antara lain: metode diskusi, tanya jawab, ceramah, dan penugasan yang dapat kita terapkan dalam mengajar. Pada hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh dua factor yaitu: factor siswa dan factor lingkungan, salah satu factor lingkungan yang besar sangat mempengaruhi prestasi belajar adalah kualiitas pengajaran. Dalam kualitas pengajaran ditentukan oleh efektif tidaknya, proses dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada metode yang digunakan. Apakah metode yang digunakan sudah tepat atau masih memakai metode klasik, dan ada beberapa factor yang mempengaruhi minat belajar sejarah, maka dalam penelitian hanya dibatasi pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah disekolah(SMK DHARMA PARAMITHA). Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami penelitian diberikan batasan masalah sebagai berikut: 1) Minat belajar adalah usaha untuk mempelajari suatu bidang studi supaya mendapat pengalaman sehingga terjadi perubahan pada diri sekarang. 2) Prestasi belajar sejarah yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dibatasi pada “materi pelajaran sejarah” masing-masing kelas 1 yang diajarkan pada semester 1 kemudian ditunjukkan oleh nilai atau skor dalam mengerjakan tes prestasi belajar sejarah yang dibuat oleh peneliti. 3) Permasalahan pokok, yang akan diungkapkan dalam penelitian hanya dibatasi pada mengetahui Hubungan prestasi belajar sejarah antara siswa yang diajar dengan minat belajar sejarah . c. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Adakah hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi pelajaran sejarah di kelas? d. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan antara minat mengikuti aktivitas belajar di dalam kelas dengan pretasi belajar sejarah. 2. Untuk menjelaskan tentang informasi ada tidaknya hubungan minat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan sejarah yang diberikan oleh guru terhadap prestasi belajar sejarah. 3. Mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan antara minat membaca bacaan yang ada kaitannya dengan sejarah dengan prestasi belajar sejarah e. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk: 1. Menambah pengalaman atau wawasan untuk penelitian sendiri, sebelum terjun dalam dunia pendidikan 2. Menjadi saran kepada calon guru (mahasiswa FKIP), tentang peranan minat didalam menentukan prestasi belajar siswa 3. Mengoptimalkan potensi siiswa dalam belajar, karena guru akan semakin tepat dan efisien dalam memberikan bimbingan kepada siswa. 4. Menjadi saran kepada guru tentang pentingnnya minat siswa terhadap sejarah bagi prestasi mata pelajaran sejarah BAB II PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Minat Minat adalah gejala kejiwaan yang behubungan dengan sikap subyek (suka, senang, tertarik) terhadap obyek, manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan tidak memiliki semuanya yang ada, kekurangan tersebut dirasakan pula oleh anak. Anak-anak mempunyai kebutuhan akan makan, pakaian, begitu pula dengan kebutuhan tentang pengetahuan, gambaran serta pengertian, dan juga bahasa, perasaan, cinta.1 Selain itu masih ada lagi pengertian tentang minat yaitu: Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktiivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.2 Menurut Hilgrad “interest is presisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content.” Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan atau kecenderung yang muncul dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu aktivitas. Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan. Kemauan disini adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat dapat mencapai sesuatu, kemauan merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dan fungsinya adalah bertautan dengan pikiran dan perasaan.3 Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang-bidang /hal –hal tertentu merasa senang berkecimpung pada bidang-bidang tertentu.4 Minat diikuti dengan perasaan senang dan dari situlah memperoleh kepuasan. Sehubungan dengan uraian tentang pengertian diatas maka minat juga berarti sebagai suatu terhadap sikap objek atas dasar adannya kebutuhan yang mempunyai hubungan langsung, sehingga minat dapat mengarahkan pada perbuatan suatu tujuan yang merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar: a. Perkembangan fisik dan mental, minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental pada waktu mencapai kematangan minat stabil b. Kesempatan belajar, minat tumbuh dari rumah, namun karena luasnya lingkup sosial, anak menjadi tertarik pada minat orang diluar rumah c. Faktor budaya, anak dapat kesempatan dari orang tua dan guru untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya, mereka dianggap minat yang sesuai. d. Lingkungan sosial, minat anak menjadi kuat apabila di lingkungan sosialnya hampir ada kesamaan minat akan sesuatu. 5 Dalam buku W.S Winkel 6 dikatakan bahwa minat adalah kecederungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu, sehingga bisa dikatakan bahwa minat adalah keinginan yang tinggi terhadap suatu pelajaran. Hal tersebut tampak dalam keinginan untuk mengetahui sesuatu. Minat yang terdapat dalam diri anak didik merupakan inventasi yang utama dalam proses belajar sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru akan berhasil dengan baik apabila siswa tersebut terdapat minat pada pelajaran sejarah. Minat tidak dibawa sejak lahir tapi melainkan diperoleh dari pengalaman belajar. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dapat mempengaruhi hasil belajar, jadi minat adalah hasil belajar dan akan menyokong belajar selanjutnya. 2. Belajar Ada beberapa definisi tentang belajar: Belajar merupakan aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Belajar menghasilkan perubahan dalaam pengetaahuan, pemahaman dan nilai sikap terhadap perubahan tingkah laku anak didik. Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu melalui latihan dan pengalaman sehingga terjadi perubahan pada diri sekarang.7 Belajar adalah suatu proses usaha yag dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tiingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.8 Belajar merupakan kegiatan proses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat mendasar dalam tiap penyelenggaraan jenjang pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat terrgantung pada proses belajar siswa, baik ketika berada disekolah maupun dilingkungan dan keluarga. Dengan belajar mengakibatkan adanya perubahan yang tadinya belum bisa menjadi bisa yag terjadi dalam jangka waktu tertentu. Adanya perubahan yang ilmiah menandakan bahwa seseorang telah belajar. Tentu saja belajar disini mempunyai sifat relative konstan dan berbekas. Belajar merupakan hal yang paling penting dalam setiap usaha pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan sebagai sesuatu proses belajar hampir seluruh tempat yang luas dalam lingkungan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. Ciri-ciri belajar menurut Sunardi Suryabrata: a. Belajar adalah aktivitas yang membaca perubahan b. Perubahan itu ada pokoknya yaitu didapatkannya kecakapan baru yang berlaku dalam relatif lama c. Perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja9 Ciri-ciri belajar menurut Sri Rumini: a. Dalam belajar terhadap perubahan tingkah laku , baik tingkah laku yang dapat diamati maupun yang tidak diamati secara langsung b. Dalam belajar perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif, psikomotorik, dan campuran c. Belajar terjadi karena ada interaksi dengan lingkungan. d. Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman dan latihan. 10 Para ahli pendidikan sering mengatakan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh oleh seseorang diberbagai tingkat pendidikan. Pendidikan formal sangat penting karena merupakan dasar untuk menempuh pendidikan non formal.11 3. Belajar Sejarah Dalam kegiatan belajar, siswa dituntut untuk mengerahakan segala aspek yang ada pada dirinya baik fisik maupun psikis, dalam belajar akan berhasil dengan baik apabila pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Proses belajar seperti yang terjadi dilalui oleh siswa. Fase-fase tersebut meliputi: • Fase motivasi • Konsentrasi • Mengolah • Meyimpan dan menggali prestasi dan Umpan balik Menurut Kuntowijoyo sejarah adalah rekontruksi masa lalu. Dan yang dimaksud dengan rekontruksi adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami seseorang.12 Berdasarkan pengertian tersebut maka belajar sejarah adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku, sikap, pengetahuan tentang peristiwa atau kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam belajar sejarah tidak hanya menyangkut pengetahuan tapi juga menyangkut kesadaran. Maka untuk meningkatkan kualitas pengajaran sejarah proses belajar mengajar yang selama ini monoton artinya anak disuruh duduk diam dan mendengarkan sebaiknya dikombinasikan menjadi dua arah (anak diaktifkan)dalam proses belajar mengajar disekolah.13 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar menurut Muhibin Syah merupakan tingkat keberhasilan yang diperoleh lewat evaluasi, sering muncul istilah Tes Hasil Belajar (THB)dan Tes Prestasi Belajar (TPB). THB dan TPB merupakan alat ukur untuk menentukan taraf /tingkat keberhasilan sebuah program pengajaran14 sehingga dalam usaha mengetahui suatu hasil belajar yang dicapai siswa. Dengan adanya evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar itu dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar itu tercapai dan akan diketahui bantuan yang diperlukan bila tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Prestasi biasanya menggunakan lambang angka, hal tersebut disebabkan karena penguasaan bahan pelajaran tentang fakta dari ilmu pengetahuan tertentu akan mudah dinilai yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar. Sehingga dengan adanya laporan hasil belajar akan dapat diketahui tentang prestasi yaitu apakah siswa itu berhasil belajar atau tidak, sesuai dengan rata-rata kelas atau justru siswa tersebut akan tertinggal dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto bahwa prestasi belajar adalah hasil pengolahan output dari suatu tranformasi terhadap masukan atau input yang berupa materi pelajaran sejarah. 15 Dalam prestasi di sekolah pada umumnya tergantung pada tingkat kecerdasan/intelegensi dari siswa itu sendiri, sehingga siswa itu sendiri. Siswa dengan memiliki tingkat IQ tinggi tentu saja akan berprstasi belajar baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi adalah: 1. Faktor bawaan : hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa faktor bawaan akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak/siswa. 2. Faktor lingkungan : dalam hal ini yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang antara lain; gizi yang seimbang. Selain itu yang berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah motivasi. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, dimana dalam hal ini motivasi dapat memberikan dorongan kepada siswa dalam kegiatan belajarnya, sehingga kita sering menjumpai siswa yang mempunyai motivasi untuk berprestasi disekolah, apabila mereka mendapat rangking kemudian oleh guru dan teman-teman diberikan pujian, hadiah dan nilai yang baik16. maka prestasi belajar merupakan hasil pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran disekolah dan biasanya diukaur dengan tes yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian prestasi belajar adalah wujud dari perkembangan kemampuan siswa. Sedangkan prestasi yang telah dicapai oleh siswa dapat berubah atau tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan yang dialami siswa itu sendiri. 5. Prestasi Belajar Sejarah Suatu hasil yang diperoleh sebagai akibat adanya belajar sejarah. Dalam usaha memperoleh suatu hasil belajar, sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadaphasil belajar yang dicapai oleh siswa. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung proses belajar yang diberikan agar bisa mencapai hasil yang diharapkan. Prestasi belajar sejarah merupakan bukti pengusaan siwa terhadap materi pelajaran sejarah, yang disampaikan Guru disekolah. Prestasi belajar sejarah, yang dicapai siswa dipengaruhi oleh kondisi dan kemampuan belajarnya. Siswa yang rajin, tekun, disiplin, dalam belajar cenderung tidak mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan test prestasi belajar, sebaliknya siswa yang malas akan menemui banyak kesulitan dalam mengerjakan test. Berkaitan dengan uraian diatas, yang dimaksud dengan prestasi belajar sejarah dalam penelitian ini, adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui test sejarah yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka. B. Kerangka Berpikir Minat belajar sejarah merupakan rasa suka, rasa tertarik, rasa tidak mudah terhadap keinginan untuk melakukan perubahan sendiri dalam tingkah lakunya, melalui pengalaman dengan tujuan yang terarah. Sehingga dapat menanamkan pengalaman tentang adanya perkembangan masyarakat masa lampau sampai sekarang agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air serta dapat memperluas wawasan hubungan masyarakat antara bangsa di dunia. 1. Hubungan antara kesenangan atau minat mengikuti belajar dengan prestasi belajar sejarah. Dalam hal ini siswa yang mengikuti aktivitas belajar sejarah di kelas akan selalu aktif dan berpatisipasi dengan memperhatikan yang diajarkan oleh guru dan bahan yang mudah lupa diusahakan untuk dicatat serta muncul keinginan untuk bertanya bila tidak jelas supaya prestasi yang dicapai akan lebih baik. Dengan demikian bila siswa melakukan satu hal maka siswa yang berminat belajar sejarah dengan begitu prestasi belajar sejarah pun akan lebih baik, tapi kalau tiadak ada minat maka prestasi belajar sejarah akan menjadi buruk. Maka untuk memperjelas dari hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: X1 y keterangan: X1: minat akan mengikuti aktifitas belajar dikelas Y: prestasi belajar sejarah C. Hipotesis Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:  Adanya hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan prestasi pelajaran sejarah di kelas. Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Peneltian dan Sampel Populasi penelitian ini adalah siswa klas I SMK Dharma Paramitha Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006. Sampel Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah kelas I. Dipilihnya kelas I sebagai tempat penelitian, karena berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1. kelas I merupakan taraf penyesuaian diri dari perpindahan

Rabu, 28 Agustus 2013

Sejarah Kerajaan Majapahit

Hal terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit dan sejarah tak jelas.Sumber utama yg digunakan oleh para sejarawan adl Pararaton - Kitab Raja-raja dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuk Majapahit. Sementara itu Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yg ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu hal yg terjadi tidaklah jelas.Selain itu terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian banyak pula sarjana yg beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima krn sejalan dgn catatan sejarah dari Tiongkok khusus daftar penguasa dan keadaan kerajaan yg tampak cukup pasti.
Sejarah Pendirian Kerajaan Majapahit
Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290 Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yg bernama Meng Chi ke Singhasari yg menuntut upeti. Kertanagara penguasa kerajaan Singhasari yg terakhir menolak utk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dgn merusak wajah dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu Jayakatwang adipati Kediri sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya menantu Kertanegara yg datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit yg nama diambil dari buah maja dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba Wijaya bersekutu dgn pasukan Mongolia utk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukan secara kalang-kabut krn mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka utk menangkap angin muson agar dapat pulang atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yg asing.
Tanggal pasti yg digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adl hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dgn nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa termasuk Ranggalawe Sora dan Nambi memberontak melawan meskipun pemberontakan tersebut tak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yg melakukan konspirasi utk menjatuhkan semua orang terpercaya raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti) Halayudha ditangkap dan dipenjara dan lalu dihukum mati.Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Anak dan penerus Wijaya Jayanegara adl penguasa yg jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet yg berarti “penjahat lemah”. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca. Ibu tiri yaitu Gayatri Rajapatni seharus menggantikan akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuan Tribhuwana Wijayatunggadewi utk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana kerajaan Majapahit berkembang menjadi lbh besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibu pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putra Hayam Wuruk.
Kejayaan Kerajaan Majapahit
Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa Majapahit mencapai puncak kejayaan dgn bantuan mahapatih Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364) Majapahit menguasai lbh banyak wilayah. Pada tahun 1377 beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang menyebabkan runtuh sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lain adl Adityawarman yg terkenal krn penaklukan di Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampak tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dgn Campa Kamboja Siam Birma bagian selatan dan Vietnam dan bahkan mengirim duta-duta ke Tiongkok.
Keruntuhan Majapahit
Sesudah mencapai puncak pada abad ke-14 kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampak terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yg dipertengkarkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan besar yg dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.
Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adl tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adl “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yg sebenar digambarkan oleh candrasengkala tersebut adl gugur Bre Kertabumi raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.
Ketika Majapahit didirikan pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan agama Islam yaitu Kesultanan Malaka mulai muncul di bagian barat nusantara.
Catatan sejarah dari Tiongkok Portugis (Tome Pires) dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus penguasa dari Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521 M.
Sistem Perekonomian Majapahit
Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri utk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yg menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.
Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada garam kain dan burung kakak tua sedangkan komoditas impor adl mutiara emas perak sutra barang keramik dan barang dari besi. Mata uang dibuat dari campuran perak timah putih timah hitam dan tembaga. Selain itu catatan Odorico da Pordenone biarawan Katolik Roma dari Italia yg mengunjungi Jawa pada tahun 1321 menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dgn perhiasan emas perak dan permata.
Kebudayaan Majapahit
Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dgn perayaan besar keagamaan yg diselenggarakan tiap tahun. Agama Buddha Siwa dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha Siwa maupun Wisnu.
Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelum arsitek Majapahitlah yg paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dgn memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yg masih dapat ditemui sekarang adl Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan Mojokerto.
Struktur Pemerintahan Majapahit
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yg teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak struktur dan birokrasi tersebut tak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya[21]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dgn para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasa diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawah antara lain yaitu:
  • Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
  • Rakryan Mantri ri Pakira-kiran dewan menteri yg melaksanakan pemerintahan
  • Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
  • Dharmma-upapatti para pejabat keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yg terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yg bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yg anggota para sanak saudara raja yg disebut Bhattara Saptaprabhu.
Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah yg disebut Paduka Bhattara. Mereka biasa merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan penyerahan upeti dan pertahanan kerajaan di wilayah masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan yg dipimpin oleh seseorang yg bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:
  1. Kelinggapura
  2. Kembang Jenar
  3. Matahun
  4. Pajang
  5. Singhapura
  6. Tanjungpura
  7. Tumapel
  8. Wengker
  9. Daha
  10. Jagaraga
  11. Kabalan
  12. Kahuripan
  13. Keling
Raja-raja Majapahit
Berikut adl daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yg mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yg memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.
  1. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
  2. Kalagamet bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
  3. Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
  4. Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
  5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
  6. Suhita (1429 - 1447)
  7. Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
  8. Rajasawardhana bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
  9. Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
  10. Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
  11. Kertabumi bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
  12. Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
  13. Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit
Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.
Kesultanan-kesultanan Islam Demak Pajang dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunan melalui Kertabhumi; pendiri Raden Patah menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina yg dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yg dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting krn merupakan lokasi ibukota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering kali dalam bentuk makam leluhur yg di Jawa merupakan bukti penting dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.
Para penggerak nasionalisme Indonesia modern termasuk mereka yg terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20 telah merujuk pada Majapahit sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yg dijalankan tahun 1920-an Partai Komunis Indonesia menyampaikan visi tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yg diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit utk kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru menggunakan utk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit negara Indonesia modern meliputi wilayah yg luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa.
Majapahit memiliki pengaruh yg nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.
Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan pelestarian dan penyebaran teknik pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterus bilah keris yg ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara terutama di bagian barat. Selain keris berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
Meskipun tak ada bukti tertulis banyak perguruan pencak silat di Nusantara mengklaim memiliki akar tradisi hingga ke zaman Majapahit. Sebagai suatu rezim ekspansionis tentara Majapahit dapat diduga memiliki kemampuan bertempur yg lbh handal daripada bawahan-bawahannya.
Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yg terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tak henti-henti bagi para seniman masa selanjut utk menuangkan kreasi terutama di Indonesia. Berikut adl daftar beberapa karya seni Kerjaan Majapahit yg berkaitan dgn masa tersebut.

  • Serat Darmagandhul sebuah kitab yg tak jelas penulis krn menggunakan nama pena Ki Kalamwadi namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yg berkaitan dgn perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis “Buda” ke Islam dan sejumlah ibadah yg perlu dilakukan sebagai umat Islam.
  • Serial “Mahesa Rani” karya Teguh Santosa yg dimuat di Majalah Hai mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada) adik seperguruan Lubdhaka seorang rekan Mahesa Rani.
  • Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit karya Jan Mintaraga.
  • Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
  • Strip komik “Panji Koming” karya Dwi Koendoro yg dimuat di surat kabar “Kompas” edisi Minggu menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
  • Sandyakalaning Majapahit (1933) roman sejarah dgn setting masa keruntuhan Majapahit karya Sanusi Pane.
  • Kemelut Di Majapahit roman sejarah dgn setting masa kejayaan Majapahit karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
  • Zaman Gemilang (1938/1950/2000) roman sejarah yg menceritakan akhir masa Singasari masa Majapahit dan berakhir pada intrik seputar terbunuh Jayanegara karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri.
  • Senopati Pamungkas (1986/2003) cerita silat dgn setting runtuh Singhasari dan awal berdiri Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara karya Arswendo Atmowiloto.
  • Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005) roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi putri dari Kerajaan Sunda yg gugur dalam Peristiwa Bubat.
  • Gajah Mada (2005) sebuah roman sejarah berseri yg mengisahkan kehidupan Gajah Mada dgn ambisi menguasai Nusantara karya Langit Kresna Hariadi.
  • Tutur Tinular suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara.
  • Saur Sepuh suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yg populer pada awal 1990-an. Film ini sebetul lbh berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dgn Majapahit pula.
  • Walisongo sinetron Ramadhan tahun 2003 yg berlatar Majapahit di masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak di zaman Sultan Trenggana.

Sejarah Kerajaan Majapahit

Hal terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit dan sejarah tak jelas.Sumber utama yg digunakan oleh para sejarawan adl Pararaton - Kitab Raja-raja dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuk Majapahit. Sementara itu Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yg ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu hal yg terjadi tidaklah jelas.Selain itu terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian banyak pula sarjana yg beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima krn sejalan dgn catatan sejarah dari Tiongkok khusus daftar penguasa dan keadaan kerajaan yg tampak cukup pasti.
Sejarah Pendirian Kerajaan Majapahit
Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290 Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yg bernama Meng Chi ke Singhasari yg menuntut upeti. Kertanagara penguasa kerajaan Singhasari yg terakhir menolak utk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dgn merusak wajah dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu Jayakatwang adipati Kediri sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya menantu Kertanegara yg datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit yg nama diambil dari buah maja dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba Wijaya bersekutu dgn pasukan Mongolia utk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukan secara kalang-kabut krn mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka utk menangkap angin muson agar dapat pulang atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yg asing.
Tanggal pasti yg digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adl hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dgn nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa termasuk Ranggalawe Sora dan Nambi memberontak melawan meskipun pemberontakan tersebut tak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yg melakukan konspirasi utk menjatuhkan semua orang terpercaya raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti) Halayudha ditangkap dan dipenjara dan lalu dihukum mati.Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Anak dan penerus Wijaya Jayanegara adl penguasa yg jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet yg berarti “penjahat lemah”. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca. Ibu tiri yaitu Gayatri Rajapatni seharus menggantikan akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuan Tribhuwana Wijayatunggadewi utk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana kerajaan Majapahit berkembang menjadi lbh besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibu pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putra Hayam Wuruk.
Kejayaan Kerajaan Majapahit
Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa Majapahit mencapai puncak kejayaan dgn bantuan mahapatih Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364) Majapahit menguasai lbh banyak wilayah. Pada tahun 1377 beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang menyebabkan runtuh sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lain adl Adityawarman yg terkenal krn penaklukan di Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampak tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dgn Campa Kamboja Siam Birma bagian selatan dan Vietnam dan bahkan mengirim duta-duta ke Tiongkok.
Keruntuhan Majapahit
Sesudah mencapai puncak pada abad ke-14 kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampak terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yg dipertengkarkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan besar yg dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.
Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adl tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adl “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yg sebenar digambarkan oleh candrasengkala tersebut adl gugur Bre Kertabumi raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.
Ketika Majapahit didirikan pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan agama Islam yaitu Kesultanan Malaka mulai muncul di bagian barat nusantara.
Catatan sejarah dari Tiongkok Portugis (Tome Pires) dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus penguasa dari Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521 M.
Sistem Perekonomian Majapahit
Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri utk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yg menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.
Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada garam kain dan burung kakak tua sedangkan komoditas impor adl mutiara emas perak sutra barang keramik dan barang dari besi. Mata uang dibuat dari campuran perak timah putih timah hitam dan tembaga. Selain itu catatan Odorico da Pordenone biarawan Katolik Roma dari Italia yg mengunjungi Jawa pada tahun 1321 menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dgn perhiasan emas perak dan permata.
Kebudayaan Majapahit
Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dgn perayaan besar keagamaan yg diselenggarakan tiap tahun. Agama Buddha Siwa dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha Siwa maupun Wisnu.
Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelum arsitek Majapahitlah yg paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dgn memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yg masih dapat ditemui sekarang adl Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan Mojokerto.
Struktur Pemerintahan Majapahit
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yg teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak struktur dan birokrasi tersebut tak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya[21]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dgn para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasa diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawah antara lain yaitu:
  • Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
  • Rakryan Mantri ri Pakira-kiran dewan menteri yg melaksanakan pemerintahan
  • Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
  • Dharmma-upapatti para pejabat keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yg terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yg bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yg anggota para sanak saudara raja yg disebut Bhattara Saptaprabhu.
Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah yg disebut Paduka Bhattara. Mereka biasa merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan penyerahan upeti dan pertahanan kerajaan di wilayah masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan yg dipimpin oleh seseorang yg bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:
  1. Kelinggapura
  2. Kembang Jenar
  3. Matahun
  4. Pajang
  5. Singhapura
  6. Tanjungpura
  7. Tumapel
  8. Wengker
  9. Daha
  10. Jagaraga
  11. Kabalan
  12. Kahuripan
  13. Keling
Raja-raja Majapahit
Berikut adl daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yg mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yg memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.
  1. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
  2. Kalagamet bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
  3. Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
  4. Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
  5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
  6. Suhita (1429 - 1447)
  7. Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
  8. Rajasawardhana bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
  9. Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
  10. Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
  11. Kertabumi bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
  12. Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
  13. Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit
Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.
Kesultanan-kesultanan Islam Demak Pajang dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunan melalui Kertabhumi; pendiri Raden Patah menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina yg dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yg dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting krn merupakan lokasi ibukota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering kali dalam bentuk makam leluhur yg di Jawa merupakan bukti penting dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.
Para penggerak nasionalisme Indonesia modern termasuk mereka yg terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20 telah merujuk pada Majapahit sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yg dijalankan tahun 1920-an Partai Komunis Indonesia menyampaikan visi tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yg diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit utk kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru menggunakan utk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit negara Indonesia modern meliputi wilayah yg luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa.
Majapahit memiliki pengaruh yg nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.
Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan pelestarian dan penyebaran teknik pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterus bilah keris yg ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara terutama di bagian barat. Selain keris berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
Meskipun tak ada bukti tertulis banyak perguruan pencak silat di Nusantara mengklaim memiliki akar tradisi hingga ke zaman Majapahit. Sebagai suatu rezim ekspansionis tentara Majapahit dapat diduga memiliki kemampuan bertempur yg lbh handal daripada bawahan-bawahannya.
Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yg terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tak henti-henti bagi para seniman masa selanjut utk menuangkan kreasi terutama di Indonesia. Berikut adl daftar beberapa karya seni Kerjaan Majapahit yg berkaitan dgn masa tersebut.

  • Serat Darmagandhul sebuah kitab yg tak jelas penulis krn menggunakan nama pena Ki Kalamwadi namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yg berkaitan dgn perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis “Buda” ke Islam dan sejumlah ibadah yg perlu dilakukan sebagai umat Islam.
  • Serial “Mahesa Rani” karya Teguh Santosa yg dimuat di Majalah Hai mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada) adik seperguruan Lubdhaka seorang rekan Mahesa Rani.
  • Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit karya Jan Mintaraga.
  • Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
  • Strip komik “Panji Koming” karya Dwi Koendoro yg dimuat di surat kabar “Kompas” edisi Minggu menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
  • Sandyakalaning Majapahit (1933) roman sejarah dgn setting masa keruntuhan Majapahit karya Sanusi Pane.
  • Kemelut Di Majapahit roman sejarah dgn setting masa kejayaan Majapahit karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
  • Zaman Gemilang (1938/1950/2000) roman sejarah yg menceritakan akhir masa Singasari masa Majapahit dan berakhir pada intrik seputar terbunuh Jayanegara karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri.
  • Senopati Pamungkas (1986/2003) cerita silat dgn setting runtuh Singhasari dan awal berdiri Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara karya Arswendo Atmowiloto.
  • Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005) roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi putri dari Kerajaan Sunda yg gugur dalam Peristiwa Bubat.
  • Gajah Mada (2005) sebuah roman sejarah berseri yg mengisahkan kehidupan Gajah Mada dgn ambisi menguasai Nusantara karya Langit Kresna Hariadi.
  • Tutur Tinular suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara.
  • Saur Sepuh suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yg populer pada awal 1990-an. Film ini sebetul lbh berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dgn Majapahit pula.
  • Walisongo sinetron Ramadhan tahun 2003 yg berlatar Majapahit di masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak di zaman Sultan Trenggana.