BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebuah perguruan tinggi yang mempunyai beberapa fakultas didalamnya. Fakultas-fakultas itu antara lain: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Tehnik. Antara fakultas satu dengan fakultas yang lainya mempunyai visi dan misi yang berbeda. Dalam FKIP misalnya, bahwa misinya adalah menyiapkan tenaga-tenaga pengajar yang profesional, mampu menguasai kecakapan guru secara lengkap dan terintegrasi. Dari sana, maka untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa FKIP diharuskan untuk melakukan praktek mengajar yang mana ini dinamakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru, agar mendapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan melaksanakan tugas-tugas pendidikan selain pembelajaran. Namun disamping itu, dalam pelaksanaan PPL ini praktikan tidak hanya melakukan latihan pembelajaran dan tugas-tugas pendidikan tetapi juga melakukan kegiatan pengabdian yang sesuai dengan bekal para mahasiswa FKIP sebagai pengganti KKN, sehingga program ini disebut PPL Plus (PPL Reguler = 2 sks, dan KKN = 2 sks). FKIP khusunya PIPS (Program Ilmu Pengetahuan Sosial). Sudah beberapa tahun ini merintis KKN reguler dipadukan dengan PPL II yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Pertimbangannya antara lain:
1) Lebih praktis pengurusannya,
2) Lebih murah biayanya,
3) Lebih relevan dengan bidang studi mahasiswa FKIP dan
4) memberi konstribusipositif untuk sekolah ber-KKN.
Sekolah tempat mahasiswa ber-PPL Plus adalah Sekolah Menegah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Dalam melaksanakan PPL Plus ini selain melakukan praktek mengajar agar menambah bekal dalam mengajar dan mengetahui tugas-tugas sebagai guru, dan beberapa tugas yang juga dapat ditangani mahasiswa selama ber PPL Plus, antara lain:
1) Membenahi/membuat sarana prasarana (seperti: membenahi perpustakaan, membenahi alat peraga, membenahi plakat kelas, membenahi administrasi TU),
2) dalam hal kesiswaan (seperti ikut terlibat dalam MOS,TONTI, Pengadaan/pembuatan majalah dinding/mading, olah raga, kesenian, OSIS, penyelenggaraan Study Tour, dan HUT RI),
3) dalam hal lingkungan misalnya pengecatan, ikut membuat kolam sekolah, tamanisasi.
A. Hakikat, Tujuan Dan Status Kegiatan PPL Plus.
1. Hakikat Program Pengalaman Lapangan
PPL Plus merupakan gabungan PPL Reguler dan KKN yang disederhanakan di masyarakat pendidikan atau sekolah tanpa menghilangkan esensi KKN Reguler. KKN yang bersamaan dengan praktek mengajar di sekolah ini sebagai pengganti KKN reguler yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi (termasuk Universitas Sanata Dharma) di masyarakat umum.
Program Pengalaman Lapangan Plus merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru dengan harapan dapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di luar mengajar (latihan non mengajar).
PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Karena itu pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan sesudah mahsiswa mendapat bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti pengusaan landasan kependidikan,penguasaan bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kemampuan atau kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan. Karena itu dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi mulai dari pembentukan berbagai kemampuan akademik, penghayatan sikap dan nilai. Keseluruhan kecakapan keguruan diatas mulai perlu dilandasi dengan nilai serta sikap keguruan yang positif.
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan Plus
PPL Plus bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:
1) Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
2) Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPl agar semakin menguasai kecakapan keguruan secara profesional.
4) Mengembangkan kepekaan sosial calon guru terhadap kehidupan masyarakat yang konkret, serta berkemampuan untuk melakukan refleksi sosial atas pengalaman tersebut.
3. Status Kegiatan
1). PPL Reguler merupakan mata kuliah wajib lulus dengan bobot 2 SKS dan nilai final minimal C.
2). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengganti KKN dengan bobot 1 SKS.
B. Tempat, Personalia, dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Program Pengalaman Lapangan dapat dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas, baik sekolah negeri maupun swasta. Tempat yang dilakukan praktikan untuk melaksanakan PPL dilakukan di SMA N I Ngemplak, di Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provisnsi D.I. Yogyakarta.
2. Personalia
a. Dosen Pembimbing: Drs A.K. Wiharyanto M.M
b. Guru Pamong bidang studi Sejarah adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
c. Koordinator Program Pengabdiaan Masyarakat adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
d. Koordinator Program Pengalaman Lapangan adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
3. Waktu kegiatan
a. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2006/2007.
b. Secara Umum waktu pelaksanaan PPL Plus adalah sekitar tiga Bulan yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus.
C. Persiapaan Program Kegiatan
1. Di kampus
Sebelum melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di sekolah. Pratikan mendapat pembekalan yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun pembekalan yang dilaksanakan pada :
a. Tanggal 21-22 Juni 2006, pembekalan dari PRODI yang dilaksanakan di ruangan II/K.16 Kampus I Universitas Sanata Dharma(hari prtama dan I/K.2 pada hari kedua), selain itu paktikan juga mendapat pembekalan PPL-Plus dari Fakultas FKIP pada tanggal 26 Juni 2006. Adapun pembekalan dilaksanakan agar mahasiswa mendapat bekal untuk:
Dapat melakukan analisis sosial yaitu suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi-intitusi secara khusus pendidikan sehingga mahasiswa mampu melihat sesuatu masalah sosial yang ada dalam konteks yang lebih luas, kemudian yang diharapkan menentukan tindakan atau aksi yang lebih tepat untuk memecahkan masalah-masalah itu. Dalam melaksanakan analisis sosial mahasiswa sosial diharapkan mampu membuat refleksi sosial. Dalam refleksi ini mahasiswa harus mampu menjelaskan:
Asumsi – asumsi metodologis yang mendasari refleksi.
Dalam hubungan apa refleksi tersebut menunjang keberhasilan analisis
Implikasi – implikasi apa saja dari proses tersebut yang menunjuk jawaban-jawaban yang tepat.
Dapat memahami pedoman kegiatan program pengalaman lapangan secara khusus mengenai kegiatan pembelajaran di kelas .
Memahami cara mengkatalogisasikan buku-buku yang ada di perpustakan sekolah.
Memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi oleh pratikan.
Mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing dan kepala Sekolah atau yang mewakili rancangan kegiatan program kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa.
Rincian kegiatan pembekalan adalah sebagai berikut:
Pembekalan I tanggal 21 Juni 2006
Pada tanggal 21 juni 2006, pratikan mendapatkan pembekalan dari Bapak Y.R. Subakti, M.Pd. setelah itu praktikan mendapat materi refleksi sosial PPL-Plus dari Bapak Sutardjo Adisusilo, J.R. S.Th. Setelah itu praktikan mendapatkan pula penjelasan mengenai bagaimana membuat proposal PPL-Plus oleh koordinator PPL-Plus Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd.
Pembekalan II tanggal 22 Juni 2006
Pada pembekalan hari kedua pembekalan PPL-Plus Program Studi Pendidikan Sejarah mengadakan pertemuan dengan kepala Sekolah atau yang mewakili tempat pratikan ber PPL-Plus. Pembekalan disampaikan oleh ketua Program Studi Pendidikan Sejarah: Bpk Drs. Sutardjo Adisusilo JR, Koordinator PPL Ibu Dra Th. Sumini, M.Pd, namun sebelum itu praktikan diberi pembekalan mengenai sistem pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh guru bidang studi sejarah SMA N 11 (sebelas) Ibu Dra. Murwaningsih.
Pembekalan III tanggal 26 Juni 2006 (pembekalan umum FKIP)
Pembekalan ini diberikan kepada praktikan agar praktikan bisa mengetahui seluk-beluk mengenai PPL terutama mengenai bagaimana seorang guru bersikap baik di luar maupun di dalam sekolah. Praktkan juga diberi contoh mengenai bagaimana cara berpenampilan sebagai seorang guru.
2. Disekolah
a) Penyerahan PPL
Sebelum melaksanakan tugas praktik mengajar di kelas, praktik diserahkan oleh Dosen pembimbing Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. kepada seluruh warga SMA N I Ngemplak yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah, Bapak Drs. Maskur, pada tanggal 28 Juni 2006.
b) Observasi
Kegiatan awal setelah penyerahan di sekolah yaitu praktikan melakukan observasi sekolah. Kegiatan observasi ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2006. Adapun aspek-aspek yang diperhatikan dalam kegiatan observasi sekolah adalah:
1. Kondisi Gedung dan Lingkungan
i. Kondisi bangunan
ii. Halaman sekolah
iii. Kamar kecil
iv. Kantin
v. Lapangan Olahraga
2. Ruang kelas, Kantor, dan sumber belajar meliputi:
Ruang Kelas
Keadaan fasilitas belajar
Kantor (tata usaha, ruang BP dan ruang guru)
Alat penunjang pendidikan
Sumber belajar
Dalam observasi ini ada beberapa hal yang dibicarakan dengan Bapak Kepala Sekolah yaitu:
a. Kondisi sekolah, karena ini penting untuk melihat apa saja yang perlu dibenahi dan dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka menyusun program KKN-nya (Plus).
b. Pembagian tugas mengajar.
c. Membicarakan ketentuan berpakaian. Kepala sekolah membri kebebasan kepada praktikan tetapi dengan syarat rapi dan berpenampilan layaknya seorang guru.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Mengenal Sekolah Tempat Melaksanakan PPL
1. Sejarah SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak berdiri sejak tahun 1996, namun baru mendapatkan surat kelembagaan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bulan Mei tahun 1998. Hal tersebut menyebabkan sekolah ini belum mempunyai DIK, sehingga segala pembiayaan kegiatan sekolah bergantung dari iuran BP-3.
Awal berdirinya sekolah ini, diampu atau berdomisili sementara di SMA Negeri 2 Ngaglik, selanjutnya pindah domisili tetap pada tahun 1997/1998 di desa Bimomartani, Ngemplak Sleman Yogyakarta. SMA Negeri I Ngemplak ini menempati tanah seluas 8000 meter persegi. Dengan rincian dari 4000 meter persegi bersertifikat hak pakai, dan 4000 meter persegi dengan hak sewa milik pemerintah Desa Bimomartani. Pada tanggal 1 Agustus 1998 telah ditugaskan kepala sekolah secara definitif, yaitu Bapak Sukrisno, S.Pd. menggantikan TNT kepala sekolah sebelumnya, yakni kepala sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yaitu Bapak Drs. Moh. Bardi.
2. Arti dan Makna Logo Bharata Jaya Pada SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak memiliki logo BHARATA JAYA. Ditinjau dari segi etimologi Bharata Jaya berasal dari Bahasa Jawa, pada tingkatan Kromo Hinggil. Bharata berarti wangsa/kerabat/trah, Jaya berarti kemenangan, keunggulan, keberhasilan yang memuaskan. Bharata Jaya secara harafiah diartikan sebagai kerabat yang sukses.
Ditinjau dari seni pewayangan yang merupakan budaya adiluhung dan banyak mengandung filsafat pendidikan, Bharata Jaya adalah nama lain dari Dewi Sembrodo, Istri dari Pangeran Joko/Harjuno. Diharapkan kelak dapat menghasilkan para pemimpin bangsa yang dapat menolong diri sendiri, orang lain serta mempunyai sifat-sifat terpuji. Dari logo Bharata Jaya ini terdapat condro sengkolo “Hestining Tyas Hambuko Budi” artinya niat hati yang suci untuk membuka daya nalar dan daya pikir yang baik demi peningkatan kwalitas diri guna mengemban tugas maupun dalam hubungan dengan sesama. Condro sengkolo ini jika dilihat dari hitungan Jawa :
Hestining : 8
Tyas : 1
Hambuko : 9
Budi : 1
Adapun mnurut cara atau aturan yang berlaku condro sengkolo memmbacanya dari belakang jadi angkanya 1918, tahun skala selisihnya kalau dengan tahun masehi adalah 78 tahun jadi tahun1918 dengan tahun 1996 masehi, adapun tahun tersebut merupakan berdirinya SMA Negeri 1 Ngemplak
3. Personalia
a. Kepala Sekolah
Sejak berdiri tahun 1996 dan mendapat surat izin kelembagaan tahun 1998, SMU Negeri I Ngemplak telah empat kali mengalami pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang pernah menjabat Kepala SMA Negeri I Ngemplak adalah sebagai berikut :
Bapak Mohammad Bardi : periode 1996-1998
Bapak Sukisno, S.Pd : Periode 1998-2000
Bapak Drs. Mawardi : periode 2000-2005
Bapak Drs. Maskur : periode 2005-2008
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dinbantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah :
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Suparwanto S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Handaka Dwi W. , S.Pd.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas : Drs Suharyono
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana : Rita Windarti S.Pd
Selain dibantu oleh wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga dibantu oleh guru-guru dan karyawan.
c. Guru
SMU Negeri I Ngemplak memiliki guru yang digolongkan sebagai berikut :
No
Gelar dan Nama Guru Bidang Studi Keterangan
Jabatan/Gol Status
1. Drs. Maskur BP/BK Kepsek/ Guru Tetap
2. Drs. Yunus Matematika Guru Guru Tetap
3. Drs. Suharto TIK Lab komp Guru Tetap
4. R.A. Suhartadi, S.Pd. Bahasa Ind guru Guru Tetap
5. Rita Windarti, S.Pd. matematika guru Guru Tetap
6. Suparwanto, S.Pd. BahasaInd guru Guru Tetap
7. Handaka Dwi W., S.Pd. penjaskes guru Guru Tetap
8. Jarot Supangat, S.Pd. Seni rupa guru Guru Tetap
9. Yasmin, S.Pd. Fisika guru Guru Tetap
10. Muhadi, S.Pd. PPKN guru Guru Tetap
11. Siti Nurul M. S.Pd. Geografi guru Guru Tetap
12. Nurhidayat, S.Pd. Ekonomi guru Guru Tetap
13. Drs. Suharyono BP/BK guru Guru Tetap
14. Dra. Astutiningsih BP/BK guru Guru Tetap
15. Drs. Purwanto BU. jerman(klasX) guru Guru Tetap
16. Sarjana Suta, S.Pd. Fisika (XIIA) guru Guru Tetap
17. Maryani, S.Pd. Inggris guru Guru Tetap
18. Sigit Susila, S.Pd. Sejarah guru Guru Tetap
19. Utami Nurhidayah, S.Pd. Kimia guru Guru Tetap
20. Drs. Supriyanto Biologi guru Guru Tetap
21. Supartono, S.Pd. Matematika guru Guru Tetap
22. Sabdo Rahadi S.Ag. Agama islam guru Guru Tetap
23. Sri Wahyuni, S.Pd. Akutansi guru Guru Tetap
24. Edi Murni S., S.PAK. Agamakristen guru GTT
25. Fenty ihsanty Bahasa jawa guru GTT
26. Sutanto S.P.d sosiologi guru Guru tetap
27. Sri hartati Pkn guru GTT
28. W.Siswanto S.Pd AgamaKatolik guru GTT
29. Zuyyinatun M,S.Pd.I Agama islam guru
4. Siswa dan Kegiatan
A. Tugas dan Kewajiban
1. Kegiatan Intra Sekolah
a. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, setiap siswa harus masuk ke kelas masing-masing dan siap meerima pelajaran dengan tertib, tenang dan bertanggung jawab di tempat duduk masing-masing.
b. Pelajaran baru dimulai setelah suasana berlangsung tertib, tenang dan diawali dengan berdoa.
c. Selama pelajaran berlangsung para siswa harus :
Berada di dalam kelas masing-masing dengan tertib, tenang dan tidak gaduh agar tidak mengganggu suasana belajar siswa lainnya.
Berusaha tidak meninggalkan kegiatan belajar-mengajar tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan serta mendapat ijin dari guru kelas.
Tidak terlambat masuk kelas, dan bila terlambat masuk kelas lebih dari lima belas menit, siswa dilarang masuk kelas dan wajib menunggu diruang BP.
Mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan penuh perhatian dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam jadwal, dan baru keluar setelah mendapatkan izin dari guru kelasnya.
d. Pada saat pergantian jam pelajaran atau saat menunggu kehadiran guru yang akan mengajar pelajaran berikutnya, para siswa tetap berada di dalam kelas dengan tertib dan tetap menjaga ketenangan atau tidak mengganggu kelas lain.
e. Tidak diperbolehkan pengajuan jam pelajaran, oleh karena itu ketua kelas wajib berusaha mendapatkan tugas dari guru juga
f. Pada saat istirahat para siswa diharapkan dapat beristirahat dengan tertib di luar kelas, namun tetap berada di lingkungan sekolah dan melaksanakan 8 K.
g. Pada saat berakhirnya pelajaran sesuai dengan jadwal, diakhiri dengan doa dan keluar dari kelas dengan tertib setelah didahului menutup semua jendela dan pintu.
h. Waktu tidak ada pelajaran siswa harus :
Bila dalam lima (5) menit dari bel tanda masuk dibunyikan, ternyata belum ada guru yang mengajar, maka ketua kelas segra melapor pada guru piket.
Apabila ternyata terpaksa pada saat pelajaran tertentu terjadi kekosongan, maka siswa diharapkan belajar sendiri dengan tertib dan tenang.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Setiap siswa wajib mengikuti atau mengambil bagian dalam kegiatan OSIS Bharata Jaya.
b. Setiap siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikulr yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sesuai dengan minat atau bakat yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia adalah sebagai berikut :
Basket
Rohani Islam
Pleton Inti (Tonti)
Sepak Bola
Bola Voli
3. Ketertiban
a. Pakaian dan Tata Rias
Pakaian sekolah ditetapkan seragam, hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan.
Dilarang menggunakan palaian yang tidak sesuai dengan ketentuan seragam.
Dilarang menggunakan perhiasan mahal, bersolek yang berlebihan.
Setiap siswa senatiasa berpakaian rapi, bersih, sederhana, sopan dan pantas.
Pakaian olahraga harus sesuai dengan tujuannya.
Tata rambut harus rapi, tertata dan bersih dari segala macam cat rambut. Untuk siswa putera rambut pendek, tidak sampai menutupi mata dan telinga serta bagian belakang minimal 2 (dua) jari dari kerah baju.
b. Upacara Bendera
Setiap siswa wajib mengikuti Upacara Bendera dengan tertib dan khidmat sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap siswa yang ditugasi, harus dapat melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab.
c. Pengurus Kelas
Setiap kelas harus memiliki pengurus kelas yang dipilih oleh siswa di kelastersebut dan disahkan oleh wali kelas masing-masing.
Ketua kelas dengan persetujuan wali kelas menunjuk Regu Kerja untuk setiap hari jam kerja. Tugas Regu Kerja antara ain : Menjaga kebersihan kelas, menyiapkan perlengkapan pelajaran, mengambil dan menyimpan (menyerahkan ke guru jaga) daftar hadir, (presensi siswa) diisi oleh penulis regu kerja dan buku kemajuan kelas.
Mengingatkan guru untuk mengisi buku kemajuan kelas.
d. Kendaraan, Pemeliharaan Gedung Sekolah dan Alat-Alat Sekolah.
Siswa yang mempunyai motor harus memiliki SIM dan STNK
Setiap siswa harus bertanggung jawab agar gedung sekolah, alat-alat milik sekolah, tanaman dan lingkungan tetap baik, terjaga dan terpelihara.
Dilarang membuat kotor, membuat noda pada gedung sekolah/ alat-alat sekolah dengan coretan, tulisan gambar apalagi dengan coretan/gambar yang tidak patut, misalnya dipapan tulis, di meja/kursi, di dinding, kamar mandi/WC dan lain-lain.
Siswa harus menjaga, menyimpan dan memelihara baik-baik atas alat/perlengkapan buku-buku yang dipinjam dari sekolah. Kehilangan/kerusakan atas alat-alat tersebut siswa wajib untuk menggantinya.
5. Kondisi Fisik
a. Kondisi Fisik dan Lingkungan
o Gedung SMA Negeri I Ngemplak bersifat permanen, kampus terpadu dibangun berdasarkan rencana induk pembangunan.
o Halaman sekolah ada tiga tempat yaitu halaman luar yang berfungsi sebagai halaman parkir, halaman memiliki dua fungsi sebagai lapangan upacara bendera dan lapangan basket, dan halaman belakang berfungsi sebagai lapangan bola volley, lompat jauh dan sepak bola.
o Pagar sekolah dikelilingi pagar tembok yang diatasnya diberi pagar besi dengan pintu gerbang utama berbentuk gapura permanen.
o Kamar kecil : berada di bagian belakang gedung sekolah terdiri dari kamar kecil Guru dan beberapa kamar kecil siswa dengan air cukup dan kondisi yang bersih.
o Kantin: berada di belakang sekolah, kondisi bersih dan teratur serta mnyediakan barang kebutuhan siswa bahkan kebutuhan umum sebagai salah satu kegiatan siswa.
b. Kondisi Ruangan Kelas dan Sumber Belajar
1. Ruang Kelas
Ruang kelas ada 9 ruangan( kelas X, XI, XII masing-masing 3 kelas).
Ukuran ruangan kelas minimal 7x8 m dengan ventilasi dan cahaya yang cukup dan juga kondisi ruangan yang bersih dan rapi. Di dalam kelas cukup banyak hiasan dinding hasil kreatifitas siswa, misal: jadwal piket, jam dinding bahkan ada yang mempunyai mading mini di dalam kelas.
Keadaan fasilitas belajar
Kondisi fasilitas belajar cukup memadai. Masing –masing kelas terdapat papan white board. Meja dan kursi juga cukup mamadai namun sudah cukup tua sehingga ada sebagian kurang nyaman untuk belajar.
2. Macam Ruangan
Kantor Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang BP/BK
Ruang Tata Usaha
Ruang UKS
Ruang OSIS
Ruang Perpustakaan
Ruang Lab IPA
Ruang komputer
Ruang dapur
Ruang gudang Olah raga
WC siswa (2 buah)
WC guru (2 buah)
Masjid
Kantin sekolah.
3. Sumber Belajar
Kurikulum
Perpustakaan kondisi perpustakaan belum memadai karena adanya keterbatasab fasilitas terutama rak untuk menyimpan buku. Di samping itu belum ada karyawan perpustakaan yang profesional.
Laboratorium terdiri dari Lab IPA Fisika, Kimia, dan Biologi selain itu masih ada Lab Komputer.
Buku pegangan belum sempurna
Media pengajaran cukup memadai sedangkan mading belum nampak( kondisi sebelum praktikan berada ditempat PPL)
4. Alat Penunjang Pendidikan
Ada papan presensi di tiap kelas
Peta
Jadwal pelajaran
Kalender akademik
Denah siswa
Jadwal piket
1 buah OHP
6. Keuangan
Program kerja tahunan dalam bidang keuangan di SMA Negeri I Ngemplak periode 2006/2007 adalah sebagai berikut:
o Pembuatan Daftar gaji
o Pengolahan Uang DPD
o Pengolahan Dana Dpt
o Pembuatan atau penyetoran SPL
o Laporan Triwulan
7. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat di SMA Negeri I Ngemplak meliputi:
a. Hubungan pengurus BP3 atau penyusunan RAPBS.
b. Rapat Pleno
c. Rapat pengurus
d. Konsultasi dengan Instasi
Disamping hal-hal diatas, sekolah juga mempunyai beberapa yang berkaitan dengan urusan hubungan masyarakat antara lain:
a. Menyebarluaskan kegiatan atau melalui media massa dan mengembangkan arus informasi. Program ini bertujuan agar masyarakat mengetahui keberadaan atau eksistensis sekolah.
b. Untuk menciptakan adanya komunikasi yang baik antara orangtua siswa, pihak sekolah melakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan sekolahdalam forum musyawarah BP3. tujuan adalah untuk menggiatkan partisipasi orangtua siswa.
c. Hubungan timbal balik antar komponen secara harmonis yaitu hubungan timbal balik antara sekolah, masyarakat dan instansi lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
8. Prestasi Sekolah
SMA Negeri I Ngemplak telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam berbagai bidang, dalam bidang non akademik misalnya olahraga, kesenian, agama dan lain-lain maupun bidang akademik. Buktinya terdapat puluhan piagam penghargaan yang tertata rapi di ruang kepala sekolah. Berikut ini prestasi yang telah dicapai oleh siswa/siswi SMA Negeri I Ngemplak:
o Musabaqoh Tilawatil Quran Siswa sekolah Umum Kabupaten Sleman 2004. juara I MTQ Tingkat SMA/K Putra
o Juara III M. Adzan tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2000
o Juara III Tennis Meja HUT RI ke 56 2001
o Juara II Karya Tulis Putri tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2001
o Trophy Walikota, MIO SPORTY Competition. Juara III Putri Competition 3 on 3 Basket Ball Yogyakarta.
o Juara I MKTK Putri tingkat SMA/K Tuti Timur 2001
o Juara I MTTQ Putra Tingkat SMA/K Dinas Wilayah I Sleman 2004
o Juara IV Putri Piala HEXOS Extravaganza Sleman
o Juara I MTQ tingkat SMU/SMK Putra Kabupaten Sleman1998
o Juara II MTQ Tingkat SMA/K Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1998.
o Juara II Gerak Jalan Tingkat SLTA(umum), hari jadi Kabupaten Sleman ke 81 tahun 2000, kecamatan Ngemplak
o Trophy tetap Pengda Kelatnas DIY, Perisai Diri DIY. Juara II Putri kelompok SMU/K klas D. Kejurda kelatnas Indonesia. Perisai Diri UPN Veteran Yogyakarta 2003
o Juara I MTQ SMU/K Putra wilayah Tuti Sleman Timur 1998
o Juara III Putri Liga basket pelajar. Hexos Cup Kabupaten Sleman 2003
o Juara II lomba baris berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Tingkat SLTA Putri 2004
o Piala bergilir, Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMA Negeri I Ngemplak
o Juara I Sepak Bola, HUT RI ke 58, kecamatan Ngemplak
o Juara III lomba Wawasan Wiyata Mandala Tingkat SMU Kabupaten Sleman 2000
o Juara II Putri kelas A Pencak Silat POPDA KANWIL DEPDIKNAS Propinsi DIY 2000
o Juara I lari 8000 meter Putra Tingkat SMU dalam rangka peringatan Hardiknas XVII Kabupaten Sleman 2000.
o Juara II Lomba Baris Berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Danton Tingkat SLTA Putri 2001.
o Juara III Putra, Peserta Apel Bendera Peringatan hari Pramuka ke 39, 14 Agustus 2000 Kwartir Cabang Sleman
B. Observasi Proses Belajar Mengajar
1. Observasi terhadap guru pamong
Selain melakukan observasi lingkungan sekolah, pratikan juga melakukan observasi terhadap guru pamong yang dilakukan sebelum pratikan melakukan praktek mengajar. Observasi terhadap guru pamong dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui dan mengamati aktivitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas dan menambah pengalaman praktikan dalam melakukan praktek mengajar nantinya.
Berdasarkan observasi tersbut praktikan akan lebih mudah mengetahui situasi atau kondisi pembelajaran di dalam kelas, yang nantinya hal tersebut dapat membantu praktikan dalam menyusun atau membuat skenario pembelajaran. Observasi ini dilakukan di satu kelas yaitu mata pelajaran Sejarah.
Hasil observasi praktikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong adalah:
a. Keadaan Kelas
SMA Negeri I Ngemplak memiliki 3 kelas untuk kelas XII yaitu: XII IPA, XII IPS 1 dan XII IPS 2 dimana praktikan hanya mengajar di XII IPS 2 kemudian dipindah XII IPS 1 sebab praktikan mengajar mata pelajran Sejarah yang hanya terdapat di dalam Kurikulum untuk Smua kelas dimana kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sama-sama memiliki jumlah siswa 37 orang.
b. Situasi Belajar
Pada bel berbunyi ada beberapa siswa yang tidak langsung masuk ke kelas dikarenakan menunggu sampai gurunya masuk ke kelas, setelah guru masuk kemudian guru mengucapkan salam pembuka dalam cara islam sebab mayoritas siswanya beragama islam, kemudian dilanjutkan dengan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas.
Setelah menyampaikan salam pembuka dan doa guru melakukan presensi kelas untuk mengetahui siswa yang hadir atau siswa yang tidak hadir. Sebab ini merupakan awal pelajaran sebelum memulai pelajaran pelajaran guru memberikan informasi mengenai acuan / sumber buku yang dipakai dalam mempelajari materi selama 2 semester kedepan. Guru tidak mewajibkan membeli buku tersebut tapi guru menganjurkan siswa untuk mempunyai buku tersebut baik dengan cara fotocopy buku atau meminjam di perpustakaan jika ada karena akan membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Untuk membantu siswa memperoleh buku paket maka guru bersedia membelikan buku itu dengan cara siswa memesan dan membayar buku itu melalui bendahara kelas yang nantinya akan diberikan ke guru. Selain buku paket siswa juga diwajibkan untuk memiliki lembar kerja siswa(LKS) dimana LKS berisikan uraian singkat materi pelajaran disertai dengan latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga LKS ini membantu siswa dalam memahami materi dan melatih siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menangkap pelajaran tersebut, sedangkan untuk guru, membantu guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Dalam membuka pelajaran, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan kompetensi dasar yang akan dijelaskan dan menjelaskan kepada siswa tentang indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi yang berupa mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Untuk menjelaskan materi, guru memakai beberapa metode misalnya metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Dan juga dalam mengajar guru menggunakan media OHP yang mana sangat mambantu guru dalam menjelaskan materi.
c. Motivasi, Penekanan dan Reinforcment(penguatan)
Untuk memotivasi siswa supaya aktif di dalam kelas guru memberi pertanyaan dan mendorong siswa untuk bertanya. Siswa aktif di dalam kelas baik itu bertanya maupun menjawab akan dicatat dan diberi point yang akan dimasukkan dalam penilaian dan ini sangat membantu nilai siswa jika nilainya kurang. Dengan memberi nilai plus(poin), siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran sebab tidak hanya guru yang terlibat dalam pembelajaran tapi siswa juga (komunikasi 2 arah) dan ini sesuai dengan KBK.
Untuk siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan, guru membarikan pnguatan. Penguatan berupa penguatan verbal maupun non verbal.
d. Evaluasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, pelaksanan evaluasi bisa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung baik berupa pretest atau pos test.
Pretest biasa dilakukan pada saat membuka pelajaran sedangkan pos test diberikan setelah pratikan menyampaikan materi. Kegiatan evaluasi dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Evaluasi yang tidak bersifat langsung diberikan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sedangkan evaluasi yang bersifat langsung biasanya berupa ulangan harian, diberikan setelah guru menyelesaikan satu atau beberapa kompetensi dasar.
e. Interaksi Guru dengan Siswa
Selama proses belajar mengajar berlangsung, praktikan juga melakukan pengamatan bahwa guru tidak berperan aktif tapi berusaha untuk melakukan interaksi dengan siswa atau berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Observasi terhadap praktikan lain
Selain melakukan observasi terhadap guru pamong. Praktikan juga melakukan observasi terhadap sesama praktikan untuk menambah pengalaman praktikan mengenai praktek mengajar. Melalui observasi ini, sesama praktikan akan lebih mudah melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing serta saling memberi masukan dengan harapan agar setiap praktikan bisa mempersiapkan diri dan bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik ke depannya nantinya.
Adapun hasil pengamatan praktikan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan praktikan lain adalah sebagai berikut:
o Kegiatan pembukaan
Untuk mengawali pelajaran, praktikan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa dan mengisi daftar hadir atau presensi. Kemudian praktikan memberikan apersepsi slama kurang lebih lima menit, memberi informasi tentang buku atau sumber yang bisa dipakai oleh siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi pokok yang akan dibahas kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan kemarin untuk mengingatkan siswa.
Kegiatan Inti
Dalam menyampaikan materi pelajaran, praktikan memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau memotivasi siswa agar mau bertanya dan mengembangkan pola interaksi siswa yang multi arah: praktikan-siswa, praktikan – kelompok siswa, siswa-siswa, siswa-kelompok siswa dengan cara diskusi maupun bermain kartu. Berbagai metode (metode diskusi bervariasi)yang dilakukan praktikan dalam menjelaskan materi seperti metode ceramah-diskusi, ceramah-TTS, ceramah-drama, ceramah- permainan kartu. Yang kesemuanya itu dilakukan siswa agar siswa tidak cepat jemu/bosan, sehingga membuat siswa menjadi senang terhadap materi dan siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
Penutup
Untuk mengakhiri pelajaran, praktikan membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti serta mengadakan evaluasi secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan.
3. Observasi terhadap Aktivitas Siswa Di Dalam dan Di Luar Kelas.
Aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar berlangsung cukup baik. Pada umumnya siswa siap mngikuti proses pembelajaran tetapi tidak semua siwa memprhatikan penjelasan guru/praktikan. Ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu juga mempengaruhi aktivitas siswa di dalam kelas. Berdasarkan observasi praktikan, siswa jarang menanggapi pembahasan pelajaran yang diberikan oleh guru kecuali di motivasi dahulu.
Selain itu aktivitas siswa di dalam kelas, praktikan juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa di luar kelas. Aktivitas siswa di luar kelas (pada saat istirahat) sangat bervariatif. Kebanyakan siswa berada di kantin sekolah. Sebagian lagi berada di sekitar lingkungan Masjid, sedangkan yang lainnya mengunjungi perpustakaan hanya beberapa siswa.
C. Perencanaan Kegiatan Mengajar
1. Penyusunan Silabus dan RPP
Sebelum melakukan praktek mengajar, praktikan wajib membuat persiapan tertulis yaitu membuat silabus dan rencana pembelajaran atau RP. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi yang ingin dicapai, dan pokok materi serta uraian materi yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus digunakan untuk beberapa kali dalam pertemuan (merupakan gabungan dari beberapa standar kompetensi). Sedangkan rencana pembelajaran adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru (praktikan) dalam proses belajar mengajar. Rencana pembelajaran atau RP digunakan dalam setiap pertemuan.
Dalam menyusun silabus dan rencana pmbelajaran, praktikan melakukan konsutasi dengan guru pembimbing mengenai format penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Silabus dan rencana pembelajran yang disusun oleh praktikan ini akan dapat dipakai oleh praktikan untuk mengajar klas XII IPS 1, mata pelajaran Sejarah. Guru pembimbing menjelaskan bagaimana menyusun silabus dan rencana pembelajran yang kemudian memberikan kpercayaan kepada praktikan untuk mnyusun silabus dan rencana pembelajaran agar praktikan mempunyai bekal tentang cara menyusun silabus dan rencana pembelajaran yang mana harus dimiliki oleh praktikan agar dapat menjadi guru. Disamping itu guru pembimbing juga memberikan contoh format silabus dan skenario pembelajaran(rencana pembelajran)kepada praktikan untuk dipakai sebagai acuan bagi praktikan dalam membuat silabus dan rencana pembelajaran.
2. Persiapan Mengajar
sebelum melakukan praktek mengajar praktikan membuat persiapan mengajar. Persiapan mengajar adalah persiapan yang dilakukan untuk menyiapkan segala ssuatu yang dibutuhkan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Salah satu persiapan adalah membuat rangkuman materi pelajaran selain silabus dan rencana pembelajaran.
D. Kegiatan Praktik Mengajar
kegiatan praktek mengajar yang dilakukan Praktikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, sebanyak 16(enam belas) kali pertemuan. Oleh kepala sekolah, praktikan mendapat tugas untuk mngajar mata pelajaran Sejarah kelas XII IPS 2 kemudian dipindah di kelas XII IPS 1. kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan dalam praktek mengajar adalah:
1. Membuka Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap topik yang akan disampaikan/dipelajari. Hal pertama yang dilakukan oleh praktikan dalam mengawali kegiatan pembelajaran adalah membangkitkan perhatian dan minat siswa. Untuk menarik perhatian dan motivasi siswa, praktikanbersemangat dalam menyampaikan materi dan memberikan crita yang faktual/ lucu yang relevan dengan topik dan tujuan pembelajaran.
Dalam membuka pelajaran, praktikan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa selanjutnya praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran dan jenis tugas untuk mencapai tujuan pemblajaran
2. Kegiatan Inti
Metode Pengajaran
Praktikan mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan materi, menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Dalam menjelaskan suatu materi, praktikan memberitahukan orientasi, dalam orientasi tersebut praktikan memberitahukan indikator dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa kemudian mengantar siswa pada pokok persoalan yang akan di bahas.
Agar siswa memperoleh pemahaman yang optimal, praktikan memberikan beberapa ilustrasi atau contoh yang mencukupi, konkrit dan sesuai dengan topik yang dipelajari dan menjelaskan materi pelajaran atau konsep dengan cara sistematis.
Penggunaan Media.
Agar lebih membantu pemahaman siswa tentang materi yang akan diasmpaikan, praktikan menggunakan media tapi karena keterbatasan sarana, praktikan hanya menggunakan OHP, beberapa permainan berupa kartu, menggunakan gambar-gambar yang relevan dengan materi supaya siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Mengelola Kelas.
Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar maka praktikan berusaha untuk mampu mengelola kelas. Ketika praktikan sedang menjelaskan materi dan suasana ramai maka praktikan brusaha mengatasinya dengan jalan menegur siswa-siswa yang membuat ribut atau mengalihkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan praktikan, biasanya tidak bisa dijawab oleh siswa-siswi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum memperhatikan penjelasan praktikan. Oleh karena itu praktikan bertindak tegas dan berusaha menjaga ketenangan dalam kegiatan pembelajaran
3. Menutup Pelajaran
Tujuan menutup pelajaran adalah meninjau kmbali sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pmbelajran dan memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Mengetahui keberhasilan dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran tersebut.
4. Mendiagnosis Kesulitan Kegiatan Belajar
Berdasarkan observasi dan pengalaman praktikan dalam kegiatan belajar mengajar, kelas yang mengalami kesulitan blajar adalah kelas XII IPS 1 selama praktikan mengajar di kelas XII IPS1 kurang begitu antusias dalam mengikuti pelajaran sejarah tidak di seperti dikelas XC yang kelihatan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tanya jawab antara guru dengan dengan siswa, dikarenakan kelas XII IPS1 kurang berani menjawab pertanyaan dari guru, mereka lebih banyak bicara sendiri atau mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan menunggu jawaban dari guru walaupun tidak berlaku bagi semua anak. Tidak seperti dikelas XC hampir semua siswa menjawab pertanyaan dari guru.
5. Membuat Peta Kerawanan Kelas
Berdasarkan observasi praktikan dari kelas XC dan kelas XII IPS1 yang perlu mendapat perhatian adalah XII IPS 1 sebab anak-anak dikelas XII IPS kurang antusias ada anak yang masih tidur, berbicara sendiri dan ada yang mencoba mengganggu proses belajar mengajar. Untuk mengatasi hal itu biasanya praktikan memberi pertanyaan kepada siswa yang bermasalah dan berusaha memberi pengertian bahwa belajar sejarah itu penting serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan maka guru menegur dengan halus supaya perbuatannya tidak diulangi lagi.
E. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah salah satu aspek yang penting dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus disesuaikan dengan kemampuan dasar yang harus dicapai, mencakup proses belajar mengajar (seluruh pemahaman yang dilakukan oleh siswa)dan hasil belajar adalah ketercapaian setiap kemampuan dasar baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama praktikan mengajar, praktikan telah melakukan beberapa kali evaluasi baik tanya jawab, pemberian tugas maupun ulangan harian yang kesemuanya dalam bentuk evaluasi dan diberi nilai.
Ulangan harian yang dibrikan praktikan dilakukan satu kali dengan bentuk soal essay sebanyak 5 soal dengan mengadakan evaluasi, praktikan akan mudah mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan juga memberikan indikasi berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan praktikan dalam menyampaikan materi.
F. Kegiatan Lain
Selain melakukan praktek mengajar yang meliputi latihan pembelajaran dan tugas kependidikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, praktikan juga melakukan kegiatan lain karena kegiatan PPL disertai KKN (PPL Plus), kegiatan tersebut antara lain:
o Mengikuti upacara tiap hari senin.
o Pelatihan tonti
o Mengadakan pertemuan dengan dosen pembimbing
o Mengadakan pertemun dengan guru pamong
o Menjaga piket dan mengawasi kelas bila diberi tugas oleh guru bidang studi yang berhalangan.
Raihlah kesempatan selagi masih bisa.... jangan pernah menyerah dan janganlah berpikiran sempit tapi berpikirlah maju kedepan, jangan pernah menyesali sesuatu yang terjadi, gunakanlah waktu untuk mempelajari hal yang baru supaya maju selangkah lebih maju.... but Life must go on
Rabu, 27 April 2011
cara membuat laporan PPL Plus
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebuah perguruan tinggi yang mempunyai beberapa fakultas didalamnya. Fakultas-fakultas itu antara lain: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Tehnik. Antara fakultas satu dengan fakultas yang lainya mempunyai visi dan misi yang berbeda. Dalam FKIP misalnya, bahwa misinya adalah menyiapkan tenaga-tenaga pengajar yang profesional, mampu menguasai kecakapan guru secara lengkap dan terintegrasi. Dari sana, maka untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa FKIP diharuskan untuk melakukan praktek mengajar yang mana ini dinamakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru, agar mendapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan melaksanakan tugas-tugas pendidikan selain pembelajaran. Namun disamping itu, dalam pelaksanaan PPL ini praktikan tidak hanya melakukan latihan pembelajaran dan tugas-tugas pendidikan tetapi juga melakukan kegiatan pengabdian yang sesuai dengan bekal para mahasiswa FKIP sebagai pengganti KKN, sehingga program ini disebut PPL Plus (PPL Reguler = 2 sks, dan KKN = 2 sks). FKIP khusunya PIPS (Program Ilmu Pengetahuan Sosial). Sudah beberapa tahun ini merintis KKN reguler dipadukan dengan PPL II yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Pertimbangannya antara lain:
1) Lebih praktis pengurusannya,
2) Lebih murah biayanya,
3) Lebih relevan dengan bidang studi mahasiswa FKIP dan
4) memberi konstribusipositif untuk sekolah ber-KKN.
Sekolah tempat mahasiswa ber-PPL Plus adalah Sekolah Menegah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Dalam melaksanakan PPL Plus ini selain melakukan praktek mengajar agar menambah bekal dalam mengajar dan mengetahui tugas-tugas sebagai guru, dan beberapa tugas yang juga dapat ditangani mahasiswa selama ber PPL Plus, antara lain:
1) Membenahi/membuat sarana prasarana (seperti: membenahi perpustakaan, membenahi alat peraga, membenahi plakat kelas, membenahi administrasi TU),
2) dalam hal kesiswaan (seperti ikut terlibat dalam MOS,TONTI, Pengadaan/pembuatan majalah dinding/mading, olah raga, kesenian, OSIS, penyelenggaraan Study Tour, dan HUT RI),
3) dalam hal lingkungan misalnya pengecatan, ikut membuat kolam sekolah, tamanisasi.
A. Hakikat, Tujuan Dan Status Kegiatan PPL Plus.
1. Hakikat Program Pengalaman Lapangan
PPL Plus merupakan gabungan PPL Reguler dan KKN yang disederhanakan di masyarakat pendidikan atau sekolah tanpa menghilangkan esensi KKN Reguler. KKN yang bersamaan dengan praktek mengajar di sekolah ini sebagai pengganti KKN reguler yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi (termasuk Universitas Sanata Dharma) di masyarakat umum.
Program Pengalaman Lapangan Plus merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru dengan harapan dapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di luar mengajar (latihan non mengajar).
PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Karena itu pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan sesudah mahsiswa mendapat bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti pengusaan landasan kependidikan,penguasaan bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kemampuan atau kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan. Karena itu dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi mulai dari pembentukan berbagai kemampuan akademik, penghayatan sikap dan nilai. Keseluruhan kecakapan keguruan diatas mulai perlu dilandasi dengan nilai serta sikap keguruan yang positif.
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan Plus
PPL Plus bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:
1) Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
2) Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPl agar semakin menguasai kecakapan keguruan secara profesional.
4) Mengembangkan kepekaan sosial calon guru terhadap kehidupan masyarakat yang konkret, serta berkemampuan untuk melakukan refleksi sosial atas pengalaman tersebut.
3. Status Kegiatan
1). PPL Reguler merupakan mata kuliah wajib lulus dengan bobot 2 SKS dan nilai final minimal C.
2). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengganti KKN dengan bobot 1 SKS.
B. Tempat, Personalia, dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Program Pengalaman Lapangan dapat dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas, baik sekolah negeri maupun swasta. Tempat yang dilakukan praktikan untuk melaksanakan PPL dilakukan di SMA N I Ngemplak, di Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provisnsi D.I. Yogyakarta.
2. Personalia
a. Dosen Pembimbing: Drs A.K. Wiharyanto M.M
b. Guru Pamong bidang studi Sejarah adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
c. Koordinator Program Pengabdiaan Masyarakat adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
d. Koordinator Program Pengalaman Lapangan adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
3. Waktu kegiatan
a. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2006/2007.
b. Secara Umum waktu pelaksanaan PPL Plus adalah sekitar tiga Bulan yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus.
C. Persiapaan Program Kegiatan
1. Di kampus
Sebelum melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di sekolah. Pratikan mendapat pembekalan yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun pembekalan yang dilaksanakan pada :
a. Tanggal 21-22 Juni 2006, pembekalan dari PRODI yang dilaksanakan di ruangan II/K.16 Kampus I Universitas Sanata Dharma(hari prtama dan I/K.2 pada hari kedua), selain itu paktikan juga mendapat pembekalan PPL-Plus dari Fakultas FKIP pada tanggal 26 Juni 2006. Adapun pembekalan dilaksanakan agar mahasiswa mendapat bekal untuk:
Dapat melakukan analisis sosial yaitu suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi-intitusi secara khusus pendidikan sehingga mahasiswa mampu melihat sesuatu masalah sosial yang ada dalam konteks yang lebih luas, kemudian yang diharapkan menentukan tindakan atau aksi yang lebih tepat untuk memecahkan masalah-masalah itu. Dalam melaksanakan analisis sosial mahasiswa sosial diharapkan mampu membuat refleksi sosial. Dalam refleksi ini mahasiswa harus mampu menjelaskan:
Asumsi – asumsi metodologis yang mendasari refleksi.
Dalam hubungan apa refleksi tersebut menunjang keberhasilan analisis
Implikasi – implikasi apa saja dari proses tersebut yang menunjuk jawaban-jawaban yang tepat.
Dapat memahami pedoman kegiatan program pengalaman lapangan secara khusus mengenai kegiatan pembelajaran di kelas .
Memahami cara mengkatalogisasikan buku-buku yang ada di perpustakan sekolah.
Memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi oleh pratikan.
Mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing dan kepala Sekolah atau yang mewakili rancangan kegiatan program kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa.
Rincian kegiatan pembekalan adalah sebagai berikut:
Pembekalan I tanggal 21 Juni 2006
Pada tanggal 21 juni 2006, pratikan mendapatkan pembekalan dari Bapak Y.R. Subakti, M.Pd. setelah itu praktikan mendapat materi refleksi sosial PPL-Plus dari Bapak Sutardjo Adisusilo, J.R. S.Th. Setelah itu praktikan mendapatkan pula penjelasan mengenai bagaimana membuat proposal PPL-Plus oleh koordinator PPL-Plus Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd.
Pembekalan II tanggal 22 Juni 2006
Pada pembekalan hari kedua pembekalan PPL-Plus Program Studi Pendidikan Sejarah mengadakan pertemuan dengan kepala Sekolah atau yang mewakili tempat pratikan ber PPL-Plus. Pembekalan disampaikan oleh ketua Program Studi Pendidikan Sejarah: Bpk Drs. Sutardjo Adisusilo JR, Koordinator PPL Ibu Dra Th. Sumini, M.Pd, namun sebelum itu praktikan diberi pembekalan mengenai sistem pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh guru bidang studi sejarah SMA N 11 (sebelas) Ibu Dra. Murwaningsih.
Pembekalan III tanggal 26 Juni 2006 (pembekalan umum FKIP)
Pembekalan ini diberikan kepada praktikan agar praktikan bisa mengetahui seluk-beluk mengenai PPL terutama mengenai bagaimana seorang guru bersikap baik di luar maupun di dalam sekolah. Praktkan juga diberi contoh mengenai bagaimana cara berpenampilan sebagai seorang guru.
2. Disekolah
a) Penyerahan PPL
Sebelum melaksanakan tugas praktik mengajar di kelas, praktik diserahkan oleh Dosen pembimbing Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. kepada seluruh warga SMA N I Ngemplak yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah, Bapak Drs. Maskur, pada tanggal 28 Juni 2006.
b) Observasi
Kegiatan awal setelah penyerahan di sekolah yaitu praktikan melakukan observasi sekolah. Kegiatan observasi ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2006. Adapun aspek-aspek yang diperhatikan dalam kegiatan observasi sekolah adalah:
1. Kondisi Gedung dan Lingkungan
i. Kondisi bangunan
ii. Halaman sekolah
iii. Kamar kecil
iv. Kantin
v. Lapangan Olahraga
2. Ruang kelas, Kantor, dan sumber belajar meliputi:
Ruang Kelas
Keadaan fasilitas belajar
Kantor (tata usaha, ruang BP dan ruang guru)
Alat penunjang pendidikan
Sumber belajar
Dalam observasi ini ada beberapa hal yang dibicarakan dengan Bapak Kepala Sekolah yaitu:
a. Kondisi sekolah, karena ini penting untuk melihat apa saja yang perlu dibenahi dan dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka menyusun program KKN-nya (Plus).
b. Pembagian tugas mengajar.
c. Membicarakan ketentuan berpakaian. Kepala sekolah membri kebebasan kepada praktikan tetapi dengan syarat rapi dan berpenampilan layaknya seorang guru.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Mengenal Sekolah Tempat Melaksanakan PPL
1. Sejarah SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak berdiri sejak tahun 1996, namun baru mendapatkan surat kelembagaan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bulan Mei tahun 1998. Hal tersebut menyebabkan sekolah ini belum mempunyai DIK, sehingga segala pembiayaan kegiatan sekolah bergantung dari iuran BP-3.
Awal berdirinya sekolah ini, diampu atau berdomisili sementara di SMA Negeri 2 Ngaglik, selanjutnya pindah domisili tetap pada tahun 1997/1998 di desa Bimomartani, Ngemplak Sleman Yogyakarta. SMA Negeri I Ngemplak ini menempati tanah seluas 8000 meter persegi. Dengan rincian dari 4000 meter persegi bersertifikat hak pakai, dan 4000 meter persegi dengan hak sewa milik pemerintah Desa Bimomartani. Pada tanggal 1 Agustus 1998 telah ditugaskan kepala sekolah secara definitif, yaitu Bapak Sukrisno, S.Pd. menggantikan TNT kepala sekolah sebelumnya, yakni kepala sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yaitu Bapak Drs. Moh. Bardi.
2. Arti dan Makna Logo Bharata Jaya Pada SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak memiliki logo BHARATA JAYA. Ditinjau dari segi etimologi Bharata Jaya berasal dari Bahasa Jawa, pada tingkatan Kromo Hinggil. Bharata berarti wangsa/kerabat/trah, Jaya berarti kemenangan, keunggulan, keberhasilan yang memuaskan. Bharata Jaya secara harafiah diartikan sebagai kerabat yang sukses.
Ditinjau dari seni pewayangan yang merupakan budaya adiluhung dan banyak mengandung filsafat pendidikan, Bharata Jaya adalah nama lain dari Dewi Sembrodo, Istri dari Pangeran Joko/Harjuno. Diharapkan kelak dapat menghasilkan para pemimpin bangsa yang dapat menolong diri sendiri, orang lain serta mempunyai sifat-sifat terpuji. Dari logo Bharata Jaya ini terdapat condro sengkolo “Hestining Tyas Hambuko Budi” artinya niat hati yang suci untuk membuka daya nalar dan daya pikir yang baik demi peningkatan kwalitas diri guna mengemban tugas maupun dalam hubungan dengan sesama. Condro sengkolo ini jika dilihat dari hitungan Jawa :
Hestining : 8
Tyas : 1
Hambuko : 9
Budi : 1
Adapun mnurut cara atau aturan yang berlaku condro sengkolo memmbacanya dari belakang jadi angkanya 1918, tahun skala selisihnya kalau dengan tahun masehi adalah 78 tahun jadi tahun1918 dengan tahun 1996 masehi, adapun tahun tersebut merupakan berdirinya SMA Negeri 1 Ngemplak
3. Personalia
a. Kepala Sekolah
Sejak berdiri tahun 1996 dan mendapat surat izin kelembagaan tahun 1998, SMU Negeri I Ngemplak telah empat kali mengalami pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang pernah menjabat Kepala SMA Negeri I Ngemplak adalah sebagai berikut :
Bapak Mohammad Bardi : periode 1996-1998
Bapak Sukisno, S.Pd : Periode 1998-2000
Bapak Drs. Mawardi : periode 2000-2005
Bapak Drs. Maskur : periode 2005-2008
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dinbantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah :
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Suparwanto S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Handaka Dwi W. , S.Pd.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas : Drs Suharyono
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana : Rita Windarti S.Pd
Selain dibantu oleh wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga dibantu oleh guru-guru dan karyawan.
c. Guru
SMU Negeri I Ngemplak memiliki guru yang digolongkan sebagai berikut :
No
Gelar dan Nama Guru Bidang Studi Keterangan
Jabatan/Gol Status
1. Drs. Maskur BP/BK Kepsek/ Guru Tetap
2. Drs. Yunus Matematika Guru Guru Tetap
3. Drs. Suharto TIK Lab komp Guru Tetap
4. R.A. Suhartadi, S.Pd. Bahasa Ind guru Guru Tetap
5. Rita Windarti, S.Pd. matematika guru Guru Tetap
6. Suparwanto, S.Pd. BahasaInd guru Guru Tetap
7. Handaka Dwi W., S.Pd. penjaskes guru Guru Tetap
8. Jarot Supangat, S.Pd. Seni rupa guru Guru Tetap
9. Yasmin, S.Pd. Fisika guru Guru Tetap
10. Muhadi, S.Pd. PPKN guru Guru Tetap
11. Siti Nurul M. S.Pd. Geografi guru Guru Tetap
12. Nurhidayat, S.Pd. Ekonomi guru Guru Tetap
13. Drs. Suharyono BP/BK guru Guru Tetap
14. Dra. Astutiningsih BP/BK guru Guru Tetap
15. Drs. Purwanto BU. jerman(klasX) guru Guru Tetap
16. Sarjana Suta, S.Pd. Fisika (XIIA) guru Guru Tetap
17. Maryani, S.Pd. Inggris guru Guru Tetap
18. Sigit Susila, S.Pd. Sejarah guru Guru Tetap
19. Utami Nurhidayah, S.Pd. Kimia guru Guru Tetap
20. Drs. Supriyanto Biologi guru Guru Tetap
21. Supartono, S.Pd. Matematika guru Guru Tetap
22. Sabdo Rahadi S.Ag. Agama islam guru Guru Tetap
23. Sri Wahyuni, S.Pd. Akutansi guru Guru Tetap
24. Edi Murni S., S.PAK. Agamakristen guru GTT
25. Fenty ihsanty Bahasa jawa guru GTT
26. Sutanto S.P.d sosiologi guru Guru tetap
27. Sri hartati Pkn guru GTT
28. W.Siswanto S.Pd AgamaKatolik guru GTT
29. Zuyyinatun M,S.Pd.I Agama islam guru
4. Siswa dan Kegiatan
A. Tugas dan Kewajiban
1. Kegiatan Intra Sekolah
a. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, setiap siswa harus masuk ke kelas masing-masing dan siap meerima pelajaran dengan tertib, tenang dan bertanggung jawab di tempat duduk masing-masing.
b. Pelajaran baru dimulai setelah suasana berlangsung tertib, tenang dan diawali dengan berdoa.
c. Selama pelajaran berlangsung para siswa harus :
Berada di dalam kelas masing-masing dengan tertib, tenang dan tidak gaduh agar tidak mengganggu suasana belajar siswa lainnya.
Berusaha tidak meninggalkan kegiatan belajar-mengajar tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan serta mendapat ijin dari guru kelas.
Tidak terlambat masuk kelas, dan bila terlambat masuk kelas lebih dari lima belas menit, siswa dilarang masuk kelas dan wajib menunggu diruang BP.
Mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan penuh perhatian dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam jadwal, dan baru keluar setelah mendapatkan izin dari guru kelasnya.
d. Pada saat pergantian jam pelajaran atau saat menunggu kehadiran guru yang akan mengajar pelajaran berikutnya, para siswa tetap berada di dalam kelas dengan tertib dan tetap menjaga ketenangan atau tidak mengganggu kelas lain.
e. Tidak diperbolehkan pengajuan jam pelajaran, oleh karena itu ketua kelas wajib berusaha mendapatkan tugas dari guru juga
f. Pada saat istirahat para siswa diharapkan dapat beristirahat dengan tertib di luar kelas, namun tetap berada di lingkungan sekolah dan melaksanakan 8 K.
g. Pada saat berakhirnya pelajaran sesuai dengan jadwal, diakhiri dengan doa dan keluar dari kelas dengan tertib setelah didahului menutup semua jendela dan pintu.
h. Waktu tidak ada pelajaran siswa harus :
Bila dalam lima (5) menit dari bel tanda masuk dibunyikan, ternyata belum ada guru yang mengajar, maka ketua kelas segra melapor pada guru piket.
Apabila ternyata terpaksa pada saat pelajaran tertentu terjadi kekosongan, maka siswa diharapkan belajar sendiri dengan tertib dan tenang.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Setiap siswa wajib mengikuti atau mengambil bagian dalam kegiatan OSIS Bharata Jaya.
b. Setiap siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikulr yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sesuai dengan minat atau bakat yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia adalah sebagai berikut :
Basket
Rohani Islam
Pleton Inti (Tonti)
Sepak Bola
Bola Voli
3. Ketertiban
a. Pakaian dan Tata Rias
Pakaian sekolah ditetapkan seragam, hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan.
Dilarang menggunakan palaian yang tidak sesuai dengan ketentuan seragam.
Dilarang menggunakan perhiasan mahal, bersolek yang berlebihan.
Setiap siswa senatiasa berpakaian rapi, bersih, sederhana, sopan dan pantas.
Pakaian olahraga harus sesuai dengan tujuannya.
Tata rambut harus rapi, tertata dan bersih dari segala macam cat rambut. Untuk siswa putera rambut pendek, tidak sampai menutupi mata dan telinga serta bagian belakang minimal 2 (dua) jari dari kerah baju.
b. Upacara Bendera
Setiap siswa wajib mengikuti Upacara Bendera dengan tertib dan khidmat sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap siswa yang ditugasi, harus dapat melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab.
c. Pengurus Kelas
Setiap kelas harus memiliki pengurus kelas yang dipilih oleh siswa di kelastersebut dan disahkan oleh wali kelas masing-masing.
Ketua kelas dengan persetujuan wali kelas menunjuk Regu Kerja untuk setiap hari jam kerja. Tugas Regu Kerja antara ain : Menjaga kebersihan kelas, menyiapkan perlengkapan pelajaran, mengambil dan menyimpan (menyerahkan ke guru jaga) daftar hadir, (presensi siswa) diisi oleh penulis regu kerja dan buku kemajuan kelas.
Mengingatkan guru untuk mengisi buku kemajuan kelas.
d. Kendaraan, Pemeliharaan Gedung Sekolah dan Alat-Alat Sekolah.
Siswa yang mempunyai motor harus memiliki SIM dan STNK
Setiap siswa harus bertanggung jawab agar gedung sekolah, alat-alat milik sekolah, tanaman dan lingkungan tetap baik, terjaga dan terpelihara.
Dilarang membuat kotor, membuat noda pada gedung sekolah/ alat-alat sekolah dengan coretan, tulisan gambar apalagi dengan coretan/gambar yang tidak patut, misalnya dipapan tulis, di meja/kursi, di dinding, kamar mandi/WC dan lain-lain.
Siswa harus menjaga, menyimpan dan memelihara baik-baik atas alat/perlengkapan buku-buku yang dipinjam dari sekolah. Kehilangan/kerusakan atas alat-alat tersebut siswa wajib untuk menggantinya.
5. Kondisi Fisik
a. Kondisi Fisik dan Lingkungan
o Gedung SMA Negeri I Ngemplak bersifat permanen, kampus terpadu dibangun berdasarkan rencana induk pembangunan.
o Halaman sekolah ada tiga tempat yaitu halaman luar yang berfungsi sebagai halaman parkir, halaman memiliki dua fungsi sebagai lapangan upacara bendera dan lapangan basket, dan halaman belakang berfungsi sebagai lapangan bola volley, lompat jauh dan sepak bola.
o Pagar sekolah dikelilingi pagar tembok yang diatasnya diberi pagar besi dengan pintu gerbang utama berbentuk gapura permanen.
o Kamar kecil : berada di bagian belakang gedung sekolah terdiri dari kamar kecil Guru dan beberapa kamar kecil siswa dengan air cukup dan kondisi yang bersih.
o Kantin: berada di belakang sekolah, kondisi bersih dan teratur serta mnyediakan barang kebutuhan siswa bahkan kebutuhan umum sebagai salah satu kegiatan siswa.
b. Kondisi Ruangan Kelas dan Sumber Belajar
1. Ruang Kelas
Ruang kelas ada 9 ruangan( kelas X, XI, XII masing-masing 3 kelas).
Ukuran ruangan kelas minimal 7x8 m dengan ventilasi dan cahaya yang cukup dan juga kondisi ruangan yang bersih dan rapi. Di dalam kelas cukup banyak hiasan dinding hasil kreatifitas siswa, misal: jadwal piket, jam dinding bahkan ada yang mempunyai mading mini di dalam kelas.
Keadaan fasilitas belajar
Kondisi fasilitas belajar cukup memadai. Masing –masing kelas terdapat papan white board. Meja dan kursi juga cukup mamadai namun sudah cukup tua sehingga ada sebagian kurang nyaman untuk belajar.
2. Macam Ruangan
Kantor Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang BP/BK
Ruang Tata Usaha
Ruang UKS
Ruang OSIS
Ruang Perpustakaan
Ruang Lab IPA
Ruang komputer
Ruang dapur
Ruang gudang Olah raga
WC siswa (2 buah)
WC guru (2 buah)
Masjid
Kantin sekolah.
3. Sumber Belajar
Kurikulum
Perpustakaan kondisi perpustakaan belum memadai karena adanya keterbatasab fasilitas terutama rak untuk menyimpan buku. Di samping itu belum ada karyawan perpustakaan yang profesional.
Laboratorium terdiri dari Lab IPA Fisika, Kimia, dan Biologi selain itu masih ada Lab Komputer.
Buku pegangan belum sempurna
Media pengajaran cukup memadai sedangkan mading belum nampak( kondisi sebelum praktikan berada ditempat PPL)
4. Alat Penunjang Pendidikan
Ada papan presensi di tiap kelas
Peta
Jadwal pelajaran
Kalender akademik
Denah siswa
Jadwal piket
1 buah OHP
6. Keuangan
Program kerja tahunan dalam bidang keuangan di SMA Negeri I Ngemplak periode 2006/2007 adalah sebagai berikut:
o Pembuatan Daftar gaji
o Pengolahan Uang DPD
o Pengolahan Dana Dpt
o Pembuatan atau penyetoran SPL
o Laporan Triwulan
7. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat di SMA Negeri I Ngemplak meliputi:
a. Hubungan pengurus BP3 atau penyusunan RAPBS.
b. Rapat Pleno
c. Rapat pengurus
d. Konsultasi dengan Instasi
Disamping hal-hal diatas, sekolah juga mempunyai beberapa yang berkaitan dengan urusan hubungan masyarakat antara lain:
a. Menyebarluaskan kegiatan atau melalui media massa dan mengembangkan arus informasi. Program ini bertujuan agar masyarakat mengetahui keberadaan atau eksistensis sekolah.
b. Untuk menciptakan adanya komunikasi yang baik antara orangtua siswa, pihak sekolah melakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan sekolahdalam forum musyawarah BP3. tujuan adalah untuk menggiatkan partisipasi orangtua siswa.
c. Hubungan timbal balik antar komponen secara harmonis yaitu hubungan timbal balik antara sekolah, masyarakat dan instansi lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
8. Prestasi Sekolah
SMA Negeri I Ngemplak telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam berbagai bidang, dalam bidang non akademik misalnya olahraga, kesenian, agama dan lain-lain maupun bidang akademik. Buktinya terdapat puluhan piagam penghargaan yang tertata rapi di ruang kepala sekolah. Berikut ini prestasi yang telah dicapai oleh siswa/siswi SMA Negeri I Ngemplak:
o Musabaqoh Tilawatil Quran Siswa sekolah Umum Kabupaten Sleman 2004. juara I MTQ Tingkat SMA/K Putra
o Juara III M. Adzan tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2000
o Juara III Tennis Meja HUT RI ke 56 2001
o Juara II Karya Tulis Putri tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2001
o Trophy Walikota, MIO SPORTY Competition. Juara III Putri Competition 3 on 3 Basket Ball Yogyakarta.
o Juara I MKTK Putri tingkat SMA/K Tuti Timur 2001
o Juara I MTTQ Putra Tingkat SMA/K Dinas Wilayah I Sleman 2004
o Juara IV Putri Piala HEXOS Extravaganza Sleman
o Juara I MTQ tingkat SMU/SMK Putra Kabupaten Sleman1998
o Juara II MTQ Tingkat SMA/K Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1998.
o Juara II Gerak Jalan Tingkat SLTA(umum), hari jadi Kabupaten Sleman ke 81 tahun 2000, kecamatan Ngemplak
o Trophy tetap Pengda Kelatnas DIY, Perisai Diri DIY. Juara II Putri kelompok SMU/K klas D. Kejurda kelatnas Indonesia. Perisai Diri UPN Veteran Yogyakarta 2003
o Juara I MTQ SMU/K Putra wilayah Tuti Sleman Timur 1998
o Juara III Putri Liga basket pelajar. Hexos Cup Kabupaten Sleman 2003
o Juara II lomba baris berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Tingkat SLTA Putri 2004
o Piala bergilir, Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMA Negeri I Ngemplak
o Juara I Sepak Bola, HUT RI ke 58, kecamatan Ngemplak
o Juara III lomba Wawasan Wiyata Mandala Tingkat SMU Kabupaten Sleman 2000
o Juara II Putri kelas A Pencak Silat POPDA KANWIL DEPDIKNAS Propinsi DIY 2000
o Juara I lari 8000 meter Putra Tingkat SMU dalam rangka peringatan Hardiknas XVII Kabupaten Sleman 2000.
o Juara II Lomba Baris Berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Danton Tingkat SLTA Putri 2001.
o Juara III Putra, Peserta Apel Bendera Peringatan hari Pramuka ke 39, 14 Agustus 2000 Kwartir Cabang Sleman
B. Observasi Proses Belajar Mengajar
1. Observasi terhadap guru pamong
Selain melakukan observasi lingkungan sekolah, pratikan juga melakukan observasi terhadap guru pamong yang dilakukan sebelum pratikan melakukan praktek mengajar. Observasi terhadap guru pamong dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui dan mengamati aktivitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas dan menambah pengalaman praktikan dalam melakukan praktek mengajar nantinya.
Berdasarkan observasi tersbut praktikan akan lebih mudah mengetahui situasi atau kondisi pembelajaran di dalam kelas, yang nantinya hal tersebut dapat membantu praktikan dalam menyusun atau membuat skenario pembelajaran. Observasi ini dilakukan di satu kelas yaitu mata pelajaran Sejarah.
Hasil observasi praktikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong adalah:
a. Keadaan Kelas
SMA Negeri I Ngemplak memiliki 3 kelas untuk kelas XII yaitu: XII IPA, XII IPS 1 dan XII IPS 2 dimana praktikan hanya mengajar di XII IPS 2 kemudian dipindah XII IPS 1 sebab praktikan mengajar mata pelajran Sejarah yang hanya terdapat di dalam Kurikulum untuk Smua kelas dimana kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sama-sama memiliki jumlah siswa 37 orang.
b. Situasi Belajar
Pada bel berbunyi ada beberapa siswa yang tidak langsung masuk ke kelas dikarenakan menunggu sampai gurunya masuk ke kelas, setelah guru masuk kemudian guru mengucapkan salam pembuka dalam cara islam sebab mayoritas siswanya beragama islam, kemudian dilanjutkan dengan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas.
Setelah menyampaikan salam pembuka dan doa guru melakukan presensi kelas untuk mengetahui siswa yang hadir atau siswa yang tidak hadir. Sebab ini merupakan awal pelajaran sebelum memulai pelajaran pelajaran guru memberikan informasi mengenai acuan / sumber buku yang dipakai dalam mempelajari materi selama 2 semester kedepan. Guru tidak mewajibkan membeli buku tersebut tapi guru menganjurkan siswa untuk mempunyai buku tersebut baik dengan cara fotocopy buku atau meminjam di perpustakaan jika ada karena akan membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Untuk membantu siswa memperoleh buku paket maka guru bersedia membelikan buku itu dengan cara siswa memesan dan membayar buku itu melalui bendahara kelas yang nantinya akan diberikan ke guru. Selain buku paket siswa juga diwajibkan untuk memiliki lembar kerja siswa(LKS) dimana LKS berisikan uraian singkat materi pelajaran disertai dengan latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga LKS ini membantu siswa dalam memahami materi dan melatih siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menangkap pelajaran tersebut, sedangkan untuk guru, membantu guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Dalam membuka pelajaran, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan kompetensi dasar yang akan dijelaskan dan menjelaskan kepada siswa tentang indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi yang berupa mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Untuk menjelaskan materi, guru memakai beberapa metode misalnya metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Dan juga dalam mengajar guru menggunakan media OHP yang mana sangat mambantu guru dalam menjelaskan materi.
c. Motivasi, Penekanan dan Reinforcment(penguatan)
Untuk memotivasi siswa supaya aktif di dalam kelas guru memberi pertanyaan dan mendorong siswa untuk bertanya. Siswa aktif di dalam kelas baik itu bertanya maupun menjawab akan dicatat dan diberi point yang akan dimasukkan dalam penilaian dan ini sangat membantu nilai siswa jika nilainya kurang. Dengan memberi nilai plus(poin), siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran sebab tidak hanya guru yang terlibat dalam pembelajaran tapi siswa juga (komunikasi 2 arah) dan ini sesuai dengan KBK.
Untuk siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan, guru membarikan pnguatan. Penguatan berupa penguatan verbal maupun non verbal.
d. Evaluasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, pelaksanan evaluasi bisa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung baik berupa pretest atau pos test.
Pretest biasa dilakukan pada saat membuka pelajaran sedangkan pos test diberikan setelah pratikan menyampaikan materi. Kegiatan evaluasi dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Evaluasi yang tidak bersifat langsung diberikan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sedangkan evaluasi yang bersifat langsung biasanya berupa ulangan harian, diberikan setelah guru menyelesaikan satu atau beberapa kompetensi dasar.
e. Interaksi Guru dengan Siswa
Selama proses belajar mengajar berlangsung, praktikan juga melakukan pengamatan bahwa guru tidak berperan aktif tapi berusaha untuk melakukan interaksi dengan siswa atau berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Observasi terhadap praktikan lain
Selain melakukan observasi terhadap guru pamong. Praktikan juga melakukan observasi terhadap sesama praktikan untuk menambah pengalaman praktikan mengenai praktek mengajar. Melalui observasi ini, sesama praktikan akan lebih mudah melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing serta saling memberi masukan dengan harapan agar setiap praktikan bisa mempersiapkan diri dan bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik ke depannya nantinya.
Adapun hasil pengamatan praktikan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan praktikan lain adalah sebagai berikut:
o Kegiatan pembukaan
Untuk mengawali pelajaran, praktikan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa dan mengisi daftar hadir atau presensi. Kemudian praktikan memberikan apersepsi slama kurang lebih lima menit, memberi informasi tentang buku atau sumber yang bisa dipakai oleh siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi pokok yang akan dibahas kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan kemarin untuk mengingatkan siswa.
Kegiatan Inti
Dalam menyampaikan materi pelajaran, praktikan memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau memotivasi siswa agar mau bertanya dan mengembangkan pola interaksi siswa yang multi arah: praktikan-siswa, praktikan – kelompok siswa, siswa-siswa, siswa-kelompok siswa dengan cara diskusi maupun bermain kartu. Berbagai metode (metode diskusi bervariasi)yang dilakukan praktikan dalam menjelaskan materi seperti metode ceramah-diskusi, ceramah-TTS, ceramah-drama, ceramah- permainan kartu. Yang kesemuanya itu dilakukan siswa agar siswa tidak cepat jemu/bosan, sehingga membuat siswa menjadi senang terhadap materi dan siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
Penutup
Untuk mengakhiri pelajaran, praktikan membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti serta mengadakan evaluasi secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan.
3. Observasi terhadap Aktivitas Siswa Di Dalam dan Di Luar Kelas.
Aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar berlangsung cukup baik. Pada umumnya siswa siap mngikuti proses pembelajaran tetapi tidak semua siwa memprhatikan penjelasan guru/praktikan. Ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu juga mempengaruhi aktivitas siswa di dalam kelas. Berdasarkan observasi praktikan, siswa jarang menanggapi pembahasan pelajaran yang diberikan oleh guru kecuali di motivasi dahulu.
Selain itu aktivitas siswa di dalam kelas, praktikan juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa di luar kelas. Aktivitas siswa di luar kelas (pada saat istirahat) sangat bervariatif. Kebanyakan siswa berada di kantin sekolah. Sebagian lagi berada di sekitar lingkungan Masjid, sedangkan yang lainnya mengunjungi perpustakaan hanya beberapa siswa.
C. Perencanaan Kegiatan Mengajar
1. Penyusunan Silabus dan RPP
Sebelum melakukan praktek mengajar, praktikan wajib membuat persiapan tertulis yaitu membuat silabus dan rencana pembelajaran atau RP. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi yang ingin dicapai, dan pokok materi serta uraian materi yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus digunakan untuk beberapa kali dalam pertemuan (merupakan gabungan dari beberapa standar kompetensi). Sedangkan rencana pembelajaran adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru (praktikan) dalam proses belajar mengajar. Rencana pembelajaran atau RP digunakan dalam setiap pertemuan.
Dalam menyusun silabus dan rencana pmbelajaran, praktikan melakukan konsutasi dengan guru pembimbing mengenai format penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Silabus dan rencana pembelajran yang disusun oleh praktikan ini akan dapat dipakai oleh praktikan untuk mengajar klas XII IPS 1, mata pelajaran Sejarah. Guru pembimbing menjelaskan bagaimana menyusun silabus dan rencana pembelajran yang kemudian memberikan kpercayaan kepada praktikan untuk mnyusun silabus dan rencana pembelajaran agar praktikan mempunyai bekal tentang cara menyusun silabus dan rencana pembelajaran yang mana harus dimiliki oleh praktikan agar dapat menjadi guru. Disamping itu guru pembimbing juga memberikan contoh format silabus dan skenario pembelajaran(rencana pembelajran)kepada praktikan untuk dipakai sebagai acuan bagi praktikan dalam membuat silabus dan rencana pembelajaran.
2. Persiapan Mengajar
sebelum melakukan praktek mengajar praktikan membuat persiapan mengajar. Persiapan mengajar adalah persiapan yang dilakukan untuk menyiapkan segala ssuatu yang dibutuhkan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Salah satu persiapan adalah membuat rangkuman materi pelajaran selain silabus dan rencana pembelajaran.
D. Kegiatan Praktik Mengajar
kegiatan praktek mengajar yang dilakukan Praktikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, sebanyak 16(enam belas) kali pertemuan. Oleh kepala sekolah, praktikan mendapat tugas untuk mngajar mata pelajaran Sejarah kelas XII IPS 2 kemudian dipindah di kelas XII IPS 1. kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan dalam praktek mengajar adalah:
1. Membuka Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap topik yang akan disampaikan/dipelajari. Hal pertama yang dilakukan oleh praktikan dalam mengawali kegiatan pembelajaran adalah membangkitkan perhatian dan minat siswa. Untuk menarik perhatian dan motivasi siswa, praktikanbersemangat dalam menyampaikan materi dan memberikan crita yang faktual/ lucu yang relevan dengan topik dan tujuan pembelajaran.
Dalam membuka pelajaran, praktikan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa selanjutnya praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran dan jenis tugas untuk mencapai tujuan pemblajaran
2. Kegiatan Inti
Metode Pengajaran
Praktikan mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan materi, menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Dalam menjelaskan suatu materi, praktikan memberitahukan orientasi, dalam orientasi tersebut praktikan memberitahukan indikator dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa kemudian mengantar siswa pada pokok persoalan yang akan di bahas.
Agar siswa memperoleh pemahaman yang optimal, praktikan memberikan beberapa ilustrasi atau contoh yang mencukupi, konkrit dan sesuai dengan topik yang dipelajari dan menjelaskan materi pelajaran atau konsep dengan cara sistematis.
Penggunaan Media.
Agar lebih membantu pemahaman siswa tentang materi yang akan diasmpaikan, praktikan menggunakan media tapi karena keterbatasan sarana, praktikan hanya menggunakan OHP, beberapa permainan berupa kartu, menggunakan gambar-gambar yang relevan dengan materi supaya siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Mengelola Kelas.
Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar maka praktikan berusaha untuk mampu mengelola kelas. Ketika praktikan sedang menjelaskan materi dan suasana ramai maka praktikan brusaha mengatasinya dengan jalan menegur siswa-siswa yang membuat ribut atau mengalihkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan praktikan, biasanya tidak bisa dijawab oleh siswa-siswi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum memperhatikan penjelasan praktikan. Oleh karena itu praktikan bertindak tegas dan berusaha menjaga ketenangan dalam kegiatan pembelajaran
3. Menutup Pelajaran
Tujuan menutup pelajaran adalah meninjau kmbali sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pmbelajran dan memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Mengetahui keberhasilan dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran tersebut.
4. Mendiagnosis Kesulitan Kegiatan Belajar
Berdasarkan observasi dan pengalaman praktikan dalam kegiatan belajar mengajar, kelas yang mengalami kesulitan blajar adalah kelas XII IPS 1 selama praktikan mengajar di kelas XII IPS1 kurang begitu antusias dalam mengikuti pelajaran sejarah tidak di seperti dikelas XC yang kelihatan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tanya jawab antara guru dengan dengan siswa, dikarenakan kelas XII IPS1 kurang berani menjawab pertanyaan dari guru, mereka lebih banyak bicara sendiri atau mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan menunggu jawaban dari guru walaupun tidak berlaku bagi semua anak. Tidak seperti dikelas XC hampir semua siswa menjawab pertanyaan dari guru.
5. Membuat Peta Kerawanan Kelas
Berdasarkan observasi praktikan dari kelas XC dan kelas XII IPS1 yang perlu mendapat perhatian adalah XII IPS 1 sebab anak-anak dikelas XII IPS kurang antusias ada anak yang masih tidur, berbicara sendiri dan ada yang mencoba mengganggu proses belajar mengajar. Untuk mengatasi hal itu biasanya praktikan memberi pertanyaan kepada siswa yang bermasalah dan berusaha memberi pengertian bahwa belajar sejarah itu penting serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan maka guru menegur dengan halus supaya perbuatannya tidak diulangi lagi.
E. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah salah satu aspek yang penting dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus disesuaikan dengan kemampuan dasar yang harus dicapai, mencakup proses belajar mengajar (seluruh pemahaman yang dilakukan oleh siswa)dan hasil belajar adalah ketercapaian setiap kemampuan dasar baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama praktikan mengajar, praktikan telah melakukan beberapa kali evaluasi baik tanya jawab, pemberian tugas maupun ulangan harian yang kesemuanya dalam bentuk evaluasi dan diberi nilai.
Ulangan harian yang dibrikan praktikan dilakukan satu kali dengan bentuk soal essay sebanyak 5 soal dengan mengadakan evaluasi, praktikan akan mudah mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan juga memberikan indikasi berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan praktikan dalam menyampaikan materi.
F. Kegiatan Lain
Selain melakukan praktek mengajar yang meliputi latihan pembelajaran dan tugas kependidikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, praktikan juga melakukan kegiatan lain karena kegiatan PPL disertai KKN (PPL Plus), kegiatan tersebut antara lain:
o Mengikuti upacara tiap hari senin.
o Pelatihan tonti
o Mengadakan pertemuan dengan dosen pembimbing
o Mengadakan pertemun dengan guru pamong
o Menjaga piket dan mengawasi kelas bila diberi tugas oleh guru bidang studi yang berhalangan.
PENDAHULUAN
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebuah perguruan tinggi yang mempunyai beberapa fakultas didalamnya. Fakultas-fakultas itu antara lain: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Tehnik. Antara fakultas satu dengan fakultas yang lainya mempunyai visi dan misi yang berbeda. Dalam FKIP misalnya, bahwa misinya adalah menyiapkan tenaga-tenaga pengajar yang profesional, mampu menguasai kecakapan guru secara lengkap dan terintegrasi. Dari sana, maka untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa FKIP diharuskan untuk melakukan praktek mengajar yang mana ini dinamakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru, agar mendapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan melaksanakan tugas-tugas pendidikan selain pembelajaran. Namun disamping itu, dalam pelaksanaan PPL ini praktikan tidak hanya melakukan latihan pembelajaran dan tugas-tugas pendidikan tetapi juga melakukan kegiatan pengabdian yang sesuai dengan bekal para mahasiswa FKIP sebagai pengganti KKN, sehingga program ini disebut PPL Plus (PPL Reguler = 2 sks, dan KKN = 2 sks). FKIP khusunya PIPS (Program Ilmu Pengetahuan Sosial). Sudah beberapa tahun ini merintis KKN reguler dipadukan dengan PPL II yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Pertimbangannya antara lain:
1) Lebih praktis pengurusannya,
2) Lebih murah biayanya,
3) Lebih relevan dengan bidang studi mahasiswa FKIP dan
4) memberi konstribusipositif untuk sekolah ber-KKN.
Sekolah tempat mahasiswa ber-PPL Plus adalah Sekolah Menegah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Dalam melaksanakan PPL Plus ini selain melakukan praktek mengajar agar menambah bekal dalam mengajar dan mengetahui tugas-tugas sebagai guru, dan beberapa tugas yang juga dapat ditangani mahasiswa selama ber PPL Plus, antara lain:
1) Membenahi/membuat sarana prasarana (seperti: membenahi perpustakaan, membenahi alat peraga, membenahi plakat kelas, membenahi administrasi TU),
2) dalam hal kesiswaan (seperti ikut terlibat dalam MOS,TONTI, Pengadaan/pembuatan majalah dinding/mading, olah raga, kesenian, OSIS, penyelenggaraan Study Tour, dan HUT RI),
3) dalam hal lingkungan misalnya pengecatan, ikut membuat kolam sekolah, tamanisasi.
A. Hakikat, Tujuan Dan Status Kegiatan PPL Plus.
1. Hakikat Program Pengalaman Lapangan
PPL Plus merupakan gabungan PPL Reguler dan KKN yang disederhanakan di masyarakat pendidikan atau sekolah tanpa menghilangkan esensi KKN Reguler. KKN yang bersamaan dengan praktek mengajar di sekolah ini sebagai pengganti KKN reguler yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi (termasuk Universitas Sanata Dharma) di masyarakat umum.
Program Pengalaman Lapangan Plus merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru dengan harapan dapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di luar mengajar (latihan non mengajar).
PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Karena itu pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan sesudah mahsiswa mendapat bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti pengusaan landasan kependidikan,penguasaan bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kemampuan atau kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan. Karena itu dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi mulai dari pembentukan berbagai kemampuan akademik, penghayatan sikap dan nilai. Keseluruhan kecakapan keguruan diatas mulai perlu dilandasi dengan nilai serta sikap keguruan yang positif.
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan Plus
PPL Plus bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:
1) Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
2) Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPl agar semakin menguasai kecakapan keguruan secara profesional.
4) Mengembangkan kepekaan sosial calon guru terhadap kehidupan masyarakat yang konkret, serta berkemampuan untuk melakukan refleksi sosial atas pengalaman tersebut.
3. Status Kegiatan
1). PPL Reguler merupakan mata kuliah wajib lulus dengan bobot 2 SKS dan nilai final minimal C.
2). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengganti KKN dengan bobot 1 SKS.
B. Tempat, Personalia, dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Program Pengalaman Lapangan dapat dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas, baik sekolah negeri maupun swasta. Tempat yang dilakukan praktikan untuk melaksanakan PPL dilakukan di SMA N I Ngemplak, di Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provisnsi D.I. Yogyakarta.
2. Personalia
a. Dosen Pembimbing: Drs A.K. Wiharyanto M.M
b. Guru Pamong bidang studi Sejarah adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
c. Koordinator Program Pengabdiaan Masyarakat adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
d. Koordinator Program Pengalaman Lapangan adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
3. Waktu kegiatan
a. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2006/2007.
b. Secara Umum waktu pelaksanaan PPL Plus adalah sekitar tiga Bulan yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus.
C. Persiapaan Program Kegiatan
1. Di kampus
Sebelum melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di sekolah. Pratikan mendapat pembekalan yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun pembekalan yang dilaksanakan pada :
a. Tanggal 21-22 Juni 2006, pembekalan dari PRODI yang dilaksanakan di ruangan II/K.16 Kampus I Universitas Sanata Dharma(hari prtama dan I/K.2 pada hari kedua), selain itu paktikan juga mendapat pembekalan PPL-Plus dari Fakultas FKIP pada tanggal 26 Juni 2006. Adapun pembekalan dilaksanakan agar mahasiswa mendapat bekal untuk:
Dapat melakukan analisis sosial yaitu suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi-intitusi secara khusus pendidikan sehingga mahasiswa mampu melihat sesuatu masalah sosial yang ada dalam konteks yang lebih luas, kemudian yang diharapkan menentukan tindakan atau aksi yang lebih tepat untuk memecahkan masalah-masalah itu. Dalam melaksanakan analisis sosial mahasiswa sosial diharapkan mampu membuat refleksi sosial. Dalam refleksi ini mahasiswa harus mampu menjelaskan:
Asumsi – asumsi metodologis yang mendasari refleksi.
Dalam hubungan apa refleksi tersebut menunjang keberhasilan analisis
Implikasi – implikasi apa saja dari proses tersebut yang menunjuk jawaban-jawaban yang tepat.
Dapat memahami pedoman kegiatan program pengalaman lapangan secara khusus mengenai kegiatan pembelajaran di kelas .
Memahami cara mengkatalogisasikan buku-buku yang ada di perpustakan sekolah.
Memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi oleh pratikan.
Mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing dan kepala Sekolah atau yang mewakili rancangan kegiatan program kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa.
Rincian kegiatan pembekalan adalah sebagai berikut:
Pembekalan I tanggal 21 Juni 2006
Pada tanggal 21 juni 2006, pratikan mendapatkan pembekalan dari Bapak Y.R. Subakti, M.Pd. setelah itu praktikan mendapat materi refleksi sosial PPL-Plus dari Bapak Sutardjo Adisusilo, J.R. S.Th. Setelah itu praktikan mendapatkan pula penjelasan mengenai bagaimana membuat proposal PPL-Plus oleh koordinator PPL-Plus Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd.
Pembekalan II tanggal 22 Juni 2006
Pada pembekalan hari kedua pembekalan PPL-Plus Program Studi Pendidikan Sejarah mengadakan pertemuan dengan kepala Sekolah atau yang mewakili tempat pratikan ber PPL-Plus. Pembekalan disampaikan oleh ketua Program Studi Pendidikan Sejarah: Bpk Drs. Sutardjo Adisusilo JR, Koordinator PPL Ibu Dra Th. Sumini, M.Pd, namun sebelum itu praktikan diberi pembekalan mengenai sistem pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh guru bidang studi sejarah SMA N 11 (sebelas) Ibu Dra. Murwaningsih.
Pembekalan III tanggal 26 Juni 2006 (pembekalan umum FKIP)
Pembekalan ini diberikan kepada praktikan agar praktikan bisa mengetahui seluk-beluk mengenai PPL terutama mengenai bagaimana seorang guru bersikap baik di luar maupun di dalam sekolah. Praktkan juga diberi contoh mengenai bagaimana cara berpenampilan sebagai seorang guru.
2. Disekolah
a) Penyerahan PPL
Sebelum melaksanakan tugas praktik mengajar di kelas, praktik diserahkan oleh Dosen pembimbing Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. kepada seluruh warga SMA N I Ngemplak yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah, Bapak Drs. Maskur, pada tanggal 28 Juni 2006.
b) Observasi
Kegiatan awal setelah penyerahan di sekolah yaitu praktikan melakukan observasi sekolah. Kegiatan observasi ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2006. Adapun aspek-aspek yang diperhatikan dalam kegiatan observasi sekolah adalah:
1. Kondisi Gedung dan Lingkungan
i. Kondisi bangunan
ii. Halaman sekolah
iii. Kamar kecil
iv. Kantin
v. Lapangan Olahraga
2. Ruang kelas, Kantor, dan sumber belajar meliputi:
Ruang Kelas
Keadaan fasilitas belajar
Kantor (tata usaha, ruang BP dan ruang guru)
Alat penunjang pendidikan
Sumber belajar
Dalam observasi ini ada beberapa hal yang dibicarakan dengan Bapak Kepala Sekolah yaitu:
a. Kondisi sekolah, karena ini penting untuk melihat apa saja yang perlu dibenahi dan dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka menyusun program KKN-nya (Plus).
b. Pembagian tugas mengajar.
c. Membicarakan ketentuan berpakaian. Kepala sekolah membri kebebasan kepada praktikan tetapi dengan syarat rapi dan berpenampilan layaknya seorang guru.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Mengenal Sekolah Tempat Melaksanakan PPL
1. Sejarah SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak berdiri sejak tahun 1996, namun baru mendapatkan surat kelembagaan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bulan Mei tahun 1998. Hal tersebut menyebabkan sekolah ini belum mempunyai DIK, sehingga segala pembiayaan kegiatan sekolah bergantung dari iuran BP-3.
Awal berdirinya sekolah ini, diampu atau berdomisili sementara di SMA Negeri 2 Ngaglik, selanjutnya pindah domisili tetap pada tahun 1997/1998 di desa Bimomartani, Ngemplak Sleman Yogyakarta. SMA Negeri I Ngemplak ini menempati tanah seluas 8000 meter persegi. Dengan rincian dari 4000 meter persegi bersertifikat hak pakai, dan 4000 meter persegi dengan hak sewa milik pemerintah Desa Bimomartani. Pada tanggal 1 Agustus 1998 telah ditugaskan kepala sekolah secara definitif, yaitu Bapak Sukrisno, S.Pd. menggantikan TNT kepala sekolah sebelumnya, yakni kepala sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yaitu Bapak Drs. Moh. Bardi.
2. Arti dan Makna Logo Bharata Jaya Pada SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak memiliki logo BHARATA JAYA. Ditinjau dari segi etimologi Bharata Jaya berasal dari Bahasa Jawa, pada tingkatan Kromo Hinggil. Bharata berarti wangsa/kerabat/trah, Jaya berarti kemenangan, keunggulan, keberhasilan yang memuaskan. Bharata Jaya secara harafiah diartikan sebagai kerabat yang sukses.
Ditinjau dari seni pewayangan yang merupakan budaya adiluhung dan banyak mengandung filsafat pendidikan, Bharata Jaya adalah nama lain dari Dewi Sembrodo, Istri dari Pangeran Joko/Harjuno. Diharapkan kelak dapat menghasilkan para pemimpin bangsa yang dapat menolong diri sendiri, orang lain serta mempunyai sifat-sifat terpuji. Dari logo Bharata Jaya ini terdapat condro sengkolo “Hestining Tyas Hambuko Budi” artinya niat hati yang suci untuk membuka daya nalar dan daya pikir yang baik demi peningkatan kwalitas diri guna mengemban tugas maupun dalam hubungan dengan sesama. Condro sengkolo ini jika dilihat dari hitungan Jawa :
Hestining : 8
Tyas : 1
Hambuko : 9
Budi : 1
Adapun mnurut cara atau aturan yang berlaku condro sengkolo memmbacanya dari belakang jadi angkanya 1918, tahun skala selisihnya kalau dengan tahun masehi adalah 78 tahun jadi tahun1918 dengan tahun 1996 masehi, adapun tahun tersebut merupakan berdirinya SMA Negeri 1 Ngemplak
3. Personalia
a. Kepala Sekolah
Sejak berdiri tahun 1996 dan mendapat surat izin kelembagaan tahun 1998, SMU Negeri I Ngemplak telah empat kali mengalami pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang pernah menjabat Kepala SMA Negeri I Ngemplak adalah sebagai berikut :
Bapak Mohammad Bardi : periode 1996-1998
Bapak Sukisno, S.Pd : Periode 1998-2000
Bapak Drs. Mawardi : periode 2000-2005
Bapak Drs. Maskur : periode 2005-2008
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dinbantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah :
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Suparwanto S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Handaka Dwi W. , S.Pd.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas : Drs Suharyono
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana : Rita Windarti S.Pd
Selain dibantu oleh wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga dibantu oleh guru-guru dan karyawan.
c. Guru
SMU Negeri I Ngemplak memiliki guru yang digolongkan sebagai berikut :
No
Gelar dan Nama Guru Bidang Studi Keterangan
Jabatan/Gol Status
1. Drs. Maskur BP/BK Kepsek/ Guru Tetap
2. Drs. Yunus Matematika Guru Guru Tetap
3. Drs. Suharto TIK Lab komp Guru Tetap
4. R.A. Suhartadi, S.Pd. Bahasa Ind guru Guru Tetap
5. Rita Windarti, S.Pd. matematika guru Guru Tetap
6. Suparwanto, S.Pd. BahasaInd guru Guru Tetap
7. Handaka Dwi W., S.Pd. penjaskes guru Guru Tetap
8. Jarot Supangat, S.Pd. Seni rupa guru Guru Tetap
9. Yasmin, S.Pd. Fisika guru Guru Tetap
10. Muhadi, S.Pd. PPKN guru Guru Tetap
11. Siti Nurul M. S.Pd. Geografi guru Guru Tetap
12. Nurhidayat, S.Pd. Ekonomi guru Guru Tetap
13. Drs. Suharyono BP/BK guru Guru Tetap
14. Dra. Astutiningsih BP/BK guru Guru Tetap
15. Drs. Purwanto BU. jerman(klasX) guru Guru Tetap
16. Sarjana Suta, S.Pd. Fisika (XIIA) guru Guru Tetap
17. Maryani, S.Pd. Inggris guru Guru Tetap
18. Sigit Susila, S.Pd. Sejarah guru Guru Tetap
19. Utami Nurhidayah, S.Pd. Kimia guru Guru Tetap
20. Drs. Supriyanto Biologi guru Guru Tetap
21. Supartono, S.Pd. Matematika guru Guru Tetap
22. Sabdo Rahadi S.Ag. Agama islam guru Guru Tetap
23. Sri Wahyuni, S.Pd. Akutansi guru Guru Tetap
24. Edi Murni S., S.PAK. Agamakristen guru GTT
25. Fenty ihsanty Bahasa jawa guru GTT
26. Sutanto S.P.d sosiologi guru Guru tetap
27. Sri hartati Pkn guru GTT
28. W.Siswanto S.Pd AgamaKatolik guru GTT
29. Zuyyinatun M,S.Pd.I Agama islam guru
4. Siswa dan Kegiatan
A. Tugas dan Kewajiban
1. Kegiatan Intra Sekolah
a. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, setiap siswa harus masuk ke kelas masing-masing dan siap meerima pelajaran dengan tertib, tenang dan bertanggung jawab di tempat duduk masing-masing.
b. Pelajaran baru dimulai setelah suasana berlangsung tertib, tenang dan diawali dengan berdoa.
c. Selama pelajaran berlangsung para siswa harus :
Berada di dalam kelas masing-masing dengan tertib, tenang dan tidak gaduh agar tidak mengganggu suasana belajar siswa lainnya.
Berusaha tidak meninggalkan kegiatan belajar-mengajar tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan serta mendapat ijin dari guru kelas.
Tidak terlambat masuk kelas, dan bila terlambat masuk kelas lebih dari lima belas menit, siswa dilarang masuk kelas dan wajib menunggu diruang BP.
Mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan penuh perhatian dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam jadwal, dan baru keluar setelah mendapatkan izin dari guru kelasnya.
d. Pada saat pergantian jam pelajaran atau saat menunggu kehadiran guru yang akan mengajar pelajaran berikutnya, para siswa tetap berada di dalam kelas dengan tertib dan tetap menjaga ketenangan atau tidak mengganggu kelas lain.
e. Tidak diperbolehkan pengajuan jam pelajaran, oleh karena itu ketua kelas wajib berusaha mendapatkan tugas dari guru juga
f. Pada saat istirahat para siswa diharapkan dapat beristirahat dengan tertib di luar kelas, namun tetap berada di lingkungan sekolah dan melaksanakan 8 K.
g. Pada saat berakhirnya pelajaran sesuai dengan jadwal, diakhiri dengan doa dan keluar dari kelas dengan tertib setelah didahului menutup semua jendela dan pintu.
h. Waktu tidak ada pelajaran siswa harus :
Bila dalam lima (5) menit dari bel tanda masuk dibunyikan, ternyata belum ada guru yang mengajar, maka ketua kelas segra melapor pada guru piket.
Apabila ternyata terpaksa pada saat pelajaran tertentu terjadi kekosongan, maka siswa diharapkan belajar sendiri dengan tertib dan tenang.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Setiap siswa wajib mengikuti atau mengambil bagian dalam kegiatan OSIS Bharata Jaya.
b. Setiap siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikulr yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sesuai dengan minat atau bakat yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia adalah sebagai berikut :
Basket
Rohani Islam
Pleton Inti (Tonti)
Sepak Bola
Bola Voli
3. Ketertiban
a. Pakaian dan Tata Rias
Pakaian sekolah ditetapkan seragam, hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan.
Dilarang menggunakan palaian yang tidak sesuai dengan ketentuan seragam.
Dilarang menggunakan perhiasan mahal, bersolek yang berlebihan.
Setiap siswa senatiasa berpakaian rapi, bersih, sederhana, sopan dan pantas.
Pakaian olahraga harus sesuai dengan tujuannya.
Tata rambut harus rapi, tertata dan bersih dari segala macam cat rambut. Untuk siswa putera rambut pendek, tidak sampai menutupi mata dan telinga serta bagian belakang minimal 2 (dua) jari dari kerah baju.
b. Upacara Bendera
Setiap siswa wajib mengikuti Upacara Bendera dengan tertib dan khidmat sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap siswa yang ditugasi, harus dapat melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab.
c. Pengurus Kelas
Setiap kelas harus memiliki pengurus kelas yang dipilih oleh siswa di kelastersebut dan disahkan oleh wali kelas masing-masing.
Ketua kelas dengan persetujuan wali kelas menunjuk Regu Kerja untuk setiap hari jam kerja. Tugas Regu Kerja antara ain : Menjaga kebersihan kelas, menyiapkan perlengkapan pelajaran, mengambil dan menyimpan (menyerahkan ke guru jaga) daftar hadir, (presensi siswa) diisi oleh penulis regu kerja dan buku kemajuan kelas.
Mengingatkan guru untuk mengisi buku kemajuan kelas.
d. Kendaraan, Pemeliharaan Gedung Sekolah dan Alat-Alat Sekolah.
Siswa yang mempunyai motor harus memiliki SIM dan STNK
Setiap siswa harus bertanggung jawab agar gedung sekolah, alat-alat milik sekolah, tanaman dan lingkungan tetap baik, terjaga dan terpelihara.
Dilarang membuat kotor, membuat noda pada gedung sekolah/ alat-alat sekolah dengan coretan, tulisan gambar apalagi dengan coretan/gambar yang tidak patut, misalnya dipapan tulis, di meja/kursi, di dinding, kamar mandi/WC dan lain-lain.
Siswa harus menjaga, menyimpan dan memelihara baik-baik atas alat/perlengkapan buku-buku yang dipinjam dari sekolah. Kehilangan/kerusakan atas alat-alat tersebut siswa wajib untuk menggantinya.
5. Kondisi Fisik
a. Kondisi Fisik dan Lingkungan
o Gedung SMA Negeri I Ngemplak bersifat permanen, kampus terpadu dibangun berdasarkan rencana induk pembangunan.
o Halaman sekolah ada tiga tempat yaitu halaman luar yang berfungsi sebagai halaman parkir, halaman memiliki dua fungsi sebagai lapangan upacara bendera dan lapangan basket, dan halaman belakang berfungsi sebagai lapangan bola volley, lompat jauh dan sepak bola.
o Pagar sekolah dikelilingi pagar tembok yang diatasnya diberi pagar besi dengan pintu gerbang utama berbentuk gapura permanen.
o Kamar kecil : berada di bagian belakang gedung sekolah terdiri dari kamar kecil Guru dan beberapa kamar kecil siswa dengan air cukup dan kondisi yang bersih.
o Kantin: berada di belakang sekolah, kondisi bersih dan teratur serta mnyediakan barang kebutuhan siswa bahkan kebutuhan umum sebagai salah satu kegiatan siswa.
b. Kondisi Ruangan Kelas dan Sumber Belajar
1. Ruang Kelas
Ruang kelas ada 9 ruangan( kelas X, XI, XII masing-masing 3 kelas).
Ukuran ruangan kelas minimal 7x8 m dengan ventilasi dan cahaya yang cukup dan juga kondisi ruangan yang bersih dan rapi. Di dalam kelas cukup banyak hiasan dinding hasil kreatifitas siswa, misal: jadwal piket, jam dinding bahkan ada yang mempunyai mading mini di dalam kelas.
Keadaan fasilitas belajar
Kondisi fasilitas belajar cukup memadai. Masing –masing kelas terdapat papan white board. Meja dan kursi juga cukup mamadai namun sudah cukup tua sehingga ada sebagian kurang nyaman untuk belajar.
2. Macam Ruangan
Kantor Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang BP/BK
Ruang Tata Usaha
Ruang UKS
Ruang OSIS
Ruang Perpustakaan
Ruang Lab IPA
Ruang komputer
Ruang dapur
Ruang gudang Olah raga
WC siswa (2 buah)
WC guru (2 buah)
Masjid
Kantin sekolah.
3. Sumber Belajar
Kurikulum
Perpustakaan kondisi perpustakaan belum memadai karena adanya keterbatasab fasilitas terutama rak untuk menyimpan buku. Di samping itu belum ada karyawan perpustakaan yang profesional.
Laboratorium terdiri dari Lab IPA Fisika, Kimia, dan Biologi selain itu masih ada Lab Komputer.
Buku pegangan belum sempurna
Media pengajaran cukup memadai sedangkan mading belum nampak( kondisi sebelum praktikan berada ditempat PPL)
4. Alat Penunjang Pendidikan
Ada papan presensi di tiap kelas
Peta
Jadwal pelajaran
Kalender akademik
Denah siswa
Jadwal piket
1 buah OHP
6. Keuangan
Program kerja tahunan dalam bidang keuangan di SMA Negeri I Ngemplak periode 2006/2007 adalah sebagai berikut:
o Pembuatan Daftar gaji
o Pengolahan Uang DPD
o Pengolahan Dana Dpt
o Pembuatan atau penyetoran SPL
o Laporan Triwulan
7. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat di SMA Negeri I Ngemplak meliputi:
a. Hubungan pengurus BP3 atau penyusunan RAPBS.
b. Rapat Pleno
c. Rapat pengurus
d. Konsultasi dengan Instasi
Disamping hal-hal diatas, sekolah juga mempunyai beberapa yang berkaitan dengan urusan hubungan masyarakat antara lain:
a. Menyebarluaskan kegiatan atau melalui media massa dan mengembangkan arus informasi. Program ini bertujuan agar masyarakat mengetahui keberadaan atau eksistensis sekolah.
b. Untuk menciptakan adanya komunikasi yang baik antara orangtua siswa, pihak sekolah melakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan sekolahdalam forum musyawarah BP3. tujuan adalah untuk menggiatkan partisipasi orangtua siswa.
c. Hubungan timbal balik antar komponen secara harmonis yaitu hubungan timbal balik antara sekolah, masyarakat dan instansi lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
8. Prestasi Sekolah
SMA Negeri I Ngemplak telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam berbagai bidang, dalam bidang non akademik misalnya olahraga, kesenian, agama dan lain-lain maupun bidang akademik. Buktinya terdapat puluhan piagam penghargaan yang tertata rapi di ruang kepala sekolah. Berikut ini prestasi yang telah dicapai oleh siswa/siswi SMA Negeri I Ngemplak:
o Musabaqoh Tilawatil Quran Siswa sekolah Umum Kabupaten Sleman 2004. juara I MTQ Tingkat SMA/K Putra
o Juara III M. Adzan tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2000
o Juara III Tennis Meja HUT RI ke 56 2001
o Juara II Karya Tulis Putri tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2001
o Trophy Walikota, MIO SPORTY Competition. Juara III Putri Competition 3 on 3 Basket Ball Yogyakarta.
o Juara I MKTK Putri tingkat SMA/K Tuti Timur 2001
o Juara I MTTQ Putra Tingkat SMA/K Dinas Wilayah I Sleman 2004
o Juara IV Putri Piala HEXOS Extravaganza Sleman
o Juara I MTQ tingkat SMU/SMK Putra Kabupaten Sleman1998
o Juara II MTQ Tingkat SMA/K Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1998.
o Juara II Gerak Jalan Tingkat SLTA(umum), hari jadi Kabupaten Sleman ke 81 tahun 2000, kecamatan Ngemplak
o Trophy tetap Pengda Kelatnas DIY, Perisai Diri DIY. Juara II Putri kelompok SMU/K klas D. Kejurda kelatnas Indonesia. Perisai Diri UPN Veteran Yogyakarta 2003
o Juara I MTQ SMU/K Putra wilayah Tuti Sleman Timur 1998
o Juara III Putri Liga basket pelajar. Hexos Cup Kabupaten Sleman 2003
o Juara II lomba baris berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Tingkat SLTA Putri 2004
o Piala bergilir, Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMA Negeri I Ngemplak
o Juara I Sepak Bola, HUT RI ke 58, kecamatan Ngemplak
o Juara III lomba Wawasan Wiyata Mandala Tingkat SMU Kabupaten Sleman 2000
o Juara II Putri kelas A Pencak Silat POPDA KANWIL DEPDIKNAS Propinsi DIY 2000
o Juara I lari 8000 meter Putra Tingkat SMU dalam rangka peringatan Hardiknas XVII Kabupaten Sleman 2000.
o Juara II Lomba Baris Berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Danton Tingkat SLTA Putri 2001.
o Juara III Putra, Peserta Apel Bendera Peringatan hari Pramuka ke 39, 14 Agustus 2000 Kwartir Cabang Sleman
B. Observasi Proses Belajar Mengajar
1. Observasi terhadap guru pamong
Selain melakukan observasi lingkungan sekolah, pratikan juga melakukan observasi terhadap guru pamong yang dilakukan sebelum pratikan melakukan praktek mengajar. Observasi terhadap guru pamong dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui dan mengamati aktivitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas dan menambah pengalaman praktikan dalam melakukan praktek mengajar nantinya.
Berdasarkan observasi tersbut praktikan akan lebih mudah mengetahui situasi atau kondisi pembelajaran di dalam kelas, yang nantinya hal tersebut dapat membantu praktikan dalam menyusun atau membuat skenario pembelajaran. Observasi ini dilakukan di satu kelas yaitu mata pelajaran Sejarah.
Hasil observasi praktikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong adalah:
a. Keadaan Kelas
SMA Negeri I Ngemplak memiliki 3 kelas untuk kelas XII yaitu: XII IPA, XII IPS 1 dan XII IPS 2 dimana praktikan hanya mengajar di XII IPS 2 kemudian dipindah XII IPS 1 sebab praktikan mengajar mata pelajran Sejarah yang hanya terdapat di dalam Kurikulum untuk Smua kelas dimana kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sama-sama memiliki jumlah siswa 37 orang.
b. Situasi Belajar
Pada bel berbunyi ada beberapa siswa yang tidak langsung masuk ke kelas dikarenakan menunggu sampai gurunya masuk ke kelas, setelah guru masuk kemudian guru mengucapkan salam pembuka dalam cara islam sebab mayoritas siswanya beragama islam, kemudian dilanjutkan dengan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas.
Setelah menyampaikan salam pembuka dan doa guru melakukan presensi kelas untuk mengetahui siswa yang hadir atau siswa yang tidak hadir. Sebab ini merupakan awal pelajaran sebelum memulai pelajaran pelajaran guru memberikan informasi mengenai acuan / sumber buku yang dipakai dalam mempelajari materi selama 2 semester kedepan. Guru tidak mewajibkan membeli buku tersebut tapi guru menganjurkan siswa untuk mempunyai buku tersebut baik dengan cara fotocopy buku atau meminjam di perpustakaan jika ada karena akan membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Untuk membantu siswa memperoleh buku paket maka guru bersedia membelikan buku itu dengan cara siswa memesan dan membayar buku itu melalui bendahara kelas yang nantinya akan diberikan ke guru. Selain buku paket siswa juga diwajibkan untuk memiliki lembar kerja siswa(LKS) dimana LKS berisikan uraian singkat materi pelajaran disertai dengan latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga LKS ini membantu siswa dalam memahami materi dan melatih siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menangkap pelajaran tersebut, sedangkan untuk guru, membantu guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Dalam membuka pelajaran, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan kompetensi dasar yang akan dijelaskan dan menjelaskan kepada siswa tentang indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi yang berupa mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Untuk menjelaskan materi, guru memakai beberapa metode misalnya metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Dan juga dalam mengajar guru menggunakan media OHP yang mana sangat mambantu guru dalam menjelaskan materi.
c. Motivasi, Penekanan dan Reinforcment(penguatan)
Untuk memotivasi siswa supaya aktif di dalam kelas guru memberi pertanyaan dan mendorong siswa untuk bertanya. Siswa aktif di dalam kelas baik itu bertanya maupun menjawab akan dicatat dan diberi point yang akan dimasukkan dalam penilaian dan ini sangat membantu nilai siswa jika nilainya kurang. Dengan memberi nilai plus(poin), siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran sebab tidak hanya guru yang terlibat dalam pembelajaran tapi siswa juga (komunikasi 2 arah) dan ini sesuai dengan KBK.
Untuk siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan, guru membarikan pnguatan. Penguatan berupa penguatan verbal maupun non verbal.
d. Evaluasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, pelaksanan evaluasi bisa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung baik berupa pretest atau pos test.
Pretest biasa dilakukan pada saat membuka pelajaran sedangkan pos test diberikan setelah pratikan menyampaikan materi. Kegiatan evaluasi dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Evaluasi yang tidak bersifat langsung diberikan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sedangkan evaluasi yang bersifat langsung biasanya berupa ulangan harian, diberikan setelah guru menyelesaikan satu atau beberapa kompetensi dasar.
e. Interaksi Guru dengan Siswa
Selama proses belajar mengajar berlangsung, praktikan juga melakukan pengamatan bahwa guru tidak berperan aktif tapi berusaha untuk melakukan interaksi dengan siswa atau berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Observasi terhadap praktikan lain
Selain melakukan observasi terhadap guru pamong. Praktikan juga melakukan observasi terhadap sesama praktikan untuk menambah pengalaman praktikan mengenai praktek mengajar. Melalui observasi ini, sesama praktikan akan lebih mudah melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing serta saling memberi masukan dengan harapan agar setiap praktikan bisa mempersiapkan diri dan bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik ke depannya nantinya.
Adapun hasil pengamatan praktikan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan praktikan lain adalah sebagai berikut:
o Kegiatan pembukaan
Untuk mengawali pelajaran, praktikan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa dan mengisi daftar hadir atau presensi. Kemudian praktikan memberikan apersepsi slama kurang lebih lima menit, memberi informasi tentang buku atau sumber yang bisa dipakai oleh siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi pokok yang akan dibahas kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan kemarin untuk mengingatkan siswa.
Kegiatan Inti
Dalam menyampaikan materi pelajaran, praktikan memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau memotivasi siswa agar mau bertanya dan mengembangkan pola interaksi siswa yang multi arah: praktikan-siswa, praktikan – kelompok siswa, siswa-siswa, siswa-kelompok siswa dengan cara diskusi maupun bermain kartu. Berbagai metode (metode diskusi bervariasi)yang dilakukan praktikan dalam menjelaskan materi seperti metode ceramah-diskusi, ceramah-TTS, ceramah-drama, ceramah- permainan kartu. Yang kesemuanya itu dilakukan siswa agar siswa tidak cepat jemu/bosan, sehingga membuat siswa menjadi senang terhadap materi dan siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
Penutup
Untuk mengakhiri pelajaran, praktikan membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti serta mengadakan evaluasi secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan.
3. Observasi terhadap Aktivitas Siswa Di Dalam dan Di Luar Kelas.
Aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar berlangsung cukup baik. Pada umumnya siswa siap mngikuti proses pembelajaran tetapi tidak semua siwa memprhatikan penjelasan guru/praktikan. Ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu juga mempengaruhi aktivitas siswa di dalam kelas. Berdasarkan observasi praktikan, siswa jarang menanggapi pembahasan pelajaran yang diberikan oleh guru kecuali di motivasi dahulu.
Selain itu aktivitas siswa di dalam kelas, praktikan juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa di luar kelas. Aktivitas siswa di luar kelas (pada saat istirahat) sangat bervariatif. Kebanyakan siswa berada di kantin sekolah. Sebagian lagi berada di sekitar lingkungan Masjid, sedangkan yang lainnya mengunjungi perpustakaan hanya beberapa siswa.
C. Perencanaan Kegiatan Mengajar
1. Penyusunan Silabus dan RPP
Sebelum melakukan praktek mengajar, praktikan wajib membuat persiapan tertulis yaitu membuat silabus dan rencana pembelajaran atau RP. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi yang ingin dicapai, dan pokok materi serta uraian materi yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus digunakan untuk beberapa kali dalam pertemuan (merupakan gabungan dari beberapa standar kompetensi). Sedangkan rencana pembelajaran adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru (praktikan) dalam proses belajar mengajar. Rencana pembelajaran atau RP digunakan dalam setiap pertemuan.
Dalam menyusun silabus dan rencana pmbelajaran, praktikan melakukan konsutasi dengan guru pembimbing mengenai format penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Silabus dan rencana pembelajran yang disusun oleh praktikan ini akan dapat dipakai oleh praktikan untuk mengajar klas XII IPS 1, mata pelajaran Sejarah. Guru pembimbing menjelaskan bagaimana menyusun silabus dan rencana pembelajran yang kemudian memberikan kpercayaan kepada praktikan untuk mnyusun silabus dan rencana pembelajaran agar praktikan mempunyai bekal tentang cara menyusun silabus dan rencana pembelajaran yang mana harus dimiliki oleh praktikan agar dapat menjadi guru. Disamping itu guru pembimbing juga memberikan contoh format silabus dan skenario pembelajaran(rencana pembelajran)kepada praktikan untuk dipakai sebagai acuan bagi praktikan dalam membuat silabus dan rencana pembelajaran.
2. Persiapan Mengajar
sebelum melakukan praktek mengajar praktikan membuat persiapan mengajar. Persiapan mengajar adalah persiapan yang dilakukan untuk menyiapkan segala ssuatu yang dibutuhkan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Salah satu persiapan adalah membuat rangkuman materi pelajaran selain silabus dan rencana pembelajaran.
D. Kegiatan Praktik Mengajar
kegiatan praktek mengajar yang dilakukan Praktikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, sebanyak 16(enam belas) kali pertemuan. Oleh kepala sekolah, praktikan mendapat tugas untuk mngajar mata pelajaran Sejarah kelas XII IPS 2 kemudian dipindah di kelas XII IPS 1. kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan dalam praktek mengajar adalah:
1. Membuka Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap topik yang akan disampaikan/dipelajari. Hal pertama yang dilakukan oleh praktikan dalam mengawali kegiatan pembelajaran adalah membangkitkan perhatian dan minat siswa. Untuk menarik perhatian dan motivasi siswa, praktikanbersemangat dalam menyampaikan materi dan memberikan crita yang faktual/ lucu yang relevan dengan topik dan tujuan pembelajaran.
Dalam membuka pelajaran, praktikan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa selanjutnya praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran dan jenis tugas untuk mencapai tujuan pemblajaran
2. Kegiatan Inti
Metode Pengajaran
Praktikan mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan materi, menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Dalam menjelaskan suatu materi, praktikan memberitahukan orientasi, dalam orientasi tersebut praktikan memberitahukan indikator dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa kemudian mengantar siswa pada pokok persoalan yang akan di bahas.
Agar siswa memperoleh pemahaman yang optimal, praktikan memberikan beberapa ilustrasi atau contoh yang mencukupi, konkrit dan sesuai dengan topik yang dipelajari dan menjelaskan materi pelajaran atau konsep dengan cara sistematis.
Penggunaan Media.
Agar lebih membantu pemahaman siswa tentang materi yang akan diasmpaikan, praktikan menggunakan media tapi karena keterbatasan sarana, praktikan hanya menggunakan OHP, beberapa permainan berupa kartu, menggunakan gambar-gambar yang relevan dengan materi supaya siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Mengelola Kelas.
Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar maka praktikan berusaha untuk mampu mengelola kelas. Ketika praktikan sedang menjelaskan materi dan suasana ramai maka praktikan brusaha mengatasinya dengan jalan menegur siswa-siswa yang membuat ribut atau mengalihkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan praktikan, biasanya tidak bisa dijawab oleh siswa-siswi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum memperhatikan penjelasan praktikan. Oleh karena itu praktikan bertindak tegas dan berusaha menjaga ketenangan dalam kegiatan pembelajaran
3. Menutup Pelajaran
Tujuan menutup pelajaran adalah meninjau kmbali sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pmbelajran dan memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Mengetahui keberhasilan dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran tersebut.
4. Mendiagnosis Kesulitan Kegiatan Belajar
Berdasarkan observasi dan pengalaman praktikan dalam kegiatan belajar mengajar, kelas yang mengalami kesulitan blajar adalah kelas XII IPS 1 selama praktikan mengajar di kelas XII IPS1 kurang begitu antusias dalam mengikuti pelajaran sejarah tidak di seperti dikelas XC yang kelihatan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tanya jawab antara guru dengan dengan siswa, dikarenakan kelas XII IPS1 kurang berani menjawab pertanyaan dari guru, mereka lebih banyak bicara sendiri atau mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan menunggu jawaban dari guru walaupun tidak berlaku bagi semua anak. Tidak seperti dikelas XC hampir semua siswa menjawab pertanyaan dari guru.
5. Membuat Peta Kerawanan Kelas
Berdasarkan observasi praktikan dari kelas XC dan kelas XII IPS1 yang perlu mendapat perhatian adalah XII IPS 1 sebab anak-anak dikelas XII IPS kurang antusias ada anak yang masih tidur, berbicara sendiri dan ada yang mencoba mengganggu proses belajar mengajar. Untuk mengatasi hal itu biasanya praktikan memberi pertanyaan kepada siswa yang bermasalah dan berusaha memberi pengertian bahwa belajar sejarah itu penting serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan maka guru menegur dengan halus supaya perbuatannya tidak diulangi lagi.
E. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah salah satu aspek yang penting dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus disesuaikan dengan kemampuan dasar yang harus dicapai, mencakup proses belajar mengajar (seluruh pemahaman yang dilakukan oleh siswa)dan hasil belajar adalah ketercapaian setiap kemampuan dasar baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama praktikan mengajar, praktikan telah melakukan beberapa kali evaluasi baik tanya jawab, pemberian tugas maupun ulangan harian yang kesemuanya dalam bentuk evaluasi dan diberi nilai.
Ulangan harian yang dibrikan praktikan dilakukan satu kali dengan bentuk soal essay sebanyak 5 soal dengan mengadakan evaluasi, praktikan akan mudah mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan juga memberikan indikasi berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan praktikan dalam menyampaikan materi.
F. Kegiatan Lain
Selain melakukan praktek mengajar yang meliputi latihan pembelajaran dan tugas kependidikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, praktikan juga melakukan kegiatan lain karena kegiatan PPL disertai KKN (PPL Plus), kegiatan tersebut antara lain:
o Mengikuti upacara tiap hari senin.
o Pelatihan tonti
o Mengadakan pertemuan dengan dosen pembimbing
o Mengadakan pertemun dengan guru pamong
o Menjaga piket dan mengawasi kelas bila diberi tugas oleh guru bidang studi yang berhalangan.
cara membuat laporan PPL Plus
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebuah perguruan tinggi yang mempunyai beberapa fakultas didalamnya. Fakultas-fakultas itu antara lain: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Tehnik. Antara fakultas satu dengan fakultas yang lainya mempunyai visi dan misi yang berbeda. Dalam FKIP misalnya, bahwa misinya adalah menyiapkan tenaga-tenaga pengajar yang profesional, mampu menguasai kecakapan guru secara lengkap dan terintegrasi. Dari sana, maka untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa FKIP diharuskan untuk melakukan praktek mengajar yang mana ini dinamakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru, agar mendapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan melaksanakan tugas-tugas pendidikan selain pembelajaran. Namun disamping itu, dalam pelaksanaan PPL ini praktikan tidak hanya melakukan latihan pembelajaran dan tugas-tugas pendidikan tetapi juga melakukan kegiatan pengabdian yang sesuai dengan bekal para mahasiswa FKIP sebagai pengganti KKN, sehingga program ini disebut PPL Plus (PPL Reguler = 2 sks, dan KKN = 2 sks). FKIP khusunya PIPS (Program Ilmu Pengetahuan Sosial). Sudah beberapa tahun ini merintis KKN reguler dipadukan dengan PPL II yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Pertimbangannya antara lain:
1) Lebih praktis pengurusannya,
2) Lebih murah biayanya,
3) Lebih relevan dengan bidang studi mahasiswa FKIP dan
4) memberi konstribusipositif untuk sekolah ber-KKN.
Sekolah tempat mahasiswa ber-PPL Plus adalah Sekolah Menegah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Dalam melaksanakan PPL Plus ini selain melakukan praktek mengajar agar menambah bekal dalam mengajar dan mengetahui tugas-tugas sebagai guru, dan beberapa tugas yang juga dapat ditangani mahasiswa selama ber PPL Plus, antara lain:
1) Membenahi/membuat sarana prasarana (seperti: membenahi perpustakaan, membenahi alat peraga, membenahi plakat kelas, membenahi administrasi TU),
2) dalam hal kesiswaan (seperti ikut terlibat dalam MOS,TONTI, Pengadaan/pembuatan majalah dinding/mading, olah raga, kesenian, OSIS, penyelenggaraan Study Tour, dan HUT RI),
3) dalam hal lingkungan misalnya pengecatan, ikut membuat kolam sekolah, tamanisasi.
A. Hakikat, Tujuan Dan Status Kegiatan PPL Plus.
1. Hakikat Program Pengalaman Lapangan
PPL Plus merupakan gabungan PPL Reguler dan KKN yang disederhanakan di masyarakat pendidikan atau sekolah tanpa menghilangkan esensi KKN Reguler. KKN yang bersamaan dengan praktek mengajar di sekolah ini sebagai pengganti KKN reguler yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi (termasuk Universitas Sanata Dharma) di masyarakat umum.
Program Pengalaman Lapangan Plus merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru dengan harapan dapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di luar mengajar (latihan non mengajar).
PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Karena itu pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan sesudah mahsiswa mendapat bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti pengusaan landasan kependidikan,penguasaan bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kemampuan atau kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan. Karena itu dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi mulai dari pembentukan berbagai kemampuan akademik, penghayatan sikap dan nilai. Keseluruhan kecakapan keguruan diatas mulai perlu dilandasi dengan nilai serta sikap keguruan yang positif.
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan Plus
PPL Plus bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:
1) Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
2) Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPl agar semakin menguasai kecakapan keguruan secara profesional.
4) Mengembangkan kepekaan sosial calon guru terhadap kehidupan masyarakat yang konkret, serta berkemampuan untuk melakukan refleksi sosial atas pengalaman tersebut.
3. Status Kegiatan
1). PPL Reguler merupakan mata kuliah wajib lulus dengan bobot 2 SKS dan nilai final minimal C.
2). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengganti KKN dengan bobot 1 SKS.
B. Tempat, Personalia, dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Program Pengalaman Lapangan dapat dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas, baik sekolah negeri maupun swasta. Tempat yang dilakukan praktikan untuk melaksanakan PPL dilakukan di SMA N I Ngemplak, di Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provisnsi D.I. Yogyakarta.
2. Personalia
a. Dosen Pembimbing: Drs A.K. Wiharyanto M.M
b. Guru Pamong bidang studi Sejarah adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
c. Koordinator Program Pengabdiaan Masyarakat adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
d. Koordinator Program Pengalaman Lapangan adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
3. Waktu kegiatan
a. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2006/2007.
b. Secara Umum waktu pelaksanaan PPL Plus adalah sekitar tiga Bulan yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus.
C. Persiapaan Program Kegiatan
1. Di kampus
Sebelum melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di sekolah. Pratikan mendapat pembekalan yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun pembekalan yang dilaksanakan pada :
a. Tanggal 21-22 Juni 2006, pembekalan dari PRODI yang dilaksanakan di ruangan II/K.16 Kampus I Universitas Sanata Dharma(hari prtama dan I/K.2 pada hari kedua), selain itu paktikan juga mendapat pembekalan PPL-Plus dari Fakultas FKIP pada tanggal 26 Juni 2006. Adapun pembekalan dilaksanakan agar mahasiswa mendapat bekal untuk:
Dapat melakukan analisis sosial yaitu suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi-intitusi secara khusus pendidikan sehingga mahasiswa mampu melihat sesuatu masalah sosial yang ada dalam konteks yang lebih luas, kemudian yang diharapkan menentukan tindakan atau aksi yang lebih tepat untuk memecahkan masalah-masalah itu. Dalam melaksanakan analisis sosial mahasiswa sosial diharapkan mampu membuat refleksi sosial. Dalam refleksi ini mahasiswa harus mampu menjelaskan:
Asumsi – asumsi metodologis yang mendasari refleksi.
Dalam hubungan apa refleksi tersebut menunjang keberhasilan analisis
Implikasi – implikasi apa saja dari proses tersebut yang menunjuk jawaban-jawaban yang tepat.
Dapat memahami pedoman kegiatan program pengalaman lapangan secara khusus mengenai kegiatan pembelajaran di kelas .
Memahami cara mengkatalogisasikan buku-buku yang ada di perpustakan sekolah.
Memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi oleh pratikan.
Mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing dan kepala Sekolah atau yang mewakili rancangan kegiatan program kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa.
Rincian kegiatan pembekalan adalah sebagai berikut:
Pembekalan I tanggal 21 Juni 2006
Pada tanggal 21 juni 2006, pratikan mendapatkan pembekalan dari Bapak Y.R. Subakti, M.Pd. setelah itu praktikan mendapat materi refleksi sosial PPL-Plus dari Bapak Sutardjo Adisusilo, J.R. S.Th. Setelah itu praktikan mendapatkan pula penjelasan mengenai bagaimana membuat proposal PPL-Plus oleh koordinator PPL-Plus Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd.
Pembekalan II tanggal 22 Juni 2006
Pada pembekalan hari kedua pembekalan PPL-Plus Program Studi Pendidikan Sejarah mengadakan pertemuan dengan kepala Sekolah atau yang mewakili tempat pratikan ber PPL-Plus. Pembekalan disampaikan oleh ketua Program Studi Pendidikan Sejarah: Bpk Drs. Sutardjo Adisusilo JR, Koordinator PPL Ibu Dra Th. Sumini, M.Pd, namun sebelum itu praktikan diberi pembekalan mengenai sistem pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh guru bidang studi sejarah SMA N 11 (sebelas) Ibu Dra. Murwaningsih.
Pembekalan III tanggal 26 Juni 2006 (pembekalan umum FKIP)
Pembekalan ini diberikan kepada praktikan agar praktikan bisa mengetahui seluk-beluk mengenai PPL terutama mengenai bagaimana seorang guru bersikap baik di luar maupun di dalam sekolah. Praktkan juga diberi contoh mengenai bagaimana cara berpenampilan sebagai seorang guru.
2. Disekolah
a) Penyerahan PPL
Sebelum melaksanakan tugas praktik mengajar di kelas, praktik diserahkan oleh Dosen pembimbing Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. kepada seluruh warga SMA N I Ngemplak yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah, Bapak Drs. Maskur, pada tanggal 28 Juni 2006.
b) Observasi
Kegiatan awal setelah penyerahan di sekolah yaitu praktikan melakukan observasi sekolah. Kegiatan observasi ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2006. Adapun aspek-aspek yang diperhatikan dalam kegiatan observasi sekolah adalah:
1. Kondisi Gedung dan Lingkungan
i. Kondisi bangunan
ii. Halaman sekolah
iii. Kamar kecil
iv. Kantin
v. Lapangan Olahraga
2. Ruang kelas, Kantor, dan sumber belajar meliputi:
Ruang Kelas
Keadaan fasilitas belajar
Kantor (tata usaha, ruang BP dan ruang guru)
Alat penunjang pendidikan
Sumber belajar
Dalam observasi ini ada beberapa hal yang dibicarakan dengan Bapak Kepala Sekolah yaitu:
a. Kondisi sekolah, karena ini penting untuk melihat apa saja yang perlu dibenahi dan dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka menyusun program KKN-nya (Plus).
b. Pembagian tugas mengajar.
c. Membicarakan ketentuan berpakaian. Kepala sekolah membri kebebasan kepada praktikan tetapi dengan syarat rapi dan berpenampilan layaknya seorang guru.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Mengenal Sekolah Tempat Melaksanakan PPL
1. Sejarah SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak berdiri sejak tahun 1996, namun baru mendapatkan surat kelembagaan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bulan Mei tahun 1998. Hal tersebut menyebabkan sekolah ini belum mempunyai DIK, sehingga segala pembiayaan kegiatan sekolah bergantung dari iuran BP-3.
Awal berdirinya sekolah ini, diampu atau berdomisili sementara di SMA Negeri 2 Ngaglik, selanjutnya pindah domisili tetap pada tahun 1997/1998 di desa Bimomartani, Ngemplak Sleman Yogyakarta. SMA Negeri I Ngemplak ini menempati tanah seluas 8000 meter persegi. Dengan rincian dari 4000 meter persegi bersertifikat hak pakai, dan 4000 meter persegi dengan hak sewa milik pemerintah Desa Bimomartani. Pada tanggal 1 Agustus 1998 telah ditugaskan kepala sekolah secara definitif, yaitu Bapak Sukrisno, S.Pd. menggantikan TNT kepala sekolah sebelumnya, yakni kepala sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yaitu Bapak Drs. Moh. Bardi.
2. Arti dan Makna Logo Bharata Jaya Pada SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak memiliki logo BHARATA JAYA. Ditinjau dari segi etimologi Bharata Jaya berasal dari Bahasa Jawa, pada tingkatan Kromo Hinggil. Bharata berarti wangsa/kerabat/trah, Jaya berarti kemenangan, keunggulan, keberhasilan yang memuaskan. Bharata Jaya secara harafiah diartikan sebagai kerabat yang sukses.
Ditinjau dari seni pewayangan yang merupakan budaya adiluhung dan banyak mengandung filsafat pendidikan, Bharata Jaya adalah nama lain dari Dewi Sembrodo, Istri dari Pangeran Joko/Harjuno. Diharapkan kelak dapat menghasilkan para pemimpin bangsa yang dapat menolong diri sendiri, orang lain serta mempunyai sifat-sifat terpuji. Dari logo Bharata Jaya ini terdapat condro sengkolo “Hestining Tyas Hambuko Budi” artinya niat hati yang suci untuk membuka daya nalar dan daya pikir yang baik demi peningkatan kwalitas diri guna mengemban tugas maupun dalam hubungan dengan sesama. Condro sengkolo ini jika dilihat dari hitungan Jawa :
Hestining : 8
Tyas : 1
Hambuko : 9
Budi : 1
Adapun mnurut cara atau aturan yang berlaku condro sengkolo memmbacanya dari belakang jadi angkanya 1918, tahun skala selisihnya kalau dengan tahun masehi adalah 78 tahun jadi tahun1918 dengan tahun 1996 masehi, adapun tahun tersebut merupakan berdirinya SMA Negeri 1 Ngemplak
3. Personalia
a. Kepala Sekolah
Sejak berdiri tahun 1996 dan mendapat surat izin kelembagaan tahun 1998, SMU Negeri I Ngemplak telah empat kali mengalami pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang pernah menjabat Kepala SMA Negeri I Ngemplak adalah sebagai berikut :
Bapak Mohammad Bardi : periode 1996-1998
Bapak Sukisno, S.Pd : Periode 1998-2000
Bapak Drs. Mawardi : periode 2000-2005
Bapak Drs. Maskur : periode 2005-2008
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dinbantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah :
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Suparwanto S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Handaka Dwi W. , S.Pd.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas : Drs Suharyono
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana : Rita Windarti S.Pd
Selain dibantu oleh wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga dibantu oleh guru-guru dan karyawan.
c. Guru
SMU Negeri I Ngemplak memiliki guru yang digolongkan sebagai berikut :
No
Gelar dan Nama Guru Bidang Studi Keterangan
Jabatan/Gol Status
1. Drs. Maskur BP/BK Kepsek/ Guru Tetap
2. Drs. Yunus Matematika Guru Guru Tetap
3. Drs. Suharto TIK Lab komp Guru Tetap
4. R.A. Suhartadi, S.Pd. Bahasa Ind guru Guru Tetap
5. Rita Windarti, S.Pd. matematika guru Guru Tetap
6. Suparwanto, S.Pd. BahasaInd guru Guru Tetap
7. Handaka Dwi W., S.Pd. penjaskes guru Guru Tetap
8. Jarot Supangat, S.Pd. Seni rupa guru Guru Tetap
9. Yasmin, S.Pd. Fisika guru Guru Tetap
10. Muhadi, S.Pd. PPKN guru Guru Tetap
11. Siti Nurul M. S.Pd. Geografi guru Guru Tetap
12. Nurhidayat, S.Pd. Ekonomi guru Guru Tetap
13. Drs. Suharyono BP/BK guru Guru Tetap
14. Dra. Astutiningsih BP/BK guru Guru Tetap
15. Drs. Purwanto BU. jerman(klasX) guru Guru Tetap
16. Sarjana Suta, S.Pd. Fisika (XIIA) guru Guru Tetap
17. Maryani, S.Pd. Inggris guru Guru Tetap
18. Sigit Susila, S.Pd. Sejarah guru Guru Tetap
19. Utami Nurhidayah, S.Pd. Kimia guru Guru Tetap
20. Drs. Supriyanto Biologi guru Guru Tetap
21. Supartono, S.Pd. Matematika guru Guru Tetap
22. Sabdo Rahadi S.Ag. Agama islam guru Guru Tetap
23. Sri Wahyuni, S.Pd. Akutansi guru Guru Tetap
24. Edi Murni S., S.PAK. Agamakristen guru GTT
25. Fenty ihsanty Bahasa jawa guru GTT
26. Sutanto S.P.d sosiologi guru Guru tetap
27. Sri hartati Pkn guru GTT
28. W.Siswanto S.Pd AgamaKatolik guru GTT
29. Zuyyinatun M,S.Pd.I Agama islam guru
4. Siswa dan Kegiatan
A. Tugas dan Kewajiban
1. Kegiatan Intra Sekolah
a. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, setiap siswa harus masuk ke kelas masing-masing dan siap meerima pelajaran dengan tertib, tenang dan bertanggung jawab di tempat duduk masing-masing.
b. Pelajaran baru dimulai setelah suasana berlangsung tertib, tenang dan diawali dengan berdoa.
c. Selama pelajaran berlangsung para siswa harus :
Berada di dalam kelas masing-masing dengan tertib, tenang dan tidak gaduh agar tidak mengganggu suasana belajar siswa lainnya.
Berusaha tidak meninggalkan kegiatan belajar-mengajar tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan serta mendapat ijin dari guru kelas.
Tidak terlambat masuk kelas, dan bila terlambat masuk kelas lebih dari lima belas menit, siswa dilarang masuk kelas dan wajib menunggu diruang BP.
Mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan penuh perhatian dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam jadwal, dan baru keluar setelah mendapatkan izin dari guru kelasnya.
d. Pada saat pergantian jam pelajaran atau saat menunggu kehadiran guru yang akan mengajar pelajaran berikutnya, para siswa tetap berada di dalam kelas dengan tertib dan tetap menjaga ketenangan atau tidak mengganggu kelas lain.
e. Tidak diperbolehkan pengajuan jam pelajaran, oleh karena itu ketua kelas wajib berusaha mendapatkan tugas dari guru juga
f. Pada saat istirahat para siswa diharapkan dapat beristirahat dengan tertib di luar kelas, namun tetap berada di lingkungan sekolah dan melaksanakan 8 K.
g. Pada saat berakhirnya pelajaran sesuai dengan jadwal, diakhiri dengan doa dan keluar dari kelas dengan tertib setelah didahului menutup semua jendela dan pintu.
h. Waktu tidak ada pelajaran siswa harus :
Bila dalam lima (5) menit dari bel tanda masuk dibunyikan, ternyata belum ada guru yang mengajar, maka ketua kelas segra melapor pada guru piket.
Apabila ternyata terpaksa pada saat pelajaran tertentu terjadi kekosongan, maka siswa diharapkan belajar sendiri dengan tertib dan tenang.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Setiap siswa wajib mengikuti atau mengambil bagian dalam kegiatan OSIS Bharata Jaya.
b. Setiap siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikulr yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sesuai dengan minat atau bakat yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia adalah sebagai berikut :
Basket
Rohani Islam
Pleton Inti (Tonti)
Sepak Bola
Bola Voli
3. Ketertiban
a. Pakaian dan Tata Rias
Pakaian sekolah ditetapkan seragam, hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan.
Dilarang menggunakan palaian yang tidak sesuai dengan ketentuan seragam.
Dilarang menggunakan perhiasan mahal, bersolek yang berlebihan.
Setiap siswa senatiasa berpakaian rapi, bersih, sederhana, sopan dan pantas.
Pakaian olahraga harus sesuai dengan tujuannya.
Tata rambut harus rapi, tertata dan bersih dari segala macam cat rambut. Untuk siswa putera rambut pendek, tidak sampai menutupi mata dan telinga serta bagian belakang minimal 2 (dua) jari dari kerah baju.
b. Upacara Bendera
Setiap siswa wajib mengikuti Upacara Bendera dengan tertib dan khidmat sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap siswa yang ditugasi, harus dapat melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab.
c. Pengurus Kelas
Setiap kelas harus memiliki pengurus kelas yang dipilih oleh siswa di kelastersebut dan disahkan oleh wali kelas masing-masing.
Ketua kelas dengan persetujuan wali kelas menunjuk Regu Kerja untuk setiap hari jam kerja. Tugas Regu Kerja antara ain : Menjaga kebersihan kelas, menyiapkan perlengkapan pelajaran, mengambil dan menyimpan (menyerahkan ke guru jaga) daftar hadir, (presensi siswa) diisi oleh penulis regu kerja dan buku kemajuan kelas.
Mengingatkan guru untuk mengisi buku kemajuan kelas.
d. Kendaraan, Pemeliharaan Gedung Sekolah dan Alat-Alat Sekolah.
Siswa yang mempunyai motor harus memiliki SIM dan STNK
Setiap siswa harus bertanggung jawab agar gedung sekolah, alat-alat milik sekolah, tanaman dan lingkungan tetap baik, terjaga dan terpelihara.
Dilarang membuat kotor, membuat noda pada gedung sekolah/ alat-alat sekolah dengan coretan, tulisan gambar apalagi dengan coretan/gambar yang tidak patut, misalnya dipapan tulis, di meja/kursi, di dinding, kamar mandi/WC dan lain-lain.
Siswa harus menjaga, menyimpan dan memelihara baik-baik atas alat/perlengkapan buku-buku yang dipinjam dari sekolah. Kehilangan/kerusakan atas alat-alat tersebut siswa wajib untuk menggantinya.
5. Kondisi Fisik
a. Kondisi Fisik dan Lingkungan
o Gedung SMA Negeri I Ngemplak bersifat permanen, kampus terpadu dibangun berdasarkan rencana induk pembangunan.
o Halaman sekolah ada tiga tempat yaitu halaman luar yang berfungsi sebagai halaman parkir, halaman memiliki dua fungsi sebagai lapangan upacara bendera dan lapangan basket, dan halaman belakang berfungsi sebagai lapangan bola volley, lompat jauh dan sepak bola.
o Pagar sekolah dikelilingi pagar tembok yang diatasnya diberi pagar besi dengan pintu gerbang utama berbentuk gapura permanen.
o Kamar kecil : berada di bagian belakang gedung sekolah terdiri dari kamar kecil Guru dan beberapa kamar kecil siswa dengan air cukup dan kondisi yang bersih.
o Kantin: berada di belakang sekolah, kondisi bersih dan teratur serta mnyediakan barang kebutuhan siswa bahkan kebutuhan umum sebagai salah satu kegiatan siswa.
b. Kondisi Ruangan Kelas dan Sumber Belajar
1. Ruang Kelas
Ruang kelas ada 9 ruangan( kelas X, XI, XII masing-masing 3 kelas).
Ukuran ruangan kelas minimal 7x8 m dengan ventilasi dan cahaya yang cukup dan juga kondisi ruangan yang bersih dan rapi. Di dalam kelas cukup banyak hiasan dinding hasil kreatifitas siswa, misal: jadwal piket, jam dinding bahkan ada yang mempunyai mading mini di dalam kelas.
Keadaan fasilitas belajar
Kondisi fasilitas belajar cukup memadai. Masing –masing kelas terdapat papan white board. Meja dan kursi juga cukup mamadai namun sudah cukup tua sehingga ada sebagian kurang nyaman untuk belajar.
2. Macam Ruangan
Kantor Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang BP/BK
Ruang Tata Usaha
Ruang UKS
Ruang OSIS
Ruang Perpustakaan
Ruang Lab IPA
Ruang komputer
Ruang dapur
Ruang gudang Olah raga
WC siswa (2 buah)
WC guru (2 buah)
Masjid
Kantin sekolah.
3. Sumber Belajar
Kurikulum
Perpustakaan kondisi perpustakaan belum memadai karena adanya keterbatasab fasilitas terutama rak untuk menyimpan buku. Di samping itu belum ada karyawan perpustakaan yang profesional.
Laboratorium terdiri dari Lab IPA Fisika, Kimia, dan Biologi selain itu masih ada Lab Komputer.
Buku pegangan belum sempurna
Media pengajaran cukup memadai sedangkan mading belum nampak( kondisi sebelum praktikan berada ditempat PPL)
4. Alat Penunjang Pendidikan
Ada papan presensi di tiap kelas
Peta
Jadwal pelajaran
Kalender akademik
Denah siswa
Jadwal piket
1 buah OHP
6. Keuangan
Program kerja tahunan dalam bidang keuangan di SMA Negeri I Ngemplak periode 2006/2007 adalah sebagai berikut:
o Pembuatan Daftar gaji
o Pengolahan Uang DPD
o Pengolahan Dana Dpt
o Pembuatan atau penyetoran SPL
o Laporan Triwulan
7. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat di SMA Negeri I Ngemplak meliputi:
a. Hubungan pengurus BP3 atau penyusunan RAPBS.
b. Rapat Pleno
c. Rapat pengurus
d. Konsultasi dengan Instasi
Disamping hal-hal diatas, sekolah juga mempunyai beberapa yang berkaitan dengan urusan hubungan masyarakat antara lain:
a. Menyebarluaskan kegiatan atau melalui media massa dan mengembangkan arus informasi. Program ini bertujuan agar masyarakat mengetahui keberadaan atau eksistensis sekolah.
b. Untuk menciptakan adanya komunikasi yang baik antara orangtua siswa, pihak sekolah melakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan sekolahdalam forum musyawarah BP3. tujuan adalah untuk menggiatkan partisipasi orangtua siswa.
c. Hubungan timbal balik antar komponen secara harmonis yaitu hubungan timbal balik antara sekolah, masyarakat dan instansi lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
8. Prestasi Sekolah
SMA Negeri I Ngemplak telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam berbagai bidang, dalam bidang non akademik misalnya olahraga, kesenian, agama dan lain-lain maupun bidang akademik. Buktinya terdapat puluhan piagam penghargaan yang tertata rapi di ruang kepala sekolah. Berikut ini prestasi yang telah dicapai oleh siswa/siswi SMA Negeri I Ngemplak:
o Musabaqoh Tilawatil Quran Siswa sekolah Umum Kabupaten Sleman 2004. juara I MTQ Tingkat SMA/K Putra
o Juara III M. Adzan tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2000
o Juara III Tennis Meja HUT RI ke 56 2001
o Juara II Karya Tulis Putri tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2001
o Trophy Walikota, MIO SPORTY Competition. Juara III Putri Competition 3 on 3 Basket Ball Yogyakarta.
o Juara I MKTK Putri tingkat SMA/K Tuti Timur 2001
o Juara I MTTQ Putra Tingkat SMA/K Dinas Wilayah I Sleman 2004
o Juara IV Putri Piala HEXOS Extravaganza Sleman
o Juara I MTQ tingkat SMU/SMK Putra Kabupaten Sleman1998
o Juara II MTQ Tingkat SMA/K Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1998.
o Juara II Gerak Jalan Tingkat SLTA(umum), hari jadi Kabupaten Sleman ke 81 tahun 2000, kecamatan Ngemplak
o Trophy tetap Pengda Kelatnas DIY, Perisai Diri DIY. Juara II Putri kelompok SMU/K klas D. Kejurda kelatnas Indonesia. Perisai Diri UPN Veteran Yogyakarta 2003
o Juara I MTQ SMU/K Putra wilayah Tuti Sleman Timur 1998
o Juara III Putri Liga basket pelajar. Hexos Cup Kabupaten Sleman 2003
o Juara II lomba baris berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Tingkat SLTA Putri 2004
o Piala bergilir, Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMA Negeri I Ngemplak
o Juara I Sepak Bola, HUT RI ke 58, kecamatan Ngemplak
o Juara III lomba Wawasan Wiyata Mandala Tingkat SMU Kabupaten Sleman 2000
o Juara II Putri kelas A Pencak Silat POPDA KANWIL DEPDIKNAS Propinsi DIY 2000
o Juara I lari 8000 meter Putra Tingkat SMU dalam rangka peringatan Hardiknas XVII Kabupaten Sleman 2000.
o Juara II Lomba Baris Berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Danton Tingkat SLTA Putri 2001.
o Juara III Putra, Peserta Apel Bendera Peringatan hari Pramuka ke 39, 14 Agustus 2000 Kwartir Cabang Sleman
B. Observasi Proses Belajar Mengajar
1. Observasi terhadap guru pamong
Selain melakukan observasi lingkungan sekolah, pratikan juga melakukan observasi terhadap guru pamong yang dilakukan sebelum pratikan melakukan praktek mengajar. Observasi terhadap guru pamong dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui dan mengamati aktivitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas dan menambah pengalaman praktikan dalam melakukan praktek mengajar nantinya.
Berdasarkan observasi tersbut praktikan akan lebih mudah mengetahui situasi atau kondisi pembelajaran di dalam kelas, yang nantinya hal tersebut dapat membantu praktikan dalam menyusun atau membuat skenario pembelajaran. Observasi ini dilakukan di satu kelas yaitu mata pelajaran Sejarah.
Hasil observasi praktikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong adalah:
a. Keadaan Kelas
SMA Negeri I Ngemplak memiliki 3 kelas untuk kelas XII yaitu: XII IPA, XII IPS 1 dan XII IPS 2 dimana praktikan hanya mengajar di XII IPS 2 kemudian dipindah XII IPS 1 sebab praktikan mengajar mata pelajran Sejarah yang hanya terdapat di dalam Kurikulum untuk Smua kelas dimana kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sama-sama memiliki jumlah siswa 37 orang.
b. Situasi Belajar
Pada bel berbunyi ada beberapa siswa yang tidak langsung masuk ke kelas dikarenakan menunggu sampai gurunya masuk ke kelas, setelah guru masuk kemudian guru mengucapkan salam pembuka dalam cara islam sebab mayoritas siswanya beragama islam, kemudian dilanjutkan dengan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas.
Setelah menyampaikan salam pembuka dan doa guru melakukan presensi kelas untuk mengetahui siswa yang hadir atau siswa yang tidak hadir. Sebab ini merupakan awal pelajaran sebelum memulai pelajaran pelajaran guru memberikan informasi mengenai acuan / sumber buku yang dipakai dalam mempelajari materi selama 2 semester kedepan. Guru tidak mewajibkan membeli buku tersebut tapi guru menganjurkan siswa untuk mempunyai buku tersebut baik dengan cara fotocopy buku atau meminjam di perpustakaan jika ada karena akan membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Untuk membantu siswa memperoleh buku paket maka guru bersedia membelikan buku itu dengan cara siswa memesan dan membayar buku itu melalui bendahara kelas yang nantinya akan diberikan ke guru. Selain buku paket siswa juga diwajibkan untuk memiliki lembar kerja siswa(LKS) dimana LKS berisikan uraian singkat materi pelajaran disertai dengan latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga LKS ini membantu siswa dalam memahami materi dan melatih siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menangkap pelajaran tersebut, sedangkan untuk guru, membantu guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Dalam membuka pelajaran, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan kompetensi dasar yang akan dijelaskan dan menjelaskan kepada siswa tentang indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi yang berupa mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Untuk menjelaskan materi, guru memakai beberapa metode misalnya metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Dan juga dalam mengajar guru menggunakan media OHP yang mana sangat mambantu guru dalam menjelaskan materi.
c. Motivasi, Penekanan dan Reinforcment(penguatan)
Untuk memotivasi siswa supaya aktif di dalam kelas guru memberi pertanyaan dan mendorong siswa untuk bertanya. Siswa aktif di dalam kelas baik itu bertanya maupun menjawab akan dicatat dan diberi point yang akan dimasukkan dalam penilaian dan ini sangat membantu nilai siswa jika nilainya kurang. Dengan memberi nilai plus(poin), siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran sebab tidak hanya guru yang terlibat dalam pembelajaran tapi siswa juga (komunikasi 2 arah) dan ini sesuai dengan KBK.
Untuk siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan, guru membarikan pnguatan. Penguatan berupa penguatan verbal maupun non verbal.
d. Evaluasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, pelaksanan evaluasi bisa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung baik berupa pretest atau pos test.
Pretest biasa dilakukan pada saat membuka pelajaran sedangkan pos test diberikan setelah pratikan menyampaikan materi. Kegiatan evaluasi dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Evaluasi yang tidak bersifat langsung diberikan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sedangkan evaluasi yang bersifat langsung biasanya berupa ulangan harian, diberikan setelah guru menyelesaikan satu atau beberapa kompetensi dasar.
e. Interaksi Guru dengan Siswa
Selama proses belajar mengajar berlangsung, praktikan juga melakukan pengamatan bahwa guru tidak berperan aktif tapi berusaha untuk melakukan interaksi dengan siswa atau berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Observasi terhadap praktikan lain
Selain melakukan observasi terhadap guru pamong. Praktikan juga melakukan observasi terhadap sesama praktikan untuk menambah pengalaman praktikan mengenai praktek mengajar. Melalui observasi ini, sesama praktikan akan lebih mudah melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing serta saling memberi masukan dengan harapan agar setiap praktikan bisa mempersiapkan diri dan bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik ke depannya nantinya.
Adapun hasil pengamatan praktikan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan praktikan lain adalah sebagai berikut:
o Kegiatan pembukaan
Untuk mengawali pelajaran, praktikan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa dan mengisi daftar hadir atau presensi. Kemudian praktikan memberikan apersepsi slama kurang lebih lima menit, memberi informasi tentang buku atau sumber yang bisa dipakai oleh siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi pokok yang akan dibahas kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan kemarin untuk mengingatkan siswa.
Kegiatan Inti
Dalam menyampaikan materi pelajaran, praktikan memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau memotivasi siswa agar mau bertanya dan mengembangkan pola interaksi siswa yang multi arah: praktikan-siswa, praktikan – kelompok siswa, siswa-siswa, siswa-kelompok siswa dengan cara diskusi maupun bermain kartu. Berbagai metode (metode diskusi bervariasi)yang dilakukan praktikan dalam menjelaskan materi seperti metode ceramah-diskusi, ceramah-TTS, ceramah-drama, ceramah- permainan kartu. Yang kesemuanya itu dilakukan siswa agar siswa tidak cepat jemu/bosan, sehingga membuat siswa menjadi senang terhadap materi dan siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
Penutup
Untuk mengakhiri pelajaran, praktikan membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti serta mengadakan evaluasi secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan.
3. Observasi terhadap Aktivitas Siswa Di Dalam dan Di Luar Kelas.
Aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar berlangsung cukup baik. Pada umumnya siswa siap mngikuti proses pembelajaran tetapi tidak semua siwa memprhatikan penjelasan guru/praktikan. Ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu juga mempengaruhi aktivitas siswa di dalam kelas. Berdasarkan observasi praktikan, siswa jarang menanggapi pembahasan pelajaran yang diberikan oleh guru kecuali di motivasi dahulu.
Selain itu aktivitas siswa di dalam kelas, praktikan juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa di luar kelas. Aktivitas siswa di luar kelas (pada saat istirahat) sangat bervariatif. Kebanyakan siswa berada di kantin sekolah. Sebagian lagi berada di sekitar lingkungan Masjid, sedangkan yang lainnya mengunjungi perpustakaan hanya beberapa siswa.
C. Perencanaan Kegiatan Mengajar
1. Penyusunan Silabus dan RPP
Sebelum melakukan praktek mengajar, praktikan wajib membuat persiapan tertulis yaitu membuat silabus dan rencana pembelajaran atau RP. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi yang ingin dicapai, dan pokok materi serta uraian materi yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus digunakan untuk beberapa kali dalam pertemuan (merupakan gabungan dari beberapa standar kompetensi). Sedangkan rencana pembelajaran adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru (praktikan) dalam proses belajar mengajar. Rencana pembelajaran atau RP digunakan dalam setiap pertemuan.
Dalam menyusun silabus dan rencana pmbelajaran, praktikan melakukan konsutasi dengan guru pembimbing mengenai format penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Silabus dan rencana pembelajran yang disusun oleh praktikan ini akan dapat dipakai oleh praktikan untuk mengajar klas XII IPS 1, mata pelajaran Sejarah. Guru pembimbing menjelaskan bagaimana menyusun silabus dan rencana pembelajran yang kemudian memberikan kpercayaan kepada praktikan untuk mnyusun silabus dan rencana pembelajaran agar praktikan mempunyai bekal tentang cara menyusun silabus dan rencana pembelajaran yang mana harus dimiliki oleh praktikan agar dapat menjadi guru. Disamping itu guru pembimbing juga memberikan contoh format silabus dan skenario pembelajaran(rencana pembelajran)kepada praktikan untuk dipakai sebagai acuan bagi praktikan dalam membuat silabus dan rencana pembelajaran.
2. Persiapan Mengajar
sebelum melakukan praktek mengajar praktikan membuat persiapan mengajar. Persiapan mengajar adalah persiapan yang dilakukan untuk menyiapkan segala ssuatu yang dibutuhkan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Salah satu persiapan adalah membuat rangkuman materi pelajaran selain silabus dan rencana pembelajaran.
D. Kegiatan Praktik Mengajar
kegiatan praktek mengajar yang dilakukan Praktikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, sebanyak 16(enam belas) kali pertemuan. Oleh kepala sekolah, praktikan mendapat tugas untuk mngajar mata pelajaran Sejarah kelas XII IPS 2 kemudian dipindah di kelas XII IPS 1. kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan dalam praktek mengajar adalah:
1. Membuka Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap topik yang akan disampaikan/dipelajari. Hal pertama yang dilakukan oleh praktikan dalam mengawali kegiatan pembelajaran adalah membangkitkan perhatian dan minat siswa. Untuk menarik perhatian dan motivasi siswa, praktikanbersemangat dalam menyampaikan materi dan memberikan crita yang faktual/ lucu yang relevan dengan topik dan tujuan pembelajaran.
Dalam membuka pelajaran, praktikan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa selanjutnya praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran dan jenis tugas untuk mencapai tujuan pemblajaran
2. Kegiatan Inti
Metode Pengajaran
Praktikan mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan materi, menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Dalam menjelaskan suatu materi, praktikan memberitahukan orientasi, dalam orientasi tersebut praktikan memberitahukan indikator dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa kemudian mengantar siswa pada pokok persoalan yang akan di bahas.
Agar siswa memperoleh pemahaman yang optimal, praktikan memberikan beberapa ilustrasi atau contoh yang mencukupi, konkrit dan sesuai dengan topik yang dipelajari dan menjelaskan materi pelajaran atau konsep dengan cara sistematis.
Penggunaan Media.
Agar lebih membantu pemahaman siswa tentang materi yang akan diasmpaikan, praktikan menggunakan media tapi karena keterbatasan sarana, praktikan hanya menggunakan OHP, beberapa permainan berupa kartu, menggunakan gambar-gambar yang relevan dengan materi supaya siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Mengelola Kelas.
Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar maka praktikan berusaha untuk mampu mengelola kelas. Ketika praktikan sedang menjelaskan materi dan suasana ramai maka praktikan brusaha mengatasinya dengan jalan menegur siswa-siswa yang membuat ribut atau mengalihkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan praktikan, biasanya tidak bisa dijawab oleh siswa-siswi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum memperhatikan penjelasan praktikan. Oleh karena itu praktikan bertindak tegas dan berusaha menjaga ketenangan dalam kegiatan pembelajaran
3. Menutup Pelajaran
Tujuan menutup pelajaran adalah meninjau kmbali sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pmbelajran dan memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Mengetahui keberhasilan dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran tersebut.
4. Mendiagnosis Kesulitan Kegiatan Belajar
Berdasarkan observasi dan pengalaman praktikan dalam kegiatan belajar mengajar, kelas yang mengalami kesulitan blajar adalah kelas XII IPS 1 selama praktikan mengajar di kelas XII IPS1 kurang begitu antusias dalam mengikuti pelajaran sejarah tidak di seperti dikelas XC yang kelihatan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tanya jawab antara guru dengan dengan siswa, dikarenakan kelas XII IPS1 kurang berani menjawab pertanyaan dari guru, mereka lebih banyak bicara sendiri atau mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan menunggu jawaban dari guru walaupun tidak berlaku bagi semua anak. Tidak seperti dikelas XC hampir semua siswa menjawab pertanyaan dari guru.
5. Membuat Peta Kerawanan Kelas
Berdasarkan observasi praktikan dari kelas XC dan kelas XII IPS1 yang perlu mendapat perhatian adalah XII IPS 1 sebab anak-anak dikelas XII IPS kurang antusias ada anak yang masih tidur, berbicara sendiri dan ada yang mencoba mengganggu proses belajar mengajar. Untuk mengatasi hal itu biasanya praktikan memberi pertanyaan kepada siswa yang bermasalah dan berusaha memberi pengertian bahwa belajar sejarah itu penting serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan maka guru menegur dengan halus supaya perbuatannya tidak diulangi lagi.
E. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah salah satu aspek yang penting dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus disesuaikan dengan kemampuan dasar yang harus dicapai, mencakup proses belajar mengajar (seluruh pemahaman yang dilakukan oleh siswa)dan hasil belajar adalah ketercapaian setiap kemampuan dasar baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama praktikan mengajar, praktikan telah melakukan beberapa kali evaluasi baik tanya jawab, pemberian tugas maupun ulangan harian yang kesemuanya dalam bentuk evaluasi dan diberi nilai.
Ulangan harian yang dibrikan praktikan dilakukan satu kali dengan bentuk soal essay sebanyak 5 soal dengan mengadakan evaluasi, praktikan akan mudah mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan juga memberikan indikasi berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan praktikan dalam menyampaikan materi.
F. Kegiatan Lain
Selain melakukan praktek mengajar yang meliputi latihan pembelajaran dan tugas kependidikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, praktikan juga melakukan kegiatan lain karena kegiatan PPL disertai KKN (PPL Plus), kegiatan tersebut antara lain:
o Mengikuti upacara tiap hari senin.
o Pelatihan tonti
o Mengadakan pertemuan dengan dosen pembimbing
o Mengadakan pertemun dengan guru pamong
o Menjaga piket dan mengawasi kelas bila diberi tugas oleh guru bidang studi yang berhalangan.
PENDAHULUAN
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebuah perguruan tinggi yang mempunyai beberapa fakultas didalamnya. Fakultas-fakultas itu antara lain: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Tehnik. Antara fakultas satu dengan fakultas yang lainya mempunyai visi dan misi yang berbeda. Dalam FKIP misalnya, bahwa misinya adalah menyiapkan tenaga-tenaga pengajar yang profesional, mampu menguasai kecakapan guru secara lengkap dan terintegrasi. Dari sana, maka untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa FKIP diharuskan untuk melakukan praktek mengajar yang mana ini dinamakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru, agar mendapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan melaksanakan tugas-tugas pendidikan selain pembelajaran. Namun disamping itu, dalam pelaksanaan PPL ini praktikan tidak hanya melakukan latihan pembelajaran dan tugas-tugas pendidikan tetapi juga melakukan kegiatan pengabdian yang sesuai dengan bekal para mahasiswa FKIP sebagai pengganti KKN, sehingga program ini disebut PPL Plus (PPL Reguler = 2 sks, dan KKN = 2 sks). FKIP khusunya PIPS (Program Ilmu Pengetahuan Sosial). Sudah beberapa tahun ini merintis KKN reguler dipadukan dengan PPL II yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Pertimbangannya antara lain:
1) Lebih praktis pengurusannya,
2) Lebih murah biayanya,
3) Lebih relevan dengan bidang studi mahasiswa FKIP dan
4) memberi konstribusipositif untuk sekolah ber-KKN.
Sekolah tempat mahasiswa ber-PPL Plus adalah Sekolah Menegah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Dalam melaksanakan PPL Plus ini selain melakukan praktek mengajar agar menambah bekal dalam mengajar dan mengetahui tugas-tugas sebagai guru, dan beberapa tugas yang juga dapat ditangani mahasiswa selama ber PPL Plus, antara lain:
1) Membenahi/membuat sarana prasarana (seperti: membenahi perpustakaan, membenahi alat peraga, membenahi plakat kelas, membenahi administrasi TU),
2) dalam hal kesiswaan (seperti ikut terlibat dalam MOS,TONTI, Pengadaan/pembuatan majalah dinding/mading, olah raga, kesenian, OSIS, penyelenggaraan Study Tour, dan HUT RI),
3) dalam hal lingkungan misalnya pengecatan, ikut membuat kolam sekolah, tamanisasi.
A. Hakikat, Tujuan Dan Status Kegiatan PPL Plus.
1. Hakikat Program Pengalaman Lapangan
PPL Plus merupakan gabungan PPL Reguler dan KKN yang disederhanakan di masyarakat pendidikan atau sekolah tanpa menghilangkan esensi KKN Reguler. KKN yang bersamaan dengan praktek mengajar di sekolah ini sebagai pengganti KKN reguler yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi (termasuk Universitas Sanata Dharma) di masyarakat umum.
Program Pengalaman Lapangan Plus merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk melatih para calon guru dengan harapan dapat menjadi tenaga pendidik yang berkompetensi dan profesional serta menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan pelatihan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di luar mengajar (latihan non mengajar).
PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Karena itu pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan sesudah mahsiswa mendapat bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti pengusaan landasan kependidikan,penguasaan bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kemampuan atau kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan. Karena itu dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi mulai dari pembentukan berbagai kemampuan akademik, penghayatan sikap dan nilai. Keseluruhan kecakapan keguruan diatas mulai perlu dilandasi dengan nilai serta sikap keguruan yang positif.
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan Plus
PPL Plus bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:
1) Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
2) Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPl agar semakin menguasai kecakapan keguruan secara profesional.
4) Mengembangkan kepekaan sosial calon guru terhadap kehidupan masyarakat yang konkret, serta berkemampuan untuk melakukan refleksi sosial atas pengalaman tersebut.
3. Status Kegiatan
1). PPL Reguler merupakan mata kuliah wajib lulus dengan bobot 2 SKS dan nilai final minimal C.
2). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengganti KKN dengan bobot 1 SKS.
B. Tempat, Personalia, dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Program Pengalaman Lapangan dapat dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas, baik sekolah negeri maupun swasta. Tempat yang dilakukan praktikan untuk melaksanakan PPL dilakukan di SMA N I Ngemplak, di Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provisnsi D.I. Yogyakarta.
2. Personalia
a. Dosen Pembimbing: Drs A.K. Wiharyanto M.M
b. Guru Pamong bidang studi Sejarah adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
c. Koordinator Program Pengabdiaan Masyarakat adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
d. Koordinator Program Pengalaman Lapangan adalah Bapak Sigit Susila S.Pd.
3. Waktu kegiatan
a. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2006/2007.
b. Secara Umum waktu pelaksanaan PPL Plus adalah sekitar tiga Bulan yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus.
C. Persiapaan Program Kegiatan
1. Di kampus
Sebelum melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di sekolah. Pratikan mendapat pembekalan yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun pembekalan yang dilaksanakan pada :
a. Tanggal 21-22 Juni 2006, pembekalan dari PRODI yang dilaksanakan di ruangan II/K.16 Kampus I Universitas Sanata Dharma(hari prtama dan I/K.2 pada hari kedua), selain itu paktikan juga mendapat pembekalan PPL-Plus dari Fakultas FKIP pada tanggal 26 Juni 2006. Adapun pembekalan dilaksanakan agar mahasiswa mendapat bekal untuk:
Dapat melakukan analisis sosial yaitu suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi-intitusi secara khusus pendidikan sehingga mahasiswa mampu melihat sesuatu masalah sosial yang ada dalam konteks yang lebih luas, kemudian yang diharapkan menentukan tindakan atau aksi yang lebih tepat untuk memecahkan masalah-masalah itu. Dalam melaksanakan analisis sosial mahasiswa sosial diharapkan mampu membuat refleksi sosial. Dalam refleksi ini mahasiswa harus mampu menjelaskan:
Asumsi – asumsi metodologis yang mendasari refleksi.
Dalam hubungan apa refleksi tersebut menunjang keberhasilan analisis
Implikasi – implikasi apa saja dari proses tersebut yang menunjuk jawaban-jawaban yang tepat.
Dapat memahami pedoman kegiatan program pengalaman lapangan secara khusus mengenai kegiatan pembelajaran di kelas .
Memahami cara mengkatalogisasikan buku-buku yang ada di perpustakan sekolah.
Memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi oleh pratikan.
Mendapat kesempatan untuk berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing dan kepala Sekolah atau yang mewakili rancangan kegiatan program kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa.
Rincian kegiatan pembekalan adalah sebagai berikut:
Pembekalan I tanggal 21 Juni 2006
Pada tanggal 21 juni 2006, pratikan mendapatkan pembekalan dari Bapak Y.R. Subakti, M.Pd. setelah itu praktikan mendapat materi refleksi sosial PPL-Plus dari Bapak Sutardjo Adisusilo, J.R. S.Th. Setelah itu praktikan mendapatkan pula penjelasan mengenai bagaimana membuat proposal PPL-Plus oleh koordinator PPL-Plus Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd.
Pembekalan II tanggal 22 Juni 2006
Pada pembekalan hari kedua pembekalan PPL-Plus Program Studi Pendidikan Sejarah mengadakan pertemuan dengan kepala Sekolah atau yang mewakili tempat pratikan ber PPL-Plus. Pembekalan disampaikan oleh ketua Program Studi Pendidikan Sejarah: Bpk Drs. Sutardjo Adisusilo JR, Koordinator PPL Ibu Dra Th. Sumini, M.Pd, namun sebelum itu praktikan diberi pembekalan mengenai sistem pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh guru bidang studi sejarah SMA N 11 (sebelas) Ibu Dra. Murwaningsih.
Pembekalan III tanggal 26 Juni 2006 (pembekalan umum FKIP)
Pembekalan ini diberikan kepada praktikan agar praktikan bisa mengetahui seluk-beluk mengenai PPL terutama mengenai bagaimana seorang guru bersikap baik di luar maupun di dalam sekolah. Praktkan juga diberi contoh mengenai bagaimana cara berpenampilan sebagai seorang guru.
2. Disekolah
a) Penyerahan PPL
Sebelum melaksanakan tugas praktik mengajar di kelas, praktik diserahkan oleh Dosen pembimbing Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. kepada seluruh warga SMA N I Ngemplak yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah, Bapak Drs. Maskur, pada tanggal 28 Juni 2006.
b) Observasi
Kegiatan awal setelah penyerahan di sekolah yaitu praktikan melakukan observasi sekolah. Kegiatan observasi ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2006. Adapun aspek-aspek yang diperhatikan dalam kegiatan observasi sekolah adalah:
1. Kondisi Gedung dan Lingkungan
i. Kondisi bangunan
ii. Halaman sekolah
iii. Kamar kecil
iv. Kantin
v. Lapangan Olahraga
2. Ruang kelas, Kantor, dan sumber belajar meliputi:
Ruang Kelas
Keadaan fasilitas belajar
Kantor (tata usaha, ruang BP dan ruang guru)
Alat penunjang pendidikan
Sumber belajar
Dalam observasi ini ada beberapa hal yang dibicarakan dengan Bapak Kepala Sekolah yaitu:
a. Kondisi sekolah, karena ini penting untuk melihat apa saja yang perlu dibenahi dan dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka menyusun program KKN-nya (Plus).
b. Pembagian tugas mengajar.
c. Membicarakan ketentuan berpakaian. Kepala sekolah membri kebebasan kepada praktikan tetapi dengan syarat rapi dan berpenampilan layaknya seorang guru.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Mengenal Sekolah Tempat Melaksanakan PPL
1. Sejarah SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak berdiri sejak tahun 1996, namun baru mendapatkan surat kelembagaan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bulan Mei tahun 1998. Hal tersebut menyebabkan sekolah ini belum mempunyai DIK, sehingga segala pembiayaan kegiatan sekolah bergantung dari iuran BP-3.
Awal berdirinya sekolah ini, diampu atau berdomisili sementara di SMA Negeri 2 Ngaglik, selanjutnya pindah domisili tetap pada tahun 1997/1998 di desa Bimomartani, Ngemplak Sleman Yogyakarta. SMA Negeri I Ngemplak ini menempati tanah seluas 8000 meter persegi. Dengan rincian dari 4000 meter persegi bersertifikat hak pakai, dan 4000 meter persegi dengan hak sewa milik pemerintah Desa Bimomartani. Pada tanggal 1 Agustus 1998 telah ditugaskan kepala sekolah secara definitif, yaitu Bapak Sukrisno, S.Pd. menggantikan TNT kepala sekolah sebelumnya, yakni kepala sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yaitu Bapak Drs. Moh. Bardi.
2. Arti dan Makna Logo Bharata Jaya Pada SMA Negeri I Ngemplak Sleman
SMA Negeri I Ngemplak memiliki logo BHARATA JAYA. Ditinjau dari segi etimologi Bharata Jaya berasal dari Bahasa Jawa, pada tingkatan Kromo Hinggil. Bharata berarti wangsa/kerabat/trah, Jaya berarti kemenangan, keunggulan, keberhasilan yang memuaskan. Bharata Jaya secara harafiah diartikan sebagai kerabat yang sukses.
Ditinjau dari seni pewayangan yang merupakan budaya adiluhung dan banyak mengandung filsafat pendidikan, Bharata Jaya adalah nama lain dari Dewi Sembrodo, Istri dari Pangeran Joko/Harjuno. Diharapkan kelak dapat menghasilkan para pemimpin bangsa yang dapat menolong diri sendiri, orang lain serta mempunyai sifat-sifat terpuji. Dari logo Bharata Jaya ini terdapat condro sengkolo “Hestining Tyas Hambuko Budi” artinya niat hati yang suci untuk membuka daya nalar dan daya pikir yang baik demi peningkatan kwalitas diri guna mengemban tugas maupun dalam hubungan dengan sesama. Condro sengkolo ini jika dilihat dari hitungan Jawa :
Hestining : 8
Tyas : 1
Hambuko : 9
Budi : 1
Adapun mnurut cara atau aturan yang berlaku condro sengkolo memmbacanya dari belakang jadi angkanya 1918, tahun skala selisihnya kalau dengan tahun masehi adalah 78 tahun jadi tahun1918 dengan tahun 1996 masehi, adapun tahun tersebut merupakan berdirinya SMA Negeri 1 Ngemplak
3. Personalia
a. Kepala Sekolah
Sejak berdiri tahun 1996 dan mendapat surat izin kelembagaan tahun 1998, SMU Negeri I Ngemplak telah empat kali mengalami pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah yang pernah menjabat Kepala SMA Negeri I Ngemplak adalah sebagai berikut :
Bapak Mohammad Bardi : periode 1996-1998
Bapak Sukisno, S.Pd : Periode 1998-2000
Bapak Drs. Mawardi : periode 2000-2005
Bapak Drs. Maskur : periode 2005-2008
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dinbantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah :
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Suparwanto S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Handaka Dwi W. , S.Pd.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas : Drs Suharyono
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana : Rita Windarti S.Pd
Selain dibantu oleh wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga dibantu oleh guru-guru dan karyawan.
c. Guru
SMU Negeri I Ngemplak memiliki guru yang digolongkan sebagai berikut :
No
Gelar dan Nama Guru Bidang Studi Keterangan
Jabatan/Gol Status
1. Drs. Maskur BP/BK Kepsek/ Guru Tetap
2. Drs. Yunus Matematika Guru Guru Tetap
3. Drs. Suharto TIK Lab komp Guru Tetap
4. R.A. Suhartadi, S.Pd. Bahasa Ind guru Guru Tetap
5. Rita Windarti, S.Pd. matematika guru Guru Tetap
6. Suparwanto, S.Pd. BahasaInd guru Guru Tetap
7. Handaka Dwi W., S.Pd. penjaskes guru Guru Tetap
8. Jarot Supangat, S.Pd. Seni rupa guru Guru Tetap
9. Yasmin, S.Pd. Fisika guru Guru Tetap
10. Muhadi, S.Pd. PPKN guru Guru Tetap
11. Siti Nurul M. S.Pd. Geografi guru Guru Tetap
12. Nurhidayat, S.Pd. Ekonomi guru Guru Tetap
13. Drs. Suharyono BP/BK guru Guru Tetap
14. Dra. Astutiningsih BP/BK guru Guru Tetap
15. Drs. Purwanto BU. jerman(klasX) guru Guru Tetap
16. Sarjana Suta, S.Pd. Fisika (XIIA) guru Guru Tetap
17. Maryani, S.Pd. Inggris guru Guru Tetap
18. Sigit Susila, S.Pd. Sejarah guru Guru Tetap
19. Utami Nurhidayah, S.Pd. Kimia guru Guru Tetap
20. Drs. Supriyanto Biologi guru Guru Tetap
21. Supartono, S.Pd. Matematika guru Guru Tetap
22. Sabdo Rahadi S.Ag. Agama islam guru Guru Tetap
23. Sri Wahyuni, S.Pd. Akutansi guru Guru Tetap
24. Edi Murni S., S.PAK. Agamakristen guru GTT
25. Fenty ihsanty Bahasa jawa guru GTT
26. Sutanto S.P.d sosiologi guru Guru tetap
27. Sri hartati Pkn guru GTT
28. W.Siswanto S.Pd AgamaKatolik guru GTT
29. Zuyyinatun M,S.Pd.I Agama islam guru
4. Siswa dan Kegiatan
A. Tugas dan Kewajiban
1. Kegiatan Intra Sekolah
a. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, setiap siswa harus masuk ke kelas masing-masing dan siap meerima pelajaran dengan tertib, tenang dan bertanggung jawab di tempat duduk masing-masing.
b. Pelajaran baru dimulai setelah suasana berlangsung tertib, tenang dan diawali dengan berdoa.
c. Selama pelajaran berlangsung para siswa harus :
Berada di dalam kelas masing-masing dengan tertib, tenang dan tidak gaduh agar tidak mengganggu suasana belajar siswa lainnya.
Berusaha tidak meninggalkan kegiatan belajar-mengajar tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan serta mendapat ijin dari guru kelas.
Tidak terlambat masuk kelas, dan bila terlambat masuk kelas lebih dari lima belas menit, siswa dilarang masuk kelas dan wajib menunggu diruang BP.
Mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan penuh perhatian dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam jadwal, dan baru keluar setelah mendapatkan izin dari guru kelasnya.
d. Pada saat pergantian jam pelajaran atau saat menunggu kehadiran guru yang akan mengajar pelajaran berikutnya, para siswa tetap berada di dalam kelas dengan tertib dan tetap menjaga ketenangan atau tidak mengganggu kelas lain.
e. Tidak diperbolehkan pengajuan jam pelajaran, oleh karena itu ketua kelas wajib berusaha mendapatkan tugas dari guru juga
f. Pada saat istirahat para siswa diharapkan dapat beristirahat dengan tertib di luar kelas, namun tetap berada di lingkungan sekolah dan melaksanakan 8 K.
g. Pada saat berakhirnya pelajaran sesuai dengan jadwal, diakhiri dengan doa dan keluar dari kelas dengan tertib setelah didahului menutup semua jendela dan pintu.
h. Waktu tidak ada pelajaran siswa harus :
Bila dalam lima (5) menit dari bel tanda masuk dibunyikan, ternyata belum ada guru yang mengajar, maka ketua kelas segra melapor pada guru piket.
Apabila ternyata terpaksa pada saat pelajaran tertentu terjadi kekosongan, maka siswa diharapkan belajar sendiri dengan tertib dan tenang.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Setiap siswa wajib mengikuti atau mengambil bagian dalam kegiatan OSIS Bharata Jaya.
b. Setiap siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikulr yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sesuai dengan minat atau bakat yang dimiliki oleh siswa. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia adalah sebagai berikut :
Basket
Rohani Islam
Pleton Inti (Tonti)
Sepak Bola
Bola Voli
3. Ketertiban
a. Pakaian dan Tata Rias
Pakaian sekolah ditetapkan seragam, hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan.
Dilarang menggunakan palaian yang tidak sesuai dengan ketentuan seragam.
Dilarang menggunakan perhiasan mahal, bersolek yang berlebihan.
Setiap siswa senatiasa berpakaian rapi, bersih, sederhana, sopan dan pantas.
Pakaian olahraga harus sesuai dengan tujuannya.
Tata rambut harus rapi, tertata dan bersih dari segala macam cat rambut. Untuk siswa putera rambut pendek, tidak sampai menutupi mata dan telinga serta bagian belakang minimal 2 (dua) jari dari kerah baju.
b. Upacara Bendera
Setiap siswa wajib mengikuti Upacara Bendera dengan tertib dan khidmat sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap siswa yang ditugasi, harus dapat melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab.
c. Pengurus Kelas
Setiap kelas harus memiliki pengurus kelas yang dipilih oleh siswa di kelastersebut dan disahkan oleh wali kelas masing-masing.
Ketua kelas dengan persetujuan wali kelas menunjuk Regu Kerja untuk setiap hari jam kerja. Tugas Regu Kerja antara ain : Menjaga kebersihan kelas, menyiapkan perlengkapan pelajaran, mengambil dan menyimpan (menyerahkan ke guru jaga) daftar hadir, (presensi siswa) diisi oleh penulis regu kerja dan buku kemajuan kelas.
Mengingatkan guru untuk mengisi buku kemajuan kelas.
d. Kendaraan, Pemeliharaan Gedung Sekolah dan Alat-Alat Sekolah.
Siswa yang mempunyai motor harus memiliki SIM dan STNK
Setiap siswa harus bertanggung jawab agar gedung sekolah, alat-alat milik sekolah, tanaman dan lingkungan tetap baik, terjaga dan terpelihara.
Dilarang membuat kotor, membuat noda pada gedung sekolah/ alat-alat sekolah dengan coretan, tulisan gambar apalagi dengan coretan/gambar yang tidak patut, misalnya dipapan tulis, di meja/kursi, di dinding, kamar mandi/WC dan lain-lain.
Siswa harus menjaga, menyimpan dan memelihara baik-baik atas alat/perlengkapan buku-buku yang dipinjam dari sekolah. Kehilangan/kerusakan atas alat-alat tersebut siswa wajib untuk menggantinya.
5. Kondisi Fisik
a. Kondisi Fisik dan Lingkungan
o Gedung SMA Negeri I Ngemplak bersifat permanen, kampus terpadu dibangun berdasarkan rencana induk pembangunan.
o Halaman sekolah ada tiga tempat yaitu halaman luar yang berfungsi sebagai halaman parkir, halaman memiliki dua fungsi sebagai lapangan upacara bendera dan lapangan basket, dan halaman belakang berfungsi sebagai lapangan bola volley, lompat jauh dan sepak bola.
o Pagar sekolah dikelilingi pagar tembok yang diatasnya diberi pagar besi dengan pintu gerbang utama berbentuk gapura permanen.
o Kamar kecil : berada di bagian belakang gedung sekolah terdiri dari kamar kecil Guru dan beberapa kamar kecil siswa dengan air cukup dan kondisi yang bersih.
o Kantin: berada di belakang sekolah, kondisi bersih dan teratur serta mnyediakan barang kebutuhan siswa bahkan kebutuhan umum sebagai salah satu kegiatan siswa.
b. Kondisi Ruangan Kelas dan Sumber Belajar
1. Ruang Kelas
Ruang kelas ada 9 ruangan( kelas X, XI, XII masing-masing 3 kelas).
Ukuran ruangan kelas minimal 7x8 m dengan ventilasi dan cahaya yang cukup dan juga kondisi ruangan yang bersih dan rapi. Di dalam kelas cukup banyak hiasan dinding hasil kreatifitas siswa, misal: jadwal piket, jam dinding bahkan ada yang mempunyai mading mini di dalam kelas.
Keadaan fasilitas belajar
Kondisi fasilitas belajar cukup memadai. Masing –masing kelas terdapat papan white board. Meja dan kursi juga cukup mamadai namun sudah cukup tua sehingga ada sebagian kurang nyaman untuk belajar.
2. Macam Ruangan
Kantor Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang BP/BK
Ruang Tata Usaha
Ruang UKS
Ruang OSIS
Ruang Perpustakaan
Ruang Lab IPA
Ruang komputer
Ruang dapur
Ruang gudang Olah raga
WC siswa (2 buah)
WC guru (2 buah)
Masjid
Kantin sekolah.
3. Sumber Belajar
Kurikulum
Perpustakaan kondisi perpustakaan belum memadai karena adanya keterbatasab fasilitas terutama rak untuk menyimpan buku. Di samping itu belum ada karyawan perpustakaan yang profesional.
Laboratorium terdiri dari Lab IPA Fisika, Kimia, dan Biologi selain itu masih ada Lab Komputer.
Buku pegangan belum sempurna
Media pengajaran cukup memadai sedangkan mading belum nampak( kondisi sebelum praktikan berada ditempat PPL)
4. Alat Penunjang Pendidikan
Ada papan presensi di tiap kelas
Peta
Jadwal pelajaran
Kalender akademik
Denah siswa
Jadwal piket
1 buah OHP
6. Keuangan
Program kerja tahunan dalam bidang keuangan di SMA Negeri I Ngemplak periode 2006/2007 adalah sebagai berikut:
o Pembuatan Daftar gaji
o Pengolahan Uang DPD
o Pengolahan Dana Dpt
o Pembuatan atau penyetoran SPL
o Laporan Triwulan
7. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat di SMA Negeri I Ngemplak meliputi:
a. Hubungan pengurus BP3 atau penyusunan RAPBS.
b. Rapat Pleno
c. Rapat pengurus
d. Konsultasi dengan Instasi
Disamping hal-hal diatas, sekolah juga mempunyai beberapa yang berkaitan dengan urusan hubungan masyarakat antara lain:
a. Menyebarluaskan kegiatan atau melalui media massa dan mengembangkan arus informasi. Program ini bertujuan agar masyarakat mengetahui keberadaan atau eksistensis sekolah.
b. Untuk menciptakan adanya komunikasi yang baik antara orangtua siswa, pihak sekolah melakukan pertemuan antara orang tua siswa dengan sekolahdalam forum musyawarah BP3. tujuan adalah untuk menggiatkan partisipasi orangtua siswa.
c. Hubungan timbal balik antar komponen secara harmonis yaitu hubungan timbal balik antara sekolah, masyarakat dan instansi lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
8. Prestasi Sekolah
SMA Negeri I Ngemplak telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam berbagai bidang, dalam bidang non akademik misalnya olahraga, kesenian, agama dan lain-lain maupun bidang akademik. Buktinya terdapat puluhan piagam penghargaan yang tertata rapi di ruang kepala sekolah. Berikut ini prestasi yang telah dicapai oleh siswa/siswi SMA Negeri I Ngemplak:
o Musabaqoh Tilawatil Quran Siswa sekolah Umum Kabupaten Sleman 2004. juara I MTQ Tingkat SMA/K Putra
o Juara III M. Adzan tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2000
o Juara III Tennis Meja HUT RI ke 56 2001
o Juara II Karya Tulis Putri tingkat SMA/K Kabupaten Sleman 2001
o Trophy Walikota, MIO SPORTY Competition. Juara III Putri Competition 3 on 3 Basket Ball Yogyakarta.
o Juara I MKTK Putri tingkat SMA/K Tuti Timur 2001
o Juara I MTTQ Putra Tingkat SMA/K Dinas Wilayah I Sleman 2004
o Juara IV Putri Piala HEXOS Extravaganza Sleman
o Juara I MTQ tingkat SMU/SMK Putra Kabupaten Sleman1998
o Juara II MTQ Tingkat SMA/K Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1998.
o Juara II Gerak Jalan Tingkat SLTA(umum), hari jadi Kabupaten Sleman ke 81 tahun 2000, kecamatan Ngemplak
o Trophy tetap Pengda Kelatnas DIY, Perisai Diri DIY. Juara II Putri kelompok SMU/K klas D. Kejurda kelatnas Indonesia. Perisai Diri UPN Veteran Yogyakarta 2003
o Juara I MTQ SMU/K Putra wilayah Tuti Sleman Timur 1998
o Juara III Putri Liga basket pelajar. Hexos Cup Kabupaten Sleman 2003
o Juara II lomba baris berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Tingkat SLTA Putri 2004
o Piala bergilir, Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMA Negeri I Ngemplak
o Juara I Sepak Bola, HUT RI ke 58, kecamatan Ngemplak
o Juara III lomba Wawasan Wiyata Mandala Tingkat SMU Kabupaten Sleman 2000
o Juara II Putri kelas A Pencak Silat POPDA KANWIL DEPDIKNAS Propinsi DIY 2000
o Juara I lari 8000 meter Putra Tingkat SMU dalam rangka peringatan Hardiknas XVII Kabupaten Sleman 2000.
o Juara II Lomba Baris Berbaris Hardiknas Kabupaten Sleman Danton Tingkat SLTA Putri 2001.
o Juara III Putra, Peserta Apel Bendera Peringatan hari Pramuka ke 39, 14 Agustus 2000 Kwartir Cabang Sleman
B. Observasi Proses Belajar Mengajar
1. Observasi terhadap guru pamong
Selain melakukan observasi lingkungan sekolah, pratikan juga melakukan observasi terhadap guru pamong yang dilakukan sebelum pratikan melakukan praktek mengajar. Observasi terhadap guru pamong dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui dan mengamati aktivitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas dan menambah pengalaman praktikan dalam melakukan praktek mengajar nantinya.
Berdasarkan observasi tersbut praktikan akan lebih mudah mengetahui situasi atau kondisi pembelajaran di dalam kelas, yang nantinya hal tersebut dapat membantu praktikan dalam menyusun atau membuat skenario pembelajaran. Observasi ini dilakukan di satu kelas yaitu mata pelajaran Sejarah.
Hasil observasi praktikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong adalah:
a. Keadaan Kelas
SMA Negeri I Ngemplak memiliki 3 kelas untuk kelas XII yaitu: XII IPA, XII IPS 1 dan XII IPS 2 dimana praktikan hanya mengajar di XII IPS 2 kemudian dipindah XII IPS 1 sebab praktikan mengajar mata pelajran Sejarah yang hanya terdapat di dalam Kurikulum untuk Smua kelas dimana kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sama-sama memiliki jumlah siswa 37 orang.
b. Situasi Belajar
Pada bel berbunyi ada beberapa siswa yang tidak langsung masuk ke kelas dikarenakan menunggu sampai gurunya masuk ke kelas, setelah guru masuk kemudian guru mengucapkan salam pembuka dalam cara islam sebab mayoritas siswanya beragama islam, kemudian dilanjutkan dengan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas.
Setelah menyampaikan salam pembuka dan doa guru melakukan presensi kelas untuk mengetahui siswa yang hadir atau siswa yang tidak hadir. Sebab ini merupakan awal pelajaran sebelum memulai pelajaran pelajaran guru memberikan informasi mengenai acuan / sumber buku yang dipakai dalam mempelajari materi selama 2 semester kedepan. Guru tidak mewajibkan membeli buku tersebut tapi guru menganjurkan siswa untuk mempunyai buku tersebut baik dengan cara fotocopy buku atau meminjam di perpustakaan jika ada karena akan membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Untuk membantu siswa memperoleh buku paket maka guru bersedia membelikan buku itu dengan cara siswa memesan dan membayar buku itu melalui bendahara kelas yang nantinya akan diberikan ke guru. Selain buku paket siswa juga diwajibkan untuk memiliki lembar kerja siswa(LKS) dimana LKS berisikan uraian singkat materi pelajaran disertai dengan latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga LKS ini membantu siswa dalam memahami materi dan melatih siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam menangkap pelajaran tersebut, sedangkan untuk guru, membantu guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Dalam membuka pelajaran, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan kompetensi dasar yang akan dijelaskan dan menjelaskan kepada siswa tentang indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi yang berupa mengajukan pertanyaan- pertanyaan untuk mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menyampaikan atau menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Untuk menjelaskan materi, guru memakai beberapa metode misalnya metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Dan juga dalam mengajar guru menggunakan media OHP yang mana sangat mambantu guru dalam menjelaskan materi.
c. Motivasi, Penekanan dan Reinforcment(penguatan)
Untuk memotivasi siswa supaya aktif di dalam kelas guru memberi pertanyaan dan mendorong siswa untuk bertanya. Siswa aktif di dalam kelas baik itu bertanya maupun menjawab akan dicatat dan diberi point yang akan dimasukkan dalam penilaian dan ini sangat membantu nilai siswa jika nilainya kurang. Dengan memberi nilai plus(poin), siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran sebab tidak hanya guru yang terlibat dalam pembelajaran tapi siswa juga (komunikasi 2 arah) dan ini sesuai dengan KBK.
Untuk siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan, guru membarikan pnguatan. Penguatan berupa penguatan verbal maupun non verbal.
d. Evaluasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, pelaksanan evaluasi bisa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung baik berupa pretest atau pos test.
Pretest biasa dilakukan pada saat membuka pelajaran sedangkan pos test diberikan setelah pratikan menyampaikan materi. Kegiatan evaluasi dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Evaluasi yang tidak bersifat langsung diberikan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sedangkan evaluasi yang bersifat langsung biasanya berupa ulangan harian, diberikan setelah guru menyelesaikan satu atau beberapa kompetensi dasar.
e. Interaksi Guru dengan Siswa
Selama proses belajar mengajar berlangsung, praktikan juga melakukan pengamatan bahwa guru tidak berperan aktif tapi berusaha untuk melakukan interaksi dengan siswa atau berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Observasi terhadap praktikan lain
Selain melakukan observasi terhadap guru pamong. Praktikan juga melakukan observasi terhadap sesama praktikan untuk menambah pengalaman praktikan mengenai praktek mengajar. Melalui observasi ini, sesama praktikan akan lebih mudah melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing serta saling memberi masukan dengan harapan agar setiap praktikan bisa mempersiapkan diri dan bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik ke depannya nantinya.
Adapun hasil pengamatan praktikan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan praktikan lain adalah sebagai berikut:
o Kegiatan pembukaan
Untuk mengawali pelajaran, praktikan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa dan mengisi daftar hadir atau presensi. Kemudian praktikan memberikan apersepsi slama kurang lebih lima menit, memberi informasi tentang buku atau sumber yang bisa dipakai oleh siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi pokok yang akan dibahas kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan kemarin untuk mengingatkan siswa.
Kegiatan Inti
Dalam menyampaikan materi pelajaran, praktikan memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau memotivasi siswa agar mau bertanya dan mengembangkan pola interaksi siswa yang multi arah: praktikan-siswa, praktikan – kelompok siswa, siswa-siswa, siswa-kelompok siswa dengan cara diskusi maupun bermain kartu. Berbagai metode (metode diskusi bervariasi)yang dilakukan praktikan dalam menjelaskan materi seperti metode ceramah-diskusi, ceramah-TTS, ceramah-drama, ceramah- permainan kartu. Yang kesemuanya itu dilakukan siswa agar siswa tidak cepat jemu/bosan, sehingga membuat siswa menjadi senang terhadap materi dan siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
Penutup
Untuk mengakhiri pelajaran, praktikan membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti serta mengadakan evaluasi secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan.
3. Observasi terhadap Aktivitas Siswa Di Dalam dan Di Luar Kelas.
Aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar berlangsung cukup baik. Pada umumnya siswa siap mngikuti proses pembelajaran tetapi tidak semua siwa memprhatikan penjelasan guru/praktikan. Ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu juga mempengaruhi aktivitas siswa di dalam kelas. Berdasarkan observasi praktikan, siswa jarang menanggapi pembahasan pelajaran yang diberikan oleh guru kecuali di motivasi dahulu.
Selain itu aktivitas siswa di dalam kelas, praktikan juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa di luar kelas. Aktivitas siswa di luar kelas (pada saat istirahat) sangat bervariatif. Kebanyakan siswa berada di kantin sekolah. Sebagian lagi berada di sekitar lingkungan Masjid, sedangkan yang lainnya mengunjungi perpustakaan hanya beberapa siswa.
C. Perencanaan Kegiatan Mengajar
1. Penyusunan Silabus dan RPP
Sebelum melakukan praktek mengajar, praktikan wajib membuat persiapan tertulis yaitu membuat silabus dan rencana pembelajaran atau RP. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi yang ingin dicapai, dan pokok materi serta uraian materi yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus digunakan untuk beberapa kali dalam pertemuan (merupakan gabungan dari beberapa standar kompetensi). Sedangkan rencana pembelajaran adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru (praktikan) dalam proses belajar mengajar. Rencana pembelajaran atau RP digunakan dalam setiap pertemuan.
Dalam menyusun silabus dan rencana pmbelajaran, praktikan melakukan konsutasi dengan guru pembimbing mengenai format penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Silabus dan rencana pembelajran yang disusun oleh praktikan ini akan dapat dipakai oleh praktikan untuk mengajar klas XII IPS 1, mata pelajaran Sejarah. Guru pembimbing menjelaskan bagaimana menyusun silabus dan rencana pembelajran yang kemudian memberikan kpercayaan kepada praktikan untuk mnyusun silabus dan rencana pembelajaran agar praktikan mempunyai bekal tentang cara menyusun silabus dan rencana pembelajaran yang mana harus dimiliki oleh praktikan agar dapat menjadi guru. Disamping itu guru pembimbing juga memberikan contoh format silabus dan skenario pembelajaran(rencana pembelajran)kepada praktikan untuk dipakai sebagai acuan bagi praktikan dalam membuat silabus dan rencana pembelajaran.
2. Persiapan Mengajar
sebelum melakukan praktek mengajar praktikan membuat persiapan mengajar. Persiapan mengajar adalah persiapan yang dilakukan untuk menyiapkan segala ssuatu yang dibutuhkan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Salah satu persiapan adalah membuat rangkuman materi pelajaran selain silabus dan rencana pembelajaran.
D. Kegiatan Praktik Mengajar
kegiatan praktek mengajar yang dilakukan Praktikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, sebanyak 16(enam belas) kali pertemuan. Oleh kepala sekolah, praktikan mendapat tugas untuk mngajar mata pelajaran Sejarah kelas XII IPS 2 kemudian dipindah di kelas XII IPS 1. kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan dalam praktek mengajar adalah:
1. Membuka Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap topik yang akan disampaikan/dipelajari. Hal pertama yang dilakukan oleh praktikan dalam mengawali kegiatan pembelajaran adalah membangkitkan perhatian dan minat siswa. Untuk menarik perhatian dan motivasi siswa, praktikanbersemangat dalam menyampaikan materi dan memberikan crita yang faktual/ lucu yang relevan dengan topik dan tujuan pembelajaran.
Dalam membuka pelajaran, praktikan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa selanjutnya praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran dan jenis tugas untuk mencapai tujuan pemblajaran
2. Kegiatan Inti
Metode Pengajaran
Praktikan mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan materi, menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Dalam menjelaskan suatu materi, praktikan memberitahukan orientasi, dalam orientasi tersebut praktikan memberitahukan indikator dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa kemudian mengantar siswa pada pokok persoalan yang akan di bahas.
Agar siswa memperoleh pemahaman yang optimal, praktikan memberikan beberapa ilustrasi atau contoh yang mencukupi, konkrit dan sesuai dengan topik yang dipelajari dan menjelaskan materi pelajaran atau konsep dengan cara sistematis.
Penggunaan Media.
Agar lebih membantu pemahaman siswa tentang materi yang akan diasmpaikan, praktikan menggunakan media tapi karena keterbatasan sarana, praktikan hanya menggunakan OHP, beberapa permainan berupa kartu, menggunakan gambar-gambar yang relevan dengan materi supaya siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Mengelola Kelas.
Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar maka praktikan berusaha untuk mampu mengelola kelas. Ketika praktikan sedang menjelaskan materi dan suasana ramai maka praktikan brusaha mengatasinya dengan jalan menegur siswa-siswa yang membuat ribut atau mengalihkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan praktikan, biasanya tidak bisa dijawab oleh siswa-siswi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum memperhatikan penjelasan praktikan. Oleh karena itu praktikan bertindak tegas dan berusaha menjaga ketenangan dalam kegiatan pembelajaran
3. Menutup Pelajaran
Tujuan menutup pelajaran adalah meninjau kmbali sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pmbelajran dan memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Mengetahui keberhasilan dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran tersebut.
4. Mendiagnosis Kesulitan Kegiatan Belajar
Berdasarkan observasi dan pengalaman praktikan dalam kegiatan belajar mengajar, kelas yang mengalami kesulitan blajar adalah kelas XII IPS 1 selama praktikan mengajar di kelas XII IPS1 kurang begitu antusias dalam mengikuti pelajaran sejarah tidak di seperti dikelas XC yang kelihatan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tanya jawab antara guru dengan dengan siswa, dikarenakan kelas XII IPS1 kurang berani menjawab pertanyaan dari guru, mereka lebih banyak bicara sendiri atau mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan menunggu jawaban dari guru walaupun tidak berlaku bagi semua anak. Tidak seperti dikelas XC hampir semua siswa menjawab pertanyaan dari guru.
5. Membuat Peta Kerawanan Kelas
Berdasarkan observasi praktikan dari kelas XC dan kelas XII IPS1 yang perlu mendapat perhatian adalah XII IPS 1 sebab anak-anak dikelas XII IPS kurang antusias ada anak yang masih tidur, berbicara sendiri dan ada yang mencoba mengganggu proses belajar mengajar. Untuk mengatasi hal itu biasanya praktikan memberi pertanyaan kepada siswa yang bermasalah dan berusaha memberi pengertian bahwa belajar sejarah itu penting serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan maka guru menegur dengan halus supaya perbuatannya tidak diulangi lagi.
E. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah salah satu aspek yang penting dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus disesuaikan dengan kemampuan dasar yang harus dicapai, mencakup proses belajar mengajar (seluruh pemahaman yang dilakukan oleh siswa)dan hasil belajar adalah ketercapaian setiap kemampuan dasar baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama praktikan mengajar, praktikan telah melakukan beberapa kali evaluasi baik tanya jawab, pemberian tugas maupun ulangan harian yang kesemuanya dalam bentuk evaluasi dan diberi nilai.
Ulangan harian yang dibrikan praktikan dilakukan satu kali dengan bentuk soal essay sebanyak 5 soal dengan mengadakan evaluasi, praktikan akan mudah mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan juga memberikan indikasi berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan praktikan dalam menyampaikan materi.
F. Kegiatan Lain
Selain melakukan praktek mengajar yang meliputi latihan pembelajaran dan tugas kependidikan di SMA Negeri 1 Ngemplak, praktikan juga melakukan kegiatan lain karena kegiatan PPL disertai KKN (PPL Plus), kegiatan tersebut antara lain:
o Mengikuti upacara tiap hari senin.
o Pelatihan tonti
o Mengadakan pertemuan dengan dosen pembimbing
o Mengadakan pertemun dengan guru pamong
o Menjaga piket dan mengawasi kelas bila diberi tugas oleh guru bidang studi yang berhalangan.
Langganan:
Postingan (Atom)