Kamis, 16 Desember 2010

SOAL essay SMa klas XII IPA

1. A. Bagaimana kebijakan pemerintahan orde baru dalam memulihkan perekonomian dan politik pemerintahan Indonesia?
b. Jelaskan Dampak dari perkembangan Revolusi Hijau bagi masyarakat Indonesia. Dan manfaatnya dari sector pertanian?
2. a. Jelaskan perbedaan pmerintahan masa Abdurachman Wahid dengan Bj Habibie?
b. Bagaimana perkembangan politik setelah 21 mei 1998?serta tuliskan mengenai agenda pemerintahan BJ habibie dalam memperbaiki perekonomian Indonesia?
3. a. Bagaimana keadaan social dan ekonomi masyarakat setelah Reformasi?
b. jelaskan langkah yang ditempuh pemerintahan orde baru dalam bidang ekonomi?
4. a.Bagaimana penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan presiden Soeharto?
. b.Jelaskan tujuan dan arah dari pembangunan nasional Indonesia?
5. a. Jelaskan latar belakang dari runtuhnya orde baru sampai terjadi reformasi dan penyebab munculnya gerakan reformasi?
b. tuliskan5 kebijakan yang diambil oleh pemerintahan orde baru pada kolom di bawah ini
Politik Ekonomi Sosial
a………………………… a……………………….. A……………
B…………………….. B……………………… B……………….
C………………………… C……………………… C………………
D………………………. D………………………. D………………
E……………………….. E…………………………… E………………….


jawaban
1. A. kebijakan pemerintahan orde baru dalam memulihkan perekonomian dan politik pemerintahan Indonesia adalah
• Bidang ekonomi: Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi
Keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan masa Demokrasi Terpimpin,pemerintah menempuh cara :
Mengeluarkan Ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaruan Kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan.
MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program penyelamatan, program stabilitas dan rehabilitasi, serta program pembangunan.
Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Stabilisasi berarti mengendalikan inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus. Sedangkan rehabilitasi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Bidang ekonomi: kerja sama dengan Luar Negeri
• Bidang politik:
Pembentukan Kabinet Pembangunan
Kabinet awal pada masa peralihan kekuasaan (28 Juli 1966) adalah Kabinet AMPERA dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi Darma Kabinet Ampera yaitu untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Program Kabinet AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut.
Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
Melaksanakan pemilihan Umum dalam batas waktu yakni 5 Juli 1968.
Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional.
Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
b. dampak revolusi Hijau adalah adanya perubahan social – ekonomi masyarakat Indonesia.
• Memberikan lapangan kerja bagi para petani maupun buruh pertanian.
Daerah yang tadinya hanya dapat memproduksi secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal masyarakatnya dapat menikmati hasil yang lebih baik karena revolusi hijau.
• Kekurangan bahan pangan dapat teratasi.
Sektor pertanian mampu menjadi pilar penyangga perekonomian Indonesia terutama terlihat ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga orang beralih usaha ke sektor agrobisnis.


2a. perbedaan pemerintahan masa gusdur dengan bj habibie adalah
• Bj habibie berani mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi dalam agendanya: merekapitulasi perbankan, merekontruksi perekonomian Indonesia. Dan adanya kebebasan menyampaikan pendapat, serta mereformasi bidang hokum
• Gusdur: mulai melakukan dua reformasi pemerintahan. Reformasi pertama adalah membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media. Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang korupsi. Dan Pada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa. Gus Dur lalu mengunjungi Afrika Utara dan juga Arab Saudi untuk naik haji Abdurrahman Wahid melakukan kunjungan terakhirnya ke luar negeri sebagai presiden pada Juni 2001 ketika ia mengunjungi Australia.
Perbedaan pemerintahan BJ habibie dan megawati soekarno putri:
• Bj habibie berani mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi dalam agendanya: merekapitulasi perbankan, merekontruksi perekonomian Indonesia. Dan adanya kebebasan menyampaikan pendapat, serta mereformasi bidang hokum
• Megawati: adanya pembelian pesawat sukhoi dan Mig dan juga megawati kurang hati2 dalam mengambil kebijakan sehingga masalah demi masalah belum diselesaikan.bahkan kebijakan politik mengikuti kebijakan department luar negeri sehingga tidak membawa perubahan.
B, perkembangan politik setelah tggl 21 mei 1998 adalah pengangkatan BJ habibi sebagai Presiden Republik Indonesia dimana tugas yang diemban habibie sangat berat yaitu mengatasi krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia dan juga habibie dituntut untuk menciptakan pemerintah yang bersih dari KKN, sehingga pada tanggal 22 mei 1998 BJ habibie membentuk cabinet baru yang di berinama
Kabinet reformasi pembangunan.
Agenda pemerintahan Bj Habbie adalah
• Merekapitulasi perbankan
• Merenkontruksi perekonomian Indonesia
• Melikuidsi beberapa bank bermasalah
3.a keadaan masyarakat setelah reformasi adalah banyaknya pengangguran setelah reformasi akibat krisis moneter sehingga memunculkan masalah ekonomi yang berkepanjangan dan lagi banyak investor asing tidak menanamkan modalnya di Indonesia. Sedangkan sebelum reformasi keadaan masyarakt masih tenang dikarenakan masa pemerintahan soeharto dan kehidupan ekonominya masih rendah dikarenakan cara soeharto dalam mengelola bidang perekonomian.
b. langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan :
• Bidang pembagunan adanya Trilogi pembangunan dan pembangunan jangka panjang dan jangka pendek dan juga adanya revolusi hijau
• Memperbaiki bidang perekonomian Indonesia dengan bekerjasama dengan pihak asing
• Memberikan keluasaan investor asing untuk menanamkan modalnya

4a. penyimpangan yang dilakukan soeharto adalah
• Melakukan KKN
• Menggunakan TNI dalam pemerintahan
• Tidak adanya kebebasan dalam berpendapat
• Pancasila terkesan tertutup
b. Tujuan dan arah pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sehingga terjadi perubahan kehidupan baik dalam bidang social dan ekonomi serta keamanan dan juga terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkannya, serta adanya Trilogi pembangunan nasional yang berbunyi:
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
• Stabilitas nasional yang dinamis


5a Runtuhnya orde baru ditandai adanya krisis politik, krisi hukum, krisis kpercayaan dan krisis ekonomi dimana masyarakat tidak mempercayai kinerja pemerintahan soeharto, dan adanya penyimpangan dari UUD 1945 pasal 33, adanya utang luar negeri Indonesia yang menyebabkan krisis moneter, sehingga menmunculkan masa reformasi dimana masyarakat menduduki gedung MPR/ DPR mempunyai beberapa agenda diantaranya:
• Adili soeharto dan kroni-kroninya
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan dwi fungsi ABRI
• Supremasi hukum
Yang menyebabkan gerakan reformasi adalah adanya masalah yang mendesak yaitu upaya mengatasi kesulitan masyarakat tentang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau oleh rakyat dari situlah gerakan reformasi muncul

b. kebijakan politik
• Pembentukan cabinet pembangunan
• Pembubaran Pki dan organisasi masanya
• Penyederhanaan dan pengelompokkan partai politik
• Peran ganda ABRI
• Adanya Pemilu
Kebijakan bidang Ekonomi
• Stabilisasi ekonomi
• Kerjasama Luar negeri
• Pembagunan Nasional
• Menciptakan lapangan kerja
- swasembada pangan
Kebijakan bidang sosial
• Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur
• Memberikan kesejahteraan
• Adanya perubahan social di masyarakat
• Menciptakan program Transmigrasi
• adanya urbanisasi ke kota

SOAL ESSAY SMA KLAS XII IS

a. Mengapa TNI melancarkan Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta?
Apa pengaruhnya bagi perjuangan bangsa Indonesia?
b. Ceritakan secara kronologi mengenai peristiwa kemerdekaan sampai peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di Yogyakarta?
2. a. tuliskan nama tokoh dan latarbelakang terjadinya pemberontakan pada table dibawah ini
Nama gerakan Tokoh Latar belakang terjadinya
DI/TII di Jawabarat
RMS
APRA
PRRI
DI/TII di Sulawesi selatan
b. bagaimana usaha pemerintahan dalam mengatasi pemberontakan diatas?
3. a Bagaimana usaha pemerintahan Indonesia dalam menumpas G 30 S/ PKI? Dan Faktor apa yang menyebabkan munculnya G 30 S/PKI?
b. Tuliskan 4 kabinet pada masa demokrasi Liberal beserta (5) program tiap cabinet?serta tuliskan isi dari dekrit presiden dan Trikora?
4. a Mengapa Soeharto bukan dalang dari pemberontakan G 30 S/ PKI? Jelaskan secara rinci!!!
b. mengapa Supersemar dijadikan Tonggak berdirinya orde Baru? Jelaskan!!!!
5. Jelaskan perbedaan kehidupan politik dan ekonomi Demokrasi terpimpin dengan demokrasi liberal?
JAWABAN
1.a Karena kekuatan TNI masih ada sehingga berani mengambil langkah untuk melakuakan serangan balasan ke Yogyakarta terhadap pendudukan belanda di Yogyakarta, dan ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa kekuatan militer Indonesia masih ada, dan TNI sendiri membentuk windgate dan whrekreise untuk melakukan serangan balasan terhadap belanda.
Pengaruhnya bagi perjuangan bangsa Indonesia adalah
• Memberikan semangat perjuangan rakyat dalam melawan agresi militer Belanda
• Supaya kedaulatan bangsa Indonesia bisa diterima secara de facto oleh Negara lain
b. Urutan kronologi dari peristiwa kemerdekaan sampa serangan Umum 1 maret 1949
• 17 agustus 1945: proklamasi kemerdekaan dengan menobatkan SOEkarno dan Moh hatta sebagai presiden dan wakil presiden
• 18 agustus 1945: sidang PPKI pertama
• 19 agustus 1945: sidang PPKI kedua
• 22 agustus 1945: sidang PPKI ke tiga
• Adanya pembentukan KNPI dan pemerintahan beserta department oleh presiden soekarno dengan memperoleh 13 departement, dan 8 propinsi dalam pembentukan KNPI
• Pada tenggal 5 januari 1946 ibukota RI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta dikarenakan adanya agresi militer belanda I tahun1947 kemudian adanya kebijakan pemerintah sampai tahun 1950
• Perundingan linggarjati, Renville setelah perundingan ini ada pemberontakan PKI di madiun tahun 1948
• Bulan desember tahun 1948 terjadi agresi militer belanda 2 di Yogyakarta
• Bulan maret 1949 tepatnya tgl 1 seluruh masyarakat Indonesia melakukan serangan balasan terhadap belanda di yogya
2. a
Nama gerakan Tokoh Latar belakang terjadinya
DI/TII di Jawabarat S.M Kartosuwiryo DI/TII ingin mengubah pancasila dengan Islam sebagai dasar Negara sehingga karto suwiryo membentuk Negara Islam
RMS Robert steven Soumokil Soumokil sendiri tidak setuju dengan atas terbentuknya NKRI, bahkan ia kurang menyetujui penggabungan wilayah Indonesia Timur yang menjdi bagian RIS.
APRA Westerling Ketidakpuasan KNIL atas APRIS kemudian kapten westerling membentuk Apra untuk melakukan pemberontakan di daerah Bandung.
PRRI Letkol husein Ketidakpuasan masyarakat atas alokasi biaya yang dikeluarkan pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah.
DI/TII di Sulawesi selatan Kahar muzakar Pemimpin DI/TII Sulawesi selatan membantu kartosuwiryo dalam membentuk Negara Islam
B usaha pemerintah dalam menangani pemberontakan tsb
• DI/ TII jawa barat: pemerintah melakukan operasi pada akhir tahun 1960 yang bernama operasi pagar betis di Gunung geber oleh pasukan TNI dan dan rakyat.
• RMS: pemerintah melakukan ekspedisi militer untuk mengatasi pemberontakan RMS yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang.
• APRA: pemerintahan mengatasi pemberontakan APRA dengan melancarkan Operasi yang di lakukan APRIS sehingga daerah Jawa barat berhasil dipulihkan
• PRRI: pemerintahan mengatasi pemberontakan PRRI dengan operasi 17 agustus yang dipim[in oleh A.H Nasution
• DI/TII Sulawesi selatan : penumpasan gerakan kahar muzakar mengalami kesulitan yang pada akhirnya bulan februari Kahar Muzakar ditembak mati oleh satuan pasukan TNI.
3. a. usaha pemerintah dalam mengatasi pemberontakan G 30 S/PKI adalah
• Menetralisasikan pasukan di sekitar Medan Merdeka yang dimanfaatkan oleh kaum gerakan G30sPKI
• Menggunakan Operasi militer yang dilakukan pada sore hari oleh Pasukan RPKAD dengan berhasil menduduki kembali gedung2 RRI Pusat, gedung telekomunikasi Pusat.
• Melakukan sweeping terhadap pasukan pemberontak G 30 S PKI
Faktor penyebab terjadinya G 30 S/PKI adalah dilihat dari perkembangan pemilu tahun 1955 pada masa demokrasi terpimpin dimana Partai komunis memenangkan pemilu sehingga PKI mempunyai tujuan :
1.Bahwa Gerakan 30 September adalah perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya, untuk itu maka Gerakan 30 September telah dipersiapkan jauh sebelumnya dan tidak pernah terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk pemerintah Komunis.
2. Bahwa tujuan tetap komunis di Negara Non Komunis adalah merebut kekuasaan negara dan mengkomuniskannya.
3. Usaha tersebut dilakukan dalam jangka panjang dari generasi ke generasi secara berlanjut.
4. Selanjutnya bahwa kegiatan yang dilakukan tidak pernah terlepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.
Yang kemudian memberikan Isu yang tidak benar terhadap masyarakat bahwa Presiden sakit, dan PKI sendiri membuat angkatan kelima untuk mempropaganda masyarakat serta membentuk organisasi dibawah naungan PKI yaitu: Gerwani, buruh, dll… dari situ PKI melakukan Gerakan tanpa sepengetahuan Presiden.
Dampak bagi masyarakat adalah
• Rakyat yang di motori oleh kalangan Mahasiswa serta Dukungan dari ABRI menjadi sadar bahwa G 30 s pki telah menyebabkan ketidak stabilan politik
• rakyat mengalami kemelaratan dan kekurangan bahan makanan
b. 4 kabinet masa demokrasi liberal
. KABINET NATSIR dengan program:
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
. KABINET SUKIMAN dengan program
1. Menjamin keamanan dan ketentraman
2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I dengan program
1. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.
2. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
3. Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.
4. Penyelesaian Pertikaian politik
KABINET BURHANUDDIN HARAHAP dengan program
1.Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
2. Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru
3. Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
4. Perjuangan pengembalian Irian Barat
5. Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.
Isi dari dekrit presiden adalah
• Pembubaran konstituante
• Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
• Pembentukan MPRS dan DPAS
Trikora:
a. Gagalkan pembentukan Negara papua
b. Kibarkan Sang merah putih di Irian Barat.
c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah air.

4a. karena soeharto sendiri bukan otak dari gerakan 30 september yang menjadi otak gerakan 30 september dikarenakan DN Aidit bertemu dengan tokoh komunis China, Mao Tse Tung. Pertemuan terjadi ketika DN Aidit dalam perjalanan ke Aljazair sebagai perwakilan pemerintah RI singgah ke Beijing. Dalam pertemuan Mao Tse Tung memberikan advis pada DN Aidit tentang cara pencapaian terbentuknya sebuah negara sosialis di Indonesia, dari situlah aidit melakukan aksinya. Serta Sudah menjadi rahasia umum bahwa DN Aidit mempunyai hubungan erat dengan presiden Soekarno, apalagi DN Aidit memiliki posisi penting dalam pemerintahan presiden Soekarno. Namun ternyata terdapat "hidden agenda" dalam hubungan ini. Dalam "cetak biru" DN Aidit ternyata telah tersusun rencana khusus bagi presiden Soekarno pasca pembersihan para jendral TNI AD. DN Aidit akan menggunakan pengaruh presiden Soekarno dalam membersihkan unsur-unsur dalam TNI AD. Setelah itu DN Aidit akan "menyingkirkan" presiden Soekarno ke China dengan alasan sakit. Apalagi pada saat itu presiden Soekarno dalam keadaan sakit, sehingga alasan ini adalah alasan yang logis. Dan kursi pemerintahan akan dipegang oleh DN Aidit dalam kerangka sosialisme

B karena Kondisi ekonomi sangat parah dan kondisi politik memanas karena adanya persaingan politik antara PKI dan TNI AD. Puncaknya terjadi peristiwa G 30 S/PKI. Akibatnya kehidupan berbangsa mengalami kekacauan. Oleh karena itu untuk memulihkan keadaan, Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar. Sekarang kalian paham, bukan? Pada masa Orde Baru, pemerintah melaksanakan pembangunan untuk menata kehidupan rakyat. Dengan pembangunan tersebut, tercapai kemajuan dalam berbagai bidang. Namun keberhasilan tersebut tidak diimbangi dengan fondasi yang kokoh. Akibatnya ketika diterpa krisis moneter, ekonomi Indonesia mudah rapuh. Dan lagi Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru. Supersemar pada intinya berisi perintah kepada Letjen Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan kestabilan jalannya pemerintahan. Selain itu untuk menjamin keselamatan presiden. Bagi bangsa Indonesia Supersemar memiliki arti penting berikut.
1.Menjadi tonggak lahirnya Orde Baru.
2. Dengan Supersemar, Letjen Soeharto mengambil beberapa tindakan untuk menjamin kestabilan jalannya pemerintahan dan revolusi Indonesia.
3. Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Kedudukan Supersemar secara hukum semakin kuat setelah dilegalkan melalui Ketetapan MPRS No. IX/ MPRS/1966 tanggal 21 Juni 1966. Sebagai pengemban dan pemegang

5. a. perbedaannya adalah pada pembentukan cabinet pada masa liberal dikarenakan pada masa liberal banyak masalah yang harus diselesaikan oleh semua cabinet pada masa demokrasi liberal sedangkan pada masa demokrasi terpimpin mengeluarkan dekrit presiden dikarenakan situasi politik yang buruk dan memulai pemilu dan bertujuan untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk menyelamatkan negara.
b. karena cabinet kerja IV kurang bisa mengatasi permasalahan antara Indonesia Vs Malaysia sehingga diganti oleh cabinet dwikora sehingga presiden mengumumkan dwikora pada tanggal 3 mei 1964 yang isinya sebagai berikut:
• Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
• Bantu perjuangan rakyat Indonesia untuk membabaskan dari neokolim Inggris

Senin, 13 Desember 2010

Sabtu, 13 November 2010

pengetahuan tentang kerajaan islam

Untuk menambah pemahaman Anda tentang kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia dari awal berdirinya, letak geografis dan perkembangannya dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya dapat Anda simak pada uraian materi berikut ini.

1. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama.
Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut pendapat Prof. A. Hasymy, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haq
yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudah
ada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9.
Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabil
maka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni ke Pasai,
akhirnya Perlak mengalami kemunduran.

Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernama
Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai.
Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang
berbatasan dengan Selat Malaka.

rangkuman::
1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak di
daerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara.
2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanya
a. Catatan Marcopolo dari Venetia.
b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko.
c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh.
d. Jirat Putri Pasai.
3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan
maritim dan memiliki hegemoni atas pelabuhan-pelabuhan yang penting di Pesisir
Pantai Barat Sumatera serta berkembang sebagai Bandar Transito.
4. Nilai yang dapat diambil dari keberadaan kerajaan Samudra Pasai
adalah Nilai keterbukaan dan kebersamaan dan penghormatan kepada setiap golongan
masyarakat serta prinsip kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
5. Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lain
Sultan Malik al-Saleh (1285 – 1297).
Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I).
Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II).
Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III).


2.Kerajaan Demak
Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenal dengan nama Bintoro
atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit.
Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah seorang keturunan Raja
Brawijaya V (Bhre Kertabumi) yaitu raja Majapahit.
Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kota
dagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagi
Demak untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.
Setelah Majapahit hancur maka Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di pulau
Jawa dengan rajanya yaitu Raden Patah. Kerajaan Demak secara geografis terletak di
Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai Demak,
yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muria
sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).
Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana
Bergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram
(Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang
penting bagi kerajaan Demak.

3.Kerajaan Banten
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi tentang kerajaan Demak, bahwa daerah
ujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, di
bawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak.
Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepada
putranya yang bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon,
dan lebih menekuni hal keagamaan.
Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan dasardasar
pemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama,
memerintah tahun 1552 – 1570.
Lokasi kerajaan Banten terletak di wilayah Banten sekarang, yaitu di tepi Timur Selat
Sunda sehingga daerahnya strategis dan sangat ramai untuk perdagangan nasional.
Pada masa pemerintahan Hasannudin, Banten dapat melepaskan diri dari kerajaan
Demak, sehingga Banten dapat berkembang cukup pesat dalam berbagai bidang
kehidupan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian materi tentang kehidupan politik Banten
berikut ini.
Silsilah Raja-raja Banten
1. Sultan Hasannudin (1552 – 1570)

2. Panembahan Yusuf (1570 – 1580)

3. Maulana Muhammad (1580 – 1596)

4. Abulmufakir (1596 – 1640)

5. Abumaali Achmad (1640 – 1651)

6. Sultan Abdul Fatah/Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682)

7. Abdulnasar Abdulkahar/Sultan Haji (1682 – 1687)

4. Kerajaan Mataram
Nama kerajaan Mataram tentu sudah pernah Anda dengar sebelumnya dan ingatan
Anda pasti tertuju pada kerajaan Mataram wangsa Sanjaya dan Syailendra pada zaman
Hindu-Budha.
Kerajaan Mataram yang akan dibahas dalam modul ini, tidak ada hubungannya dengan
kerajaan Mataram zaman Hindu-Budha. Mungkin hanya kebetulan nama yang sama.
Dan secara kebetulan keduanya berada pada lokasi yang tidak jauh berbeda yaitu Jawa
Tengah Selatan.
Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai
oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka
Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi
perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang.
Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada
raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan
meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede
tersebut.
Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudara
antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yang
merupakan keturunan dari Raden Trenggono.
Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajang
melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuan
kepada Sutawijaya.
Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karena
ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanya
kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagai
kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.
Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di
kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, untuk
mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kerajaan Mataram, maka simaklah uraian
materi berikut ini.
1.latar belakang berdirinya kerajaan Mataram!
Berdirinya kerajaan Mataram tidak terlepas dari perang saudara di Pajang. Karena
setelah kematian Pangeran Hadiwijaya, raja Pajang, maka terjadi perebutan
kekuasaan antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri keturunan
Pangeran Trenggono. Untuk menghadapi Arya Pangiri, Pangeran Benowo meminta
bantuan kepada Sutawijaya, sehingga Sutawijaya berhasil mengatasi perebutan
kekuasaan tersebut. Atas jasanya secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan
takhta Pajang kepada Sutawijaya sehingga Sutawijaya mendirikan kerajaan Mataram.
2.Tindakan-tindakan Sultan Agung sebagai raja Mataram!
-Menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri untuk memperluas wilayah
kekuasaannya.
-Mempersatukan daerah-daerah kekuasaannya melalui ikatan perkawinan.
-Melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629.
-Memajukan ekonomi Mataram.
-Memadukan unsur-unsur budaya Hindu, Budha dan Islam.
3. Sebab-sebab kehancuran dari kerajaan Mataram!
-Tidak adanya raja-raja yang cakap seperti Sultan Agung.
-Banyaknya daerah-daerah yang melepaskan diri.
-Adanya campur tangan VOC terhadap pemerintahan Mataram.
-Adanya politik pemecah-belah VOC melalui perjanjian Gianti 1755 dan Salatiga
1757.

5. Kerajaan Gowa - Tallo
Gambar 2.10 merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada abad 16
terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng.
Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan tersebut, silahkan Anda amati gambar 2.10
tersebut.
Salah satunya adalah kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun
1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan
Makasar. Nama Makasar sebenarnya adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarang
masih digunakan sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat strategis, karena
berada di jalur pelayaran (perdagangan Nusantara). Bahkan daerah Makasar menjadi
pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari Indonesia Timur maupun
yang berasal dari Indonesia Barat.
Dengan posisi strategis tersebut maka kerajaan Makasar berkembang menjadi kerajaan
besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara. Maka untuk menambah
pemahaman Anda tentang perkembangan kerajaan Makasar tersebut, silahkan simak
uraian materi berikut ini.

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Rebandang dari Sumatera,
sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan
raja Makasar pun memeluk agama Islam.
Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Karaeng Matoaya (Raja
Gowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makasar tahun 1593 – 1639 dan
dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai Mangkubumi bergelar Sultan Abdullah.

Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaan
maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Malekul Said (1639 –
1653).
Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan
Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil
memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur
serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Perluasan
daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.

Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh
karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah
berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia
Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.
Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan
VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah
Maluku.
Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya
untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda
semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda
memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan
politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar).
Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada
VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka
bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan
Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan
menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan
kerajaan Makasar.
Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.
c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau
di luar Makasar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetap
berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra
Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda.
Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya
secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan
Makasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

1. 3 faktor yang menjadikan Makasar berkembang sebagai pusat
-Letaknya strategis di jalur perdagangan internasional.
-Memiliki pelabuhan yang baik.
-Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511.
2. 2 dampak dari isi perjanjian Bongaya dalam bidang politik terhadap kerajaan
-VOC berkuasa di Makasar.
-Daerah kekuasaan Makasar semakin sempit karena banyak daerah-daerah yang
melepaskan diri.
3. Akibat kekalahan Makasar terhadap Belanda antara lain:
-Peranan Makasar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan di Indonesia
Timur berakhir.
-Belanda dapat menguasai Makasar yang berarti menguasai perdagangan di
Indonesia Timur.

6.Kerajaan Ternate - Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Maluku adalah kepualuan
yang terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Irian. Jumlah pulaunya ratusan dan
merupakan pulau yang bergunung-gunung serta keadaan tanahnya subur.
Kehidupan Politik
Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.
Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran dan
perdagangan pada abad 15 – 17. Demi kepentingan penguasaan perdagangan rempahrempah
tersebut, maka mendorong terbentuknya persekutuan daerah-daerah di Maluku
Utara yang disebut dengan Ulilima dan Ulisiwa.
Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dari
Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan sembilan
bersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan, Jailolo dan pulau-pulau yang terletak di
kepulauan Halmahera sampai Irian Barat.

Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan. Persaingan tersebut
semakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke Kepulauan Maluku. Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis yang akhirnya bersekutu dengan Ternate tahun 1512. Karena persekutuan tersebut maka Portugis diperbolehkan
mendirikan benteng di Ternate. Bangsa Barat selanjutnya yang datang ke Maluku adalah bangsa Spanyol, sedangkan Spanyol sendiri bermusuhan dengan Portugis. Karena itu kehadiran Spanyol di Maluku,
maka ia bersekutu dengwn Tidore. Akibat persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakin tajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang melibatkan Spanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat dikalahkan oleh Ternate yang dibantu oleh Portugis. Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore, pada dasarnya bermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah dunia sejak awal penjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun tangan untuk membantu
menyelesaikan pertikaian tersebut.
Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara Spanyol dan Portugis
adalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter caetera Devinae, yang berarti
Keputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani pertama kali tahun 1494 di Thordessilas
atau lebih dikenal dengan Perjanjian Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanya
persoalan di Maluku maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yang
ditandatangani oleh Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut dengan
Perjanjian Saragosa.

1. proses masuknya Islam di Maluku!
Maluku sebagai daerah kepulauan merupakan daerah yang subur terkenal sebagai
penghasil rempah terbesar. Untuk itu sebagai dampaknya banyak pedagangpedagang
yang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah tersebut. Di antara
pedagang-pedagang tersebut terdapat pedagang-pedagang yang sudah memeluk
Islam sehingga secara tidak langsung Islam masuk ke Maluku melalui perdagangan
dan selanjutnya Islam disebarkan oleh para mubaligh salah satunya dari Jawa.
2. usaha-usaha Portugis dalam rangka menguasai perdagangan
di Maluku.
-Portugis melaksanakan politik adu domba antara Ternate dan Tidore.
-Portugis mendirikan benteng di Maluku (menanamkan kekuasaannya di Maluku).
-Portugis melakukan monopoli perdagangan di Maluku.
3. akibat dari perjanjian Saragosa bagi rakyat Maluku!
-Maluku dikuasai oleh Portugis.
-Perdagangan Maluku dimonopoli oleh Portugis.
-Rakyau Maluku mengalami kesengsaraan.
-Rakyat Maluku mengangkat senjata melawan Portugis.

pengetahuan tentang kerajaan islam

Untuk menambah pemahaman Anda tentang kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia dari awal berdirinya, letak geografis dan perkembangannya dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya dapat Anda simak pada uraian materi berikut ini.

1. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama.
Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut pendapat Prof. A. Hasymy, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haq
yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudah
ada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9.
Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabil
maka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni ke Pasai,
akhirnya Perlak mengalami kemunduran.

Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernama
Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai.
Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang
berbatasan dengan Selat Malaka.

rangkuman::
1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak di
daerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara.
2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanya
a. Catatan Marcopolo dari Venetia.
b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko.
c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh.
d. Jirat Putri Pasai.
3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan
maritim dan memiliki hegemoni atas pelabuhan-pelabuhan yang penting di Pesisir
Pantai Barat Sumatera serta berkembang sebagai Bandar Transito.
4. Nilai yang dapat diambil dari keberadaan kerajaan Samudra Pasai
adalah Nilai keterbukaan dan kebersamaan dan penghormatan kepada setiap golongan
masyarakat serta prinsip kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
5. Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lain
Sultan Malik al-Saleh (1285 – 1297).
Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I).
Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II).
Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III).


2.Kerajaan Demak
Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenal dengan nama Bintoro
atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit.
Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah seorang keturunan Raja
Brawijaya V (Bhre Kertabumi) yaitu raja Majapahit.
Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kota
dagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagi
Demak untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.
Setelah Majapahit hancur maka Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di pulau
Jawa dengan rajanya yaitu Raden Patah. Kerajaan Demak secara geografis terletak di
Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai Demak,
yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muria
sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).
Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana
Bergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram
(Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang
penting bagi kerajaan Demak.

3.Kerajaan Banten
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi tentang kerajaan Demak, bahwa daerah
ujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, di
bawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak.
Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepada
putranya yang bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon,
dan lebih menekuni hal keagamaan.
Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan dasardasar
pemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama,
memerintah tahun 1552 – 1570.
Lokasi kerajaan Banten terletak di wilayah Banten sekarang, yaitu di tepi Timur Selat
Sunda sehingga daerahnya strategis dan sangat ramai untuk perdagangan nasional.
Pada masa pemerintahan Hasannudin, Banten dapat melepaskan diri dari kerajaan
Demak, sehingga Banten dapat berkembang cukup pesat dalam berbagai bidang
kehidupan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian materi tentang kehidupan politik Banten
berikut ini.
Silsilah Raja-raja Banten
1. Sultan Hasannudin (1552 – 1570)

2. Panembahan Yusuf (1570 – 1580)

3. Maulana Muhammad (1580 – 1596)

4. Abulmufakir (1596 – 1640)

5. Abumaali Achmad (1640 – 1651)

6. Sultan Abdul Fatah/Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682)

7. Abdulnasar Abdulkahar/Sultan Haji (1682 – 1687)

4. Kerajaan Mataram
Nama kerajaan Mataram tentu sudah pernah Anda dengar sebelumnya dan ingatan
Anda pasti tertuju pada kerajaan Mataram wangsa Sanjaya dan Syailendra pada zaman
Hindu-Budha.
Kerajaan Mataram yang akan dibahas dalam modul ini, tidak ada hubungannya dengan
kerajaan Mataram zaman Hindu-Budha. Mungkin hanya kebetulan nama yang sama.
Dan secara kebetulan keduanya berada pada lokasi yang tidak jauh berbeda yaitu Jawa
Tengah Selatan.
Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai
oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka
Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi
perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang.
Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada
raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan
meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede
tersebut.
Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudara
antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yang
merupakan keturunan dari Raden Trenggono.
Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajang
melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuan
kepada Sutawijaya.
Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karena
ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanya
kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagai
kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.
Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di
kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, untuk
mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kerajaan Mataram, maka simaklah uraian
materi berikut ini.
1.latar belakang berdirinya kerajaan Mataram!
Berdirinya kerajaan Mataram tidak terlepas dari perang saudara di Pajang. Karena
setelah kematian Pangeran Hadiwijaya, raja Pajang, maka terjadi perebutan
kekuasaan antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri keturunan
Pangeran Trenggono. Untuk menghadapi Arya Pangiri, Pangeran Benowo meminta
bantuan kepada Sutawijaya, sehingga Sutawijaya berhasil mengatasi perebutan
kekuasaan tersebut. Atas jasanya secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan
takhta Pajang kepada Sutawijaya sehingga Sutawijaya mendirikan kerajaan Mataram.
2.Tindakan-tindakan Sultan Agung sebagai raja Mataram!
-Menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri untuk memperluas wilayah
kekuasaannya.
-Mempersatukan daerah-daerah kekuasaannya melalui ikatan perkawinan.
-Melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629.
-Memajukan ekonomi Mataram.
-Memadukan unsur-unsur budaya Hindu, Budha dan Islam.
3. Sebab-sebab kehancuran dari kerajaan Mataram!
-Tidak adanya raja-raja yang cakap seperti Sultan Agung.
-Banyaknya daerah-daerah yang melepaskan diri.
-Adanya campur tangan VOC terhadap pemerintahan Mataram.
-Adanya politik pemecah-belah VOC melalui perjanjian Gianti 1755 dan Salatiga
1757.

5. Kerajaan Gowa - Tallo
Gambar 2.10 merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada abad 16
terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng.
Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan tersebut, silahkan Anda amati gambar 2.10
tersebut.
Salah satunya adalah kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun
1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan
Makasar. Nama Makasar sebenarnya adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarang
masih digunakan sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat strategis, karena
berada di jalur pelayaran (perdagangan Nusantara). Bahkan daerah Makasar menjadi
pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari Indonesia Timur maupun
yang berasal dari Indonesia Barat.
Dengan posisi strategis tersebut maka kerajaan Makasar berkembang menjadi kerajaan
besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara. Maka untuk menambah
pemahaman Anda tentang perkembangan kerajaan Makasar tersebut, silahkan simak
uraian materi berikut ini.

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Rebandang dari Sumatera,
sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan
raja Makasar pun memeluk agama Islam.
Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Karaeng Matoaya (Raja
Gowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makasar tahun 1593 – 1639 dan
dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai Mangkubumi bergelar Sultan Abdullah.

Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaan
maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Malekul Said (1639 –
1653).
Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan
Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil
memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur
serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Perluasan
daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.

Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh
karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah
berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia
Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.
Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan
VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah
Maluku.
Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya
untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda
semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda
memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan
politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar).
Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada
VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka
bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan
Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan
menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan
kerajaan Makasar.
Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.
c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau
di luar Makasar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetap
berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra
Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda.
Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya
secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan
Makasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

1. 3 faktor yang menjadikan Makasar berkembang sebagai pusat
-Letaknya strategis di jalur perdagangan internasional.
-Memiliki pelabuhan yang baik.
-Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511.
2. 2 dampak dari isi perjanjian Bongaya dalam bidang politik terhadap kerajaan
-VOC berkuasa di Makasar.
-Daerah kekuasaan Makasar semakin sempit karena banyak daerah-daerah yang
melepaskan diri.
3. Akibat kekalahan Makasar terhadap Belanda antara lain:
-Peranan Makasar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan di Indonesia
Timur berakhir.
-Belanda dapat menguasai Makasar yang berarti menguasai perdagangan di
Indonesia Timur.

6.Kerajaan Ternate - Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Maluku adalah kepualuan
yang terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Irian. Jumlah pulaunya ratusan dan
merupakan pulau yang bergunung-gunung serta keadaan tanahnya subur.
Kehidupan Politik
Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.
Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran dan
perdagangan pada abad 15 – 17. Demi kepentingan penguasaan perdagangan rempahrempah
tersebut, maka mendorong terbentuknya persekutuan daerah-daerah di Maluku
Utara yang disebut dengan Ulilima dan Ulisiwa.
Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dari
Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan sembilan
bersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan, Jailolo dan pulau-pulau yang terletak di
kepulauan Halmahera sampai Irian Barat.

Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan. Persaingan tersebut
semakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke Kepulauan Maluku. Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis yang akhirnya bersekutu dengan Ternate tahun 1512. Karena persekutuan tersebut maka Portugis diperbolehkan
mendirikan benteng di Ternate. Bangsa Barat selanjutnya yang datang ke Maluku adalah bangsa Spanyol, sedangkan Spanyol sendiri bermusuhan dengan Portugis. Karena itu kehadiran Spanyol di Maluku,
maka ia bersekutu dengwn Tidore. Akibat persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakin tajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang melibatkan Spanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat dikalahkan oleh Ternate yang dibantu oleh Portugis. Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore, pada dasarnya bermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah dunia sejak awal penjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun tangan untuk membantu
menyelesaikan pertikaian tersebut.
Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara Spanyol dan Portugis
adalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter caetera Devinae, yang berarti
Keputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani pertama kali tahun 1494 di Thordessilas
atau lebih dikenal dengan Perjanjian Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanya
persoalan di Maluku maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yang
ditandatangani oleh Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut dengan
Perjanjian Saragosa.

1. proses masuknya Islam di Maluku!
Maluku sebagai daerah kepulauan merupakan daerah yang subur terkenal sebagai
penghasil rempah terbesar. Untuk itu sebagai dampaknya banyak pedagangpedagang
yang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah tersebut. Di antara
pedagang-pedagang tersebut terdapat pedagang-pedagang yang sudah memeluk
Islam sehingga secara tidak langsung Islam masuk ke Maluku melalui perdagangan
dan selanjutnya Islam disebarkan oleh para mubaligh salah satunya dari Jawa.
2. usaha-usaha Portugis dalam rangka menguasai perdagangan
di Maluku.
-Portugis melaksanakan politik adu domba antara Ternate dan Tidore.
-Portugis mendirikan benteng di Maluku (menanamkan kekuasaannya di Maluku).
-Portugis melakukan monopoli perdagangan di Maluku.
3. akibat dari perjanjian Saragosa bagi rakyat Maluku!
-Maluku dikuasai oleh Portugis.
-Perdagangan Maluku dimonopoli oleh Portugis.
-Rakyau Maluku mengalami kesengsaraan.
-Rakyat Maluku mengangkat senjata melawan Portugis.

Senin, 01 November 2010

pendidikan Islam

BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Sebelum kita menginjak pada pendidikan Islam terutama pada hakekat dan tujuan pendidikan Islam. Maka kita perlu ketahui bahwa Islam masuk dan berkembang di Indonesia sudah didahului oleh adanya pendidikan Hindu-Buddha. Masuknya Islam ke Indonesia tidak lain dari karya para pedagang Islam Gujarat, India. Dan pertumbuhan serta perkembangan Islam maju pesat terutama ketika kerajaan Majapahit runtuh.
Maju pesatnya Islam tidak lepas dari cara dalam perkembangannya yaitu perkawinan, dakwa, pengajian dan pendidikan Islam. Sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya Islam dari waktu ke waktu turut berkembang pendidikan Islam yang sebelumnya hanya bersifat agamawi saja kemudian berubah menjadi pendidikan yang tidak hanya pada agama saja tapi melainkan diterapkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Agama Islam adalah agama yang universal mengenai nilai dalam kehidupan yang meliputi duniawi dan akhirat. Terlebih Islam adalah agama ilmu dan agama akal yang mendorong umat manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan agar dapat membedakanmana yang benar dan mana yang salah, serta menyelami hakekat alam dan menganalisa segala pengalaman dalam perjalanan hidup. Islam disamping menekankan kepada umatnya untuk belajar juga dituntut untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain, jadi dengan kata lain Islam mewajibkan umatnya untuk belajar dan mengajar.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah yang berkaitan dengan pendidikan Islam yaitu:
o Apa hakekat pendidikan Islam?
o Apa tujuan pendidikan Islam?

BAB II
Pembahasan

A. Hakekat pendidikan dalam agama Islam
Istilah “pendidikan “ dalam Islam dikenal dengan menggunakan term”Tarbiayah, at-ta dib dan ar-riyadhlah” hakekat pendidikan Islam tidak boleh dilepaskan begitu aja dari ajaran Islam yang tertuang dalam al-Qur an dan asunah karena keduanya sumber tersebut merupakan pedoman yang otentik dalam penggalian Khazanah keilmuan dalam Islam.
1) At tarbiyah
Dalam al-Qur an tidak diketemukan istilah at-tarbiyah tetapi dengan istilah ar-robb, robayani, nurobbi, ribbiyun, dan robbani. Sebaliknya dalam hadis nabi digunakan istilah robbani. Apabila istilah at-tarbiyah diindentikan dengan robbayani yang tertera dalam surat al-ashra dan surat asy syuramuka abdul fattah jalal mendefinisiakn at- tarbiyah sebagai proses persiapan dan pemeliharaan anak didik pada masa kanak-kanak di dalam keluarga, yaitu mengasuh, memberi makan, membesarkan, mempertumbuhkan, dan menjinakan (Muhaimin,ABD, Mujib,1993:hal 128).
2) At-ta’lim
At-ta’lim merupakan bagian kecil dari bagian kecil dari at-tarbiyah yang bertujuan memperoleh pengetahuan dan keahlian berpikir. Menurut Muhamad rosyid ridlho at-ta’lim didefinisikan sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu(Muhaimin,ABD,Mujib,1993: hal 132)
Sedangkan menurut abdul fattah jalal at-ta’lim merupakan sebagai proses pemberian pengetahuan, pemahaman serta pengertian dan penanaman amanah, sehingga terjadi pencucian dan pembersihan diri manusia dari kotoran serta menjadikan diri manusia berada dalam suatu kondisi yang memungkinkan mempelajari segala apa yang bermanfaat (Muhaimin,ABD, Mujib,1993: hal 132). Jadi pengertian tersebut menunjukkan bahwa at-ta’lim lebih bersifat universal di bandingkan at-tarbiyah.

3) At-ta’dib
Merupakan pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tataan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaannya. An-naquib al-attas term at-ta’dib cocok digunakan dalam istilah pendidikan Islam karena konsep inilah yang diajarkan oleh Nabi SAW.
4) Ar- Riyadloh
Ar- Riyadloh merupakan pelatihan terhadap pribadi individu pada fase kanak-kanak. Dimana ia mendidik anak dengan menekankan aspek afektif (perasaan) dan psikomotoriknya dibandingkan dengan aspek kognitif. Dr Muhammad Fadlil al jamal memberikan arti pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia sehingga embentuk pribadi yang sempurna baik yang berkaitan dengan akal perasaan maupun perbuatan (Muhaimin, ABD, Mujib,1993: hal 135)
Lima prinsip pendidikan agama Islam:
i. Proses transformasi dan internalisasi yaitu upaya pendidikan Islam harus dilakukan secara bertahap dan continue dengan upaya pengarahan, bimbingan secara terencana dan terstruktur dengan menggunakan pola dan sistematis.
ii. Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai mereupakan upaya yang diarahkan pada pemberian dan penghayatan serta pangaamalan ilmu pengetahuan.
iii. Pada diri anak didik, pendidikan yang diberikan mempunyai potensi rohani.
iv. Melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya, tugas pokok pendidikan Islam adalah menumbuhkan, memelihara dan menjaga potensi laten manusia agar ia tumbuh dan berkembang sehingga terbentuk kreativitas dan produktifitas anak didik.
v. Guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspek, tujuan akhir dari proses pendidikan Islam adalah terbentuk insani kamil yaitu manusia yang dapat menyelaraskan kebutuhan hidup jasmani dan rohani, dunia akhirat. Akibat proses pendidikan yang dilakuakan akan menjadikan anak didik bahagia sejahtera dan penuh kesempurnaan.
Dasar –dasar pendidikan Islam
Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam harus merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan.
Dasar ideal pendidikan Islam:
 Al-Quran
 Sunah Nabi SAW
 Kata-kata sahabat
 Kemasyarakatan umat(sosial)
 Nilai-nilai dan adat kebiasaan
 Hasil pemikiran para pemikir Islam

Dasar operasional pendidikan Islam:
• Dasar historis
• Dasar ekonomi
• Dasar sosial
• Dasar psikologis
• Dasar filosofis

B.TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan pendidikan Islam mempunyai prinsip-prinsip tertentu guna mengahntarkan tercapainyatujuan pendidikan. Prinsip itu adalah:
1. Prinsip Syumu liyah (universal)
2. Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan
3. Prinsip kejelasan
4. Prinsip tak bertentangan
5. prinsip Realisme dan dapat dilaksnakan
6. Prinsip perubahan yang diingini
7. Prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu
8. Prinsip dinamis dan menerima perubahan dan perkembangan
Dalam proses pendidikan, tujuan akhir merupakan kristalisasi nilai-nilai yang ingin diwujudkan dalam pribadi anak didik, yang mengandung nilai Islami dalam segala aspeknya, yaitu aspek normatif, aspek fungsional, dan aspek operasional. Hal tersebut menyebabkan pencapaian tujuan pendidikan tidak mudah, bahkan sangat kompleks dan mengandung resiko mental spiritual lebih-lebih menyangkut internalisasi nilai-nilai Islami, yang didalamnya terdapat iman, Islam, dan takwa, serta ilmu pengetahuan menjadi alat vitalnya.
Sedangkan tujuan khusus pendidikan Islam adalah:
1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam serta mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks kehidupan modern.
2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebajikan, baik pengetahuan parktis, kekausaan, kesejahteraan,,lingkungan sosial, dan pembangunan sosial.
3. Mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islami.
4. Memperbaiki dorongan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma-norma Islam yang benar dan yang salah.
5. Membantu anak yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir logis.
6. Mengembangkan wawasan relational dan lingkungan sebagaimana yang dicita-citakan dalam Islam dengan melatih kebiasaan yang baik.
7. Mengembangkan, menghaluskan dan memperdalam kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tulis dan bahasa lisan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya terfokus pada tiga bagian yaitu:
1. Terbentuknya “insan Kamil” (manusia universal) yang mempunyai wajah-wajah Qur’ani yaitu manusia yang dapat menyelaraskan kebutuhan hidup jasmani dan rohani, struktur kehidupan dunia dan akherat.
2. Tercitanya insan Kaffah yang memiliki dimensi religius, budaya dan ilmiah dalam pelaksanaan trilogi hubungan manusia.
3. Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta sebagai warosatul “anbiya” dan memadai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut.
Tujuan pendidikan Islam yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip sumuliah adalah prinsip pendidkan yang membuka dan mengembangkan kepribadian manusia untuk menjawab masalah.
2. Prinsip Keseimbangan dan kesederhanaan adalah sebgai penyeimbang berbagai aspek kehidupan antara pemeliharaan kebudayaan Islam dimasa kini, sebagai dosa untuk menjahui masalah.
3. Prinsip Kejelasan adalah sebagai kejelasan terhadap agama dan ilmu pengetahuan
4. Prinsip tak bertentangan adalah ketiadaan pertentangan antara berbagai agama dan cara pelaksanaannya.
5. Prinsip realisme adalah pendidikan Islam yang mempunyai prinsip sederhana, kaidah yang praktis, realistis, yang sesuai dengan fitrah dan suasana serta kesanggupan.
6. Prinsip perubahan adalah perintah biologis, psikologis, dan moral.
7. Prinsip menjaga perbedaan individu adalah prinsip yang mempertahankan perbedaan ciri-ciri, tingkah laku, perbedaan jasmani, akal, dan segala aspek.
8. Prinsip dinamis adalah menentukan perubahan dan perkembangan agama Islam.














BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan Islam terus berkembang dari waktu ke waktu untuk mencari sistem, metode dan teknik dalam pendidikan agar tujuan pendidikan Islam tidak boleh lepas begitu saja dari ajaran Islam yang tertuang dalam Al quran dan As-sunnah, karena kedua sumber tersebut merupakan pedoman otentik dalam penggalian khasanah keilmuan apapun.
Orientasi pendidkan Islam merupakam proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspek sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam pendidikan Islam mempunyai prinsip-prinsip tertentu guna menghantarkan tercapainya tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan secara teoriritis tujuan akhir dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: tujuan normatif, tujuan fungsional, tujuan operasional. Tujuan pendidikan Islam juga dapat diklasifikasikan menjadi 4 macama yaitu:
1. Tujuan pendidikan jasmani.
2. Tujuan pendidikan rohani.
3. Tujuan pendidikan akal.
4. Tujuan pendidikan sosial.
Sedangkan tujuan umum pendidikan Islam, pada hakekatnya terfokus pada
tiga bagian yaitu:
1. Insan kamil.
2. Insan kaffah.
3. Insan Khalifah Allah.



DAFTAR PUSTAKA
Depag, 1986, Sejarah Pendidikan di Indonesia. Jakarta, Depag. RI
Maarif dkk, 1991, Pendidikan Islam di Indonesia Antara Cita dan Fakta, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Muhaimin ABD, 1993, Pemikiran Islam Kajian Filosofik dan Kerangka Dasar Operasionalisasi, Bandung: Trigenda Karya.

pendidikan pada masa islam

PENDIDIKAN PADA MASA ISLAM (LANGGAR)
Isi Cerita:
Islam memandang pendidikan sebagai kebutuhan hidup manusia secara mutlak harus dipenuhi, demi untuk mencapai kesejahteraan dan kebhagiaan dunia dan akherat. Agama Islam merupakan agama akal dan agama Ilmu; mempergunakan akal dan Ilmu pengetahuan; membedakan baik dan salah; menyelami hakekat alam serta dapat menganalisa segala pengalaman dilami umat masa lalu.Pendidikan Islam membentuk pribadi manusia utuh, mengamalkan ajaran Al-Quran dan Al-Hadishdalam hidup bermasyarakat.
Bentuk pendidikan Islam pertama adalah pendidikan Langgar atau surau. Surau adalah semacam masjid dalam skala kecil,berfungsi sebagai penyempurnaan pendidikan dalam keluarga. Materi yang diajarkan rukun Islam dan Iman, membaca Al-Quran, membaca Iqro dan tentang tuntunan Shalat.Metode yang digunakan adalah metode sorogan yaitu anak-anak duduk bersila tanpa bangku. Lama menempuh kurang lebih 1 tahun.Dalam perkembangan pendidikan Langgar dalam bentuk TPA.
Kelebihan pendidikan Langgar adalah
a. Menanamkan sedini mungkin tentang tata cara hidup secara Islam
b. Menanamkan kedisiplinan sikap dan moral anak sejak dini
c. Meningkatka keimanan dan ketakwaan anak didik
Kelemahan pendidikan Langgar adalah
a. Tidak adanya kurikulum, sehigga dalam pelaksanaan kurang terorganisir
b. Kurang sarana-prasaranadalampelaksanaan pendidikan bersifat sederhana
c. Guru kurang mendalami nilai-nilai ajaran Islam, mengakibatkan salah persepsi dalam penyampaiannya, sehingga kelak menimbulkan fantisme pada anak didik setelah anak didik masuk dalam lingkungan masyarakat.
Sumbangan Pendidikan Langgar adalah Pendidikan langgar sebagai dasar untuk penyempurnaan dalam pendidikan Al-Hadist, figih ibadah, bahasa arab, dan studi Islam yang dijarkan pendidikan formal saat ini.Seperti Madrasah Ibtidaiyah, madrasah Tsanawiyah, Perguruan tinggi swasta Islam (UII, IAIN Sunan Kalijaga, UAD). Metode Sorogan yang dipakai di Langgar anak akan lebih mudah mengerti apa yang disampaikan Guru.

PENDIDIKAN PESANTREN
Isi Cerita:
Pesantern merupkan lembaga pendidikan Islam tertua, berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Isalam, pusat dakwah, pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia.Pesantren mempunyai kekhususan tersendiri yaitu santri atau murid tinggal bersama kyai atau guru dalam satu kompleks tertentu yang mandiri, sehingga dapat menumbuhkan kemampuan mengelola kekhasannya seperti:
a. Adanya hubungan akrab antara santri dan kyai
b. Santri taat dan patuh pada kyai
c. Santri hidup secara mandiri dan sederhana, terlatih hidup disiplin dan menahan hawa nafsu dengan berpuasa serta mengasingkan diri ketempat sunyi.
Pendidikan dan pelajaran ketrampilan di pesantren ditambahkan dengan pertukangan, pertanian, peternakan untuk memberi kemampuan lebih dalam bersosialisasi dalam masyarakat. Pesantren mendapat bantuan dari pemerintah Pusat sampai Daerah sampai muncul Pondok Karya Pembangunan(PKP), Pondok Modern. Islam Center.
Asas-asas pendidikan diterapkan di Pesantren diantaranya:
(a)kebijaksanaan (b) bebas terpimpin (c) mandiri (d) kebersamaan (e) hubungan guru, santri, orangtua, dan masyarakat (f) kemampuan diri sendiri (g) sederhana (h) metode pengajaran khas (i) ibadah.
Ciri pokok untuk mengenal pendidikan pesantren diantaranya:
a. Pondok
b. Masjid
c. Pengajaran kitab klasik
d. Santri (Santri mukim dan santri kalong)
e. Para santri yang belajar dalam satu pondok biasanya memiliki rasa solidaritas dan kekeluargaan yang kuat baik antara sesama santri maupun Kyai.
Sumbangan Pendidikan Pesantren Bagi Pendidikan di Indonesia
Pesantren berusaha membentuk iman umat manusia menjadi lebih kuat, meningkatka iman dan takwa, membina akhlak mulia, mengembangkan swadaya masayarakat Indonesia, ikut mencerdaskan kehidupan bangsamelalui pendidikan formal, non formal, formal.Pondok pesantren terkenal sejak jaman Hindia Belanda di Pulau Jawa ataupun Luar Jawa, antara lain: Pesanterm Tebuireng di Jombang, Pesantren Wonokoyo, Pesantren Siwalan Panji di Sidoarjo,

Rabu, 20 Oktober 2010

Tanduk Afrika

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa Negara Afrika merupakan benua terbesar kedua setelah Asia, benua Afrika menjadi arena transformasi Politik yang mempunyai akibat yang mendalam pada abad ke 20 dan tidak hanya untuk Afrika sendiri tapi juga untuk dunia. Pada makalah ini saya akan membahas tentang pergolakan yang terjadi pada negara –negara yang berada di tanduk Afrika.
Pertempuran yang berkobar pada tahun 1975 antara pasukan pemerintah Ethiopia dan pejuang front pembebasan rakyat Eritria, front pembebasan rakyat telah menimbulkan banyak korban baik harta maupun nyawa, yang menarik perhatian dunia untuk menyelesaikan secara damai.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat ditarik permasalahan:
1. Bagaimana terjadinya perang pembebasan di Eritria?
2. Mengapa terjadi sengketa antara Somalia dan Ethiopia?
3. Mengapa terjadi perebutan negeri Ogaden?
4. Bagaimana keterlibatan Uni Soviet di Afrika?
5. Bagaimana reaksi negara Arab terhadap kegiatan Uni Soviet?









BAB II
PEMBAHASAN

1. Perang Pembebasan Eritria
Sengketa yang mengganggu kestabilan dan perdamaian di tanduk Afrika adalah perang pembebasan yang dilancarkan oleh kaum nasionalis Eritria pada tahun 1962. Ketika negara Ethiopia mengklaim negara mereka negara propinsi Ethiopia, pada tahun 1962 Eritria masuk menjadi salah satu negara propinsi di Ethiopia. Klaim yang dilakukan oleh Ethiopia atas kemauan Kaisar Haile Selassie yang memerintah sebagai seorang diktator, sebagai diktator dengan kekuasaan tak terbatas tanpa persetujuan rakyat Eritria. Sebagai akibat dari klaim yang dilakukan Ethiopia maka rakyat Eritria merasa hak-hak otonomi yang diberikan oleh PBB pada tahun 1952 telah dirampas secara bodoh. Menimbulkan sengketa antara pemerintah Ethiopia dan rakyat Eritria makin lama makin sengit dan mencapai puncak dalam pertempuran yang berkobar pada tanggal 31 januari 1975. Sehingga rakyat Eritria mendapat bantuan Militer maupun keuangan dari sejumlah negara Arab yang menginginkan agar negara Eritria menjadi negara Eropa yang bergabung dengan negara Arab.
Permulaan Pemerintahan Ethiopia menentang gerakan Eritria dan berusaha menumpas tetapi operasi yang dilancar Ethiopia selalu tidak berhasil mencapai sasaran. Pada tahun 1958 mereka membentuk front pembebasan yang bermarkas di Damaskus.
Pemerintah Ethiopia menawarkan suatu rencana perdamaian yang diantaranya memberikan otonomi pada Eritria tapi ditolak oleh ELF dan PLF yang tetap menuntut kemerdekaan. Gerakan pembebasan menjadi lebih kuat karena banyak mendapat bantuan militer, sehingga Ethiopia semakin kewalahan dikarenakan tidak dapat memusatkan kekuatan militer, selain itu di pihak lain pemerintahan Ethiopia harus menghadapi Somalia karena masalah Dijbouti.
Meningkatnya kekuatan pejuang Eritria pertempuran menjadi lebih sengit karena pasukan Eritria beroperasi dalam satuan yang lebih besar dan menggunakan senjata modern dan lebih ampuh. Sementara pemerintah Ethiopia bersiap-siap melancarkan operasi dan berhasil mendapatkan senjata dari Uni Soviet. Sehubungan dengan peperangan di Eritria juga timbul ketegangan dengan membantu gerakan pembebasan Eritria hal itu dikarenakan rezim Ethiopia membantu pemberontakan Arya di Sudan Selatan, disamping itu Sudan mengharapkan masalah Eritria segera selesai.

2. Sengketa Somalia-Ethiopia
Persengketaan antara Ethiopia dan Somalia di mulai pada tahun 1960, ketika Somalia mendapatkan kemerdekaan dan menuntut daerah somalia yang telah dibagi antara negara imperalis dan Ethiopia yaitu daerah Ogaden di Ethiopia, daerah timur laut Kenya dan Somalia perancis. Ketegangan antara Somalia dan Ethiopia memuncak pada tahun 1964 dan menjadi konfrontasi singkat yang berakhir dengan kekalahan dari pihak Somalia, kemudian somalia meningkatkan kekuatan militernya dengan bantuan Uni Soviet bahkan rakyat Somalia membentuk front pembebasan Somalia barat.
Sumber sengketa adalah Djibouti ibukota negara Somalia yang merupakan pelabuhan eksport dan import serta teminal satu-satunya, maka dari itu Ethiopia berkepentingan dengan negara Somalia dan menganggap mempunyai Hubungan historis etnis dan ekonomi dengan negara Somalia. Sehingga Somalia menggunakan jalan kekerasan walaupun harus bertempur dengan dua front.
Negara Somalia tetap menolak permintaan agar melepas klaimnya bahkan Somalia berusaha untuk kedudukan dominan di Djoubouti, dengan sarana politik melainkan dengan melatih pejuang front pembebasan pantai Somalia dan memasukan masyarakat Somalia ke Djibouti, hal itu meyakinkan rezim Ethiopia bahwa akan secara terjadi konfrontasi militer dengan Somalia.
Kemungkinan besar salah satu negara akan menguasai Djibouti setelah perancis angkat kaki pada tanggal 27 Juni 1977. Mayoritas masyarakat Djibouti adalah orang Somalia. Pemerintah Ethiopia cemas dalam menghadapi kemerdekaan Djibouti pada tanggal 27 juni untuk itu pemerintah Ethiopia menempatkan divisi III di Harar dalam keadaan siap tempur untuk menghadapi segala kemungkinan selain itu pihak Ethiopia mendatangkan senjata dari Uni Soviet dan tenaga militer Kuba.

3. Perebutan Negara Ogaden
Ogaden dikuasai Ethiopia sejak abad yang lalu, tapi di klaim kaum Nasionalis Somalia karena mayoritas penduduknya adalah masyarakat Somalia, sehingga menimbulkan perang gerilya yang dimulai dari front pembebasan somalia barat pada tahun 1963 kemudian meningkat perang konvensional terbuka, dimenangkan oleh Front pembebasan Somalia Barat yang mendapat dukungan dari Somalia pada tanggal 23 Juli 1977.
Dalam perkembangan pertentangan bukan antara Front Pembebasan Somalia Barat dan Ethiopia tapi melainkan antara Somalia dan Ethiopia, sehingga kekuatan gabung FPSB dan Somalia maju terus dan menduduki wilayah semakin luas. Setelah itu dibentuk suatu komisi khusus sebagai penengah dalam mengakhiri perang. Komisi khusus ini di beri nama OPA, komisi khusus ini tidak berhasil dalam usahanya di karenakan kedua belah pihak mempertahankan sikap keras mereka masing-masing.sikap keras ini ditunjukkan adanya pernyataan dari kedua belah pihak yaitu: pernyataan menteri luar negeri Somalia menyatakan tentang ikutserta somalia dalam perundingan menyangkut nasibnya baik dekolonisasi wilayah Somalia dan pemberian hak penentuan diri kepada penduduk, sedangkan menteri luar negeri Ethipia adalah komisi menarik semua pasukan Somalia yang berada di wilayah Ethiopia. Dampaknya adalah Pemerintah Ethiopia memutuskan hubungan diplomatik dengan Somalia.

4. Keterlibatan Uni Soviet di Afrika
Sengketa di tanduk Afrika menjadi lebih komplek akibat dari keterlibatan negara lain sebagian pihak Ethiopia dan Somalia, kawasan ini mempunyai arti strategis yang besar berkat letaknya antara Amerika dan timur tengah dekat dengan jalur pelayaran yang penting khusus dengan bagi negara barat. Kawasan ini menguasai laut merah dan selat Babel mandeb yang menghubungkan samudera hindia dengan laut tengah dan samudera atlantik.
Di pihak perancis mempunyai kedudukan yang baik di kawasan berkat kehadirannya di Djibouti yang terletak di pintu gerbang samudra hindia maupun laut merah. Pada tahun 1977 memberikan kemerdekaan pada negeri ini, Perancis bisa menggunakan pangkalan udara dan laut yang dibangunnya.
Sejak lama Uni Soviet berusaha mendapatkan kedudukan yang baik di kawasan itu. Dalam memberikan bantuan militer, ekonomi dan teknik secara besar sehingga Uni Soviet berhasil menjalin hubungan dengan negara yang berada di laut merah, pada tahun 1977 terjadi perubahan besar tanpa memperhatikan keberatan Somalia, Uni Soviet mengirimkan senjata kepada musuhnya Ethiopia untuk membantu menumpas pemberontakan dan gerakan pembebasan yang berkobar dan mengancam keutuhan wilayah dan rezim yang berkuasa.
Uni Soviet dan Kuba memberikan bantuan militer kepada Ethiopia karena alasan: pertama Ethiopia sejak kudeta dipimpin oleh rezim marxis pro Moskwa, kedua karena letak Ethiopia yang dapat digunakan sebagai batu loncatan dalam memperluas pengaruh Uni Soviet di kawasan Afrika Tengah.


5. Sikap Negara Arab di afrika
Negara Arab khususnya Arab Saudi melihat pengaruh Uni Soviet di kawasan laut merah sebagai ancaman bagi agama Islam dan kebudayaan Arab. Maka usaha yang dilakukan negara Arab dalam membendung pengaruh Uni soviet adalah memutuskan hubungan Uni Soviet secara sepihak, seperti kerjasama antara Mesir – Uni Soviet dan Sudan menjauhkan diri dari USS dengan memutuskan hubungan militer dengan Uni Soviet.
Tanggal 13 november 1977 komite pusat berada di Somalia memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap Uni Soviet dan Kuba dengan cara membatalkan perjanjian persahabatan Somalia- Uni Soviet dan menarik semua tenaga ahli militer dan sipil Uni Soviet serta mengurangi jumlah diplomat di Somalia dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Dengan begitu perkembangan di tanduk Afrika merupakan kemenangan bagi negara Arab yang berusaha membendung pengaruh Uni Soviet di kawasan Afrika.















DAFTAR PUSTAKA
Kirdi Dipoyudo 1983,” Afrika dalam pergolakan”, yayasan Proklamasi , Jakarta.
Albright David E 1978. Soviet Policy,” Dalam problem of Communism”

Selasa, 12 Oktober 2010

Mengapa Lahirnya supersemar menandai lahirnya orde baru

Mengapa keluarnya Supersemar menandai lahirnya pemerintah Orde Baru. Agar kalian memahami, ada baiknya kita flashback ke materi yang lalu. Bagaimana kondisi bangsa pada masa Demokrasi Terpimpin? Kondisi ekonomi sangat parah dan kondisi politik memanas karena adanya persaingan politik antara PKI dan TNI AD. Puncaknya terjadi peristiwa G 30 S/PKI. Akibatnya kehidupan berbangsa mengalami kekacauan. Oleh karena itu untuk memulihkan keadaan, Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar. Sekarang kalian paham, bukan? Pada masa Orde Baru, pemerintah melaksanakan pembangunan untuk menata kehidupan rakyat. Dengan pembangunan tersebut, tercapai kemajuan dalam berbagai bidang. Namun keberhasilan tersebut tidak diimbangi dengan fondasi yang kokoh. Akibatnya ketika diterpa krisis moneter, ekonomi Indonesia mudah rapuh. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana pula dampaknya terhadap kelangsungan pemerintah orde baru? Agar kalian lebih paham, maka cermatilah materi berikut ini.
A. Lahirnya Orde Baru

Sejak gerakan PKI berhasil ditumpas, Presiden Soekarno belum bertindak tegas terhadap G 30 S/PKI. Hal ini menimbulkan ketidaksabaran di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Pada tanggal 26 Oktober 1965 berbagai kesatuan aksi seperti KAMI, KAPI, KAGI, KASI, dan lainnya mengadakan demonsrasi. Mereka membulatkan barisan dalam Front Pancasila. Dalam kondisi ekonomi yang parah, para demonstran menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Pada tanggal 10 Januari 1966 para demonstran mendatangi DPR-GR dan mengajukan Tritura yang isinya:
1. pembubaran PKI,
2. pembubaran kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI, dan
3. penurunan harga.

Menghadapi aksi mahasiswa, Presiden Soekarno menyerukan pembentukan Barisan Soekarno kepada para pendukungnya. Pada tanggal 23 Februari 1966 kembali terjadi demonstrasi. Dalam demonsrasi tersebut, gugur seorang mahasiswa yang bernama Arif Rahman Hakim. Oleh para demonstran Arif dijadikan Pahlawan Ampera. Ketika terjadi demonsrasi, presiden merombak kabinet Dwikora menjadi kabinet Dwikora yang Disempurnakan. Oleh mahasiswa susunan kabinet yang baru ditentang karena banyak pendukung G 30 S/PKI yang duduk dalam kabinet, sehingga mahasiswa memberi nama kabinet Gestapu. Saat berpidato di depan sidang kabinet tanggal 11 Maret 1966, presiden diberitahu oleh Brigjen Subur. Isinya bahwa di luar istana terdapat pasukan tak dikenal. Presiden Soekarno merasa khawatir dan segera meninggalkan sidang. Presiden bersama Dr. Soebandrio dan Dr. Chaerul Saleh menuju Istana Bogor. Tiga perwira tinggi TNI AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen M. Yusuf, dan Brigjen Amir Mahmud menyusul presiden ke Istana Bogor. Tujuannya agar Presiden Soekarno tidak merasa terpencil. Selain itu supaya yakin bahwa TNI AD bersedia mengatasi keadaan asal diberi kepercayaan penuh. Oleh karena itu presiden memberi mandat kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Mandat itu dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru. Supersemar pada intinya berisi perintah kepada Letjen Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan kestabilan jalannya pemerintahan. Selain itu untuk menjamin keselamatan presiden. Bagi bangsa Indonesia Supersemar memiliki arti penting berikut.

1. Menjadi tonggak lahirnya Orde Baru.
2. Dengan Supersemar, Letjen Soeharto mengambil beberapa tindakan untuk menjamin kestabilan jalannya pemerintahan dan revolusi Indonesia.
3. Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Kedudukan Supersemar secara hukum semakin kuat setelah dilegalkan melalui Ketetapan MPRS No. IX/ MPRS/1966 tanggal 21 Juni 1966. Sebagai pengemban dan pemegang Supersemar, Letnan Jenderal Soeharto mengambil beberapa langkah strategis berikut.
1. Pada tanggal 12 Maret 1966 menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang dan membubarkan PKI termasuk ormas-ormasnya.
2. Pada tanggal 18 Maret 1966 menahan 15 orang menteri yang diduga terlibat dalam G 30 S/PKI.
3. Membersihkan MPRS dan DPR serta lembaga-lembaga negara lainnya dari pengaruh PKI dan unsur-unsur komunis.
B. Berbagai Peristiwa Penting di Bidang Politik pada Masa Orde Baru
Dalam melaksanakan langkah-langkah politiknya, Letjen Soeharto berlandaskan pada Supersemar. Agar dikemudian tidak menimbulkan masalah, maka Supersemar perlu diberi landasan hukum. Oleh karena itu pada tanggal 20 Juni 1966 MPRS mengadakan sidang umum. Berikut ini ketetapan MPRS hasil sidang umum tersebut.
1. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966, tentang Pengesahan dan Pengukuhan Supersemar.
2. Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966, tentang Pemilihan Umum yang dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 5 Juli 1968.
3. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966, tentang penegasan kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
4. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, tentang Pembentukan Kabinet Ampera.
5. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966, tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), dan menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam sidang ini, MPRS juga menolak pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno yang berjudul “Nawaksara” (sembilan pasal), sebab pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno tidak menyinggung masalah PKI atau peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Selanjutnya MPRS melaksanakan Sidang Istimewa tanggal 7 – 12 Maret 1967. Dalam Sidang Istimewa ini MPRS menghasilkan empat Ketetapan penting berikut.
1. Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang pencabutan kekuasaan dari Presiden Soekarno dan mengangkat Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden sampai dipilihnya presiden oleh MPRS hasil Pemilu.
2. Ketetapan MPRS No. XXXIV/MPRS/1967 tentang peninjauan kembali Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Indonesia sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara.
3. Ketetapan MPRS No. XXXV/MPRS/1967 tentang pencabutan Ketetapan MPRS No. XVII/MPRS/1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi.
4. Ketetapan MPRS No. XXXVI/MPRS/1967 tentang pencabutan Ketetapan MPRS No. XXVI/MPRS/1966 tentang pembentukan panitia penelitian ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 maka dibentuk Kabinet Ampera pada tanggal 25 Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan upaya mewujudkan Tritura yang ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitas ekonomi. Program kerjanya disebut Catur Karya, yang isinya antara lain:
1. memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan,
2. melaksanakan Pemilu,
3. melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional, dan
4. melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Dengan dilantiknya Jenderal Soeharto sebagai presiden yang kedua (1967-1998), Indonesia memasuki masa Orde Baru. Selama pemerintahan Orde Baru, stabilitas politik nasional dapat terjaga. Lamanya pemerintahan Presiden Soeharto disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

1. Presiden Soeharto mampu menjalin kerja sama dengan golongan militer dan cendekiawan.
2. Adanya kebijaksanaan pemerintah untuk memenangkan Golongan Karya (Golkar) dalam setiap pemilu.
3. Adanya penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sebagai gerakan budaya yang ditujukan untuk membentuk manusia Pancasila, yang kemudian dikuatkan dengan ketetapan MPR No II/MPR/1978.
Untuk mewujudkan kehidupan rakyat yang demokratis, maka diselenggarakan pemilihan umum. Pemilu pertama pada masa pemerintahan Orde Baru dilaksanakan tahun 1971, dan diikuti oleh sembilan partai politik dan satu Golongan karya. Sembilan partai peserta pemilu tahun 1971 tersebut adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Murba, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islam (PI Perti), Partai Katolik, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Organisasi golongan karya yang dapat ikut serta dalam pemilu adalah Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Sejak pemilu tahun 1971 sampai tahun 1997, kemenangan dalam pemilu selalu diraih oleh Golkar. Hal ini disebabkan Golongan Karya mendapat dukungan dari kaum cendekiawan dan ABRI.
Untuk memperkuat kedudukan Golkar sebagai motor penggerak Orde Baru dan untuk melanggengkan kekuasaan maka pada tahun 1973 diadakan fusi partai-partai politik. Fusi partai dilaksanakan dalam dua tahap berikut.
1. Tanggal 5 Januari 1963 kelompok NU, Parmusi, PSII, dan Perti menggabungkan diri menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Tanggal 10 Januari 1963, kelompok Partai Katolik, Perkindo, PNI, dan IPKI menggabungkan diri menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Di samping membina stabilitas politik dalam negeri, pemerintah Orde Baru juga mengadakan perubahan-perubahan dalam politik luar negeri. Berikut ini upayaupaya pembaruan dalam politik luar negeri.
1. Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB
Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB. Sebelumnya pada masa Demokrasi Terpimpin Indonesia pernah keluar dari PBB sebab Malaysia diterima menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keaktifan Indonesia dalam PBB ditunjukkan ketika Menteri Luar Negeri Adam Malik terpilih menjadi ketua Majelis Sidang Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.
2. Membekukan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Cina (RRC)
Sikap politik Indonesia yang membekukan hubungan diplomatik dengan RRC disebabkan pada masa G 30 S/PKI, RRC membantu PKI dalam melaksanakan kudeta tersebut. RRC dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
3. Normalisasi hubungan dengan Malaysia
Pada tanggal 11 Agustus 1966, Indonesia melaksanakan persetujuan normalisasi hubungan dengan Malaysia yang pernah putus sejak tanggal 17 September 1963. Persetujuan normalisasi ini merupakan hasil Persetujuan Bangkok tanggal 29 Mei sampai tanggal 1 Juni 1966.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, sementara Malaysia dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Tun Abdul Razak. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan yang disebut Persetujuan Bangkok (Bangkok Agreement), isinya sebagai berikut.
a. Rakyat Sabah dan Serawak diberi kesempatan untuk menegaskan kembali keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia.
b. Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik.
c. Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan dihentikan.
4. Berperan dalam Pembentukan ASEAN
Peran aktif Indonesia juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu negara pelopor berdirinya ASEAN. Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik bersama menteri luar negeri/perdana menteri Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangi kesepakatan yang disebut Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Deklarasi tersebut menjadi awal berdirinya organisasi ASEAN.
C. Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Pada masa Orde Baru, Indonesia melaksanakan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan. Tujuannya adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Pelaksanaan pembangunan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yang isinya meliputi hal-hal berikut.
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Nasional disusun Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang yang meliputi kurun waktu 25-30 tahun. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25 tahun pertama dimulai tahun 1969 – 1994. Sasaran utama PJP I adalah terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian. Selain jangka panjang juga berjangka pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya penghasilan produsen pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri. Sampai tahun 1999, pelita di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 13.1.

Dalam membiayai pelaksanaan pembangunan, tentu dibutuhkan dana yang besar. Di samping mengandalkan devisa dari ekspor nonmigas, pemerintah juga mencari bantuan kredit luar negeri. Dalam hal ini, badan keuangan internasional IMF berperan penting. Dengan adanya pembangunan tersebut, perekonomian Indonesia mencapai kemajuan. Meskipun demikian, laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar hanya dinikmati para pengusaha besar yang dekat dengan penguasa. Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi dunia sekitar tahun 1997, Indonesia tidak mampu bertahan sebab ekonomi Indonesia dibangun dalam fondasi yang rapuh. Bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi dan krisis moneter yang cukup berat. Bantuan IMF ternyata tidak mampu membangkitkan perekonomian nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru tahun 1998.
D. Runtuhnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
1. Runtuhnya Orde Baru

Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela, sementara kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu me-ninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti akibat bentrok dengan aparat keamanan. Empat mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hariyanto, Hendriawan, dan Hafidhin Royan. Keempat mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “Pahlawan Reformasi”. Menanggapi aksi reformasi tersebut, Presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle Kabinet Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite Reformasi yang bertugas menyelesaikan UU Pemilu, UU Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR, dan DPRD, UU Antimonopoli, dan UU Antikorupsi. Dalam perkembangannya, Komite Reformasi belum bisa terbentuk karena 14 menteri menolak untuk diikutsertakan dalam Kabinet Reformasi. Adanya penolakan tersebut menyebabkan Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi.
2. Kondisi Politik pada Masa Pemerintahan Habibie

Ketika Habibie mengganti Soeharto sebagai presiden tanggal 21 Mei 1998, ada lima isu terbesar yang harus dihadapinya, yaitu:
a. masa depan Reformasi;
b. masa depan ABRI;
c. masa depan daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia;
d. masa depan Soeharto, keluarganya, kekayaannya dan kroni-kroninya; serta
e. masa depan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
Berikut ini beberapa kebijakan yang berhasil dikeluarkan B.J. Habibie dalam rangka menanggapi tuntutan reformasi dari masyarakat.
a. Kebijakan dalam bidang politik
Reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket undang-undang masa Orde Baru dengan tiga undang-undang politik yang lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-undang tersebut.
1) UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik.
2) UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.
3) UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR.
b. Kebijakan dalam bidang ekonomi
Untuk memperbaiki perekonomian yang terpuruk, terutama dalam sektor perbankan, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya pemerintah mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, serta UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
c. Kebebasan menyampaikan pendapat dan pers
Kebebasan menyampaikan pendapat dalam masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini terlihat dari munculnya partai-partai politik dari berbagai golongan dan ideologi. Masyarakat bisa menyampaikan kritik secara terbuka kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam menyatakan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada pers. Reformasi dalam pers dilakukan dengan cara menyederhanakan permohonan Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP).
d. Pelaksanaan Pemilu
Pada masa pemerintahan Habibie, berhasil diselenggarakan pemilu multipartai yang damai dan pemilihan presiden yang demokratis. Pemilu tersebut diikuti oleh 48 partai politik. Keberhasilan lain masa pemerintahan Habibie adalah penyelesaian masalah Timor Timur. Usaha Fretilin yang memisahkan diri dari Indonesia mendapat respon. Pemerintah Habibie mengambil kebijakan untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur. Referendum tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 di bawah pengawasan UNAMET. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Timor Timur lepas dari Indonesia. Sejak saat itu Timor Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Timur mendapat kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor Leste dengan presidennya yang pertama Xanana Gusmao dari Partai Fretilin.