Senin, 01 November 2010

pendidikan Islam

BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Sebelum kita menginjak pada pendidikan Islam terutama pada hakekat dan tujuan pendidikan Islam. Maka kita perlu ketahui bahwa Islam masuk dan berkembang di Indonesia sudah didahului oleh adanya pendidikan Hindu-Buddha. Masuknya Islam ke Indonesia tidak lain dari karya para pedagang Islam Gujarat, India. Dan pertumbuhan serta perkembangan Islam maju pesat terutama ketika kerajaan Majapahit runtuh.
Maju pesatnya Islam tidak lepas dari cara dalam perkembangannya yaitu perkawinan, dakwa, pengajian dan pendidikan Islam. Sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya Islam dari waktu ke waktu turut berkembang pendidikan Islam yang sebelumnya hanya bersifat agamawi saja kemudian berubah menjadi pendidikan yang tidak hanya pada agama saja tapi melainkan diterapkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Agama Islam adalah agama yang universal mengenai nilai dalam kehidupan yang meliputi duniawi dan akhirat. Terlebih Islam adalah agama ilmu dan agama akal yang mendorong umat manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan agar dapat membedakanmana yang benar dan mana yang salah, serta menyelami hakekat alam dan menganalisa segala pengalaman dalam perjalanan hidup. Islam disamping menekankan kepada umatnya untuk belajar juga dituntut untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain, jadi dengan kata lain Islam mewajibkan umatnya untuk belajar dan mengajar.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah yang berkaitan dengan pendidikan Islam yaitu:
o Apa hakekat pendidikan Islam?
o Apa tujuan pendidikan Islam?

BAB II
Pembahasan

A. Hakekat pendidikan dalam agama Islam
Istilah “pendidikan “ dalam Islam dikenal dengan menggunakan term”Tarbiayah, at-ta dib dan ar-riyadhlah” hakekat pendidikan Islam tidak boleh dilepaskan begitu aja dari ajaran Islam yang tertuang dalam al-Qur an dan asunah karena keduanya sumber tersebut merupakan pedoman yang otentik dalam penggalian Khazanah keilmuan dalam Islam.
1) At tarbiyah
Dalam al-Qur an tidak diketemukan istilah at-tarbiyah tetapi dengan istilah ar-robb, robayani, nurobbi, ribbiyun, dan robbani. Sebaliknya dalam hadis nabi digunakan istilah robbani. Apabila istilah at-tarbiyah diindentikan dengan robbayani yang tertera dalam surat al-ashra dan surat asy syuramuka abdul fattah jalal mendefinisiakn at- tarbiyah sebagai proses persiapan dan pemeliharaan anak didik pada masa kanak-kanak di dalam keluarga, yaitu mengasuh, memberi makan, membesarkan, mempertumbuhkan, dan menjinakan (Muhaimin,ABD, Mujib,1993:hal 128).
2) At-ta’lim
At-ta’lim merupakan bagian kecil dari bagian kecil dari at-tarbiyah yang bertujuan memperoleh pengetahuan dan keahlian berpikir. Menurut Muhamad rosyid ridlho at-ta’lim didefinisikan sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu(Muhaimin,ABD,Mujib,1993: hal 132)
Sedangkan menurut abdul fattah jalal at-ta’lim merupakan sebagai proses pemberian pengetahuan, pemahaman serta pengertian dan penanaman amanah, sehingga terjadi pencucian dan pembersihan diri manusia dari kotoran serta menjadikan diri manusia berada dalam suatu kondisi yang memungkinkan mempelajari segala apa yang bermanfaat (Muhaimin,ABD, Mujib,1993: hal 132). Jadi pengertian tersebut menunjukkan bahwa at-ta’lim lebih bersifat universal di bandingkan at-tarbiyah.

3) At-ta’dib
Merupakan pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tataan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaannya. An-naquib al-attas term at-ta’dib cocok digunakan dalam istilah pendidikan Islam karena konsep inilah yang diajarkan oleh Nabi SAW.
4) Ar- Riyadloh
Ar- Riyadloh merupakan pelatihan terhadap pribadi individu pada fase kanak-kanak. Dimana ia mendidik anak dengan menekankan aspek afektif (perasaan) dan psikomotoriknya dibandingkan dengan aspek kognitif. Dr Muhammad Fadlil al jamal memberikan arti pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia sehingga embentuk pribadi yang sempurna baik yang berkaitan dengan akal perasaan maupun perbuatan (Muhaimin, ABD, Mujib,1993: hal 135)
Lima prinsip pendidikan agama Islam:
i. Proses transformasi dan internalisasi yaitu upaya pendidikan Islam harus dilakukan secara bertahap dan continue dengan upaya pengarahan, bimbingan secara terencana dan terstruktur dengan menggunakan pola dan sistematis.
ii. Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai mereupakan upaya yang diarahkan pada pemberian dan penghayatan serta pangaamalan ilmu pengetahuan.
iii. Pada diri anak didik, pendidikan yang diberikan mempunyai potensi rohani.
iv. Melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya, tugas pokok pendidikan Islam adalah menumbuhkan, memelihara dan menjaga potensi laten manusia agar ia tumbuh dan berkembang sehingga terbentuk kreativitas dan produktifitas anak didik.
v. Guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspek, tujuan akhir dari proses pendidikan Islam adalah terbentuk insani kamil yaitu manusia yang dapat menyelaraskan kebutuhan hidup jasmani dan rohani, dunia akhirat. Akibat proses pendidikan yang dilakuakan akan menjadikan anak didik bahagia sejahtera dan penuh kesempurnaan.
Dasar –dasar pendidikan Islam
Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam harus merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan.
Dasar ideal pendidikan Islam:
 Al-Quran
 Sunah Nabi SAW
 Kata-kata sahabat
 Kemasyarakatan umat(sosial)
 Nilai-nilai dan adat kebiasaan
 Hasil pemikiran para pemikir Islam

Dasar operasional pendidikan Islam:
• Dasar historis
• Dasar ekonomi
• Dasar sosial
• Dasar psikologis
• Dasar filosofis

B.TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan pendidikan Islam mempunyai prinsip-prinsip tertentu guna mengahntarkan tercapainyatujuan pendidikan. Prinsip itu adalah:
1. Prinsip Syumu liyah (universal)
2. Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan
3. Prinsip kejelasan
4. Prinsip tak bertentangan
5. prinsip Realisme dan dapat dilaksnakan
6. Prinsip perubahan yang diingini
7. Prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu
8. Prinsip dinamis dan menerima perubahan dan perkembangan
Dalam proses pendidikan, tujuan akhir merupakan kristalisasi nilai-nilai yang ingin diwujudkan dalam pribadi anak didik, yang mengandung nilai Islami dalam segala aspeknya, yaitu aspek normatif, aspek fungsional, dan aspek operasional. Hal tersebut menyebabkan pencapaian tujuan pendidikan tidak mudah, bahkan sangat kompleks dan mengandung resiko mental spiritual lebih-lebih menyangkut internalisasi nilai-nilai Islami, yang didalamnya terdapat iman, Islam, dan takwa, serta ilmu pengetahuan menjadi alat vitalnya.
Sedangkan tujuan khusus pendidikan Islam adalah:
1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam serta mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks kehidupan modern.
2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebajikan, baik pengetahuan parktis, kekausaan, kesejahteraan,,lingkungan sosial, dan pembangunan sosial.
3. Mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islami.
4. Memperbaiki dorongan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma-norma Islam yang benar dan yang salah.
5. Membantu anak yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir logis.
6. Mengembangkan wawasan relational dan lingkungan sebagaimana yang dicita-citakan dalam Islam dengan melatih kebiasaan yang baik.
7. Mengembangkan, menghaluskan dan memperdalam kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tulis dan bahasa lisan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya terfokus pada tiga bagian yaitu:
1. Terbentuknya “insan Kamil” (manusia universal) yang mempunyai wajah-wajah Qur’ani yaitu manusia yang dapat menyelaraskan kebutuhan hidup jasmani dan rohani, struktur kehidupan dunia dan akherat.
2. Tercitanya insan Kaffah yang memiliki dimensi religius, budaya dan ilmiah dalam pelaksanaan trilogi hubungan manusia.
3. Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta sebagai warosatul “anbiya” dan memadai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut.
Tujuan pendidikan Islam yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip sumuliah adalah prinsip pendidkan yang membuka dan mengembangkan kepribadian manusia untuk menjawab masalah.
2. Prinsip Keseimbangan dan kesederhanaan adalah sebgai penyeimbang berbagai aspek kehidupan antara pemeliharaan kebudayaan Islam dimasa kini, sebagai dosa untuk menjahui masalah.
3. Prinsip Kejelasan adalah sebagai kejelasan terhadap agama dan ilmu pengetahuan
4. Prinsip tak bertentangan adalah ketiadaan pertentangan antara berbagai agama dan cara pelaksanaannya.
5. Prinsip realisme adalah pendidikan Islam yang mempunyai prinsip sederhana, kaidah yang praktis, realistis, yang sesuai dengan fitrah dan suasana serta kesanggupan.
6. Prinsip perubahan adalah perintah biologis, psikologis, dan moral.
7. Prinsip menjaga perbedaan individu adalah prinsip yang mempertahankan perbedaan ciri-ciri, tingkah laku, perbedaan jasmani, akal, dan segala aspek.
8. Prinsip dinamis adalah menentukan perubahan dan perkembangan agama Islam.














BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan Islam terus berkembang dari waktu ke waktu untuk mencari sistem, metode dan teknik dalam pendidikan agar tujuan pendidikan Islam tidak boleh lepas begitu saja dari ajaran Islam yang tertuang dalam Al quran dan As-sunnah, karena kedua sumber tersebut merupakan pedoman otentik dalam penggalian khasanah keilmuan apapun.
Orientasi pendidkan Islam merupakam proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspek sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam pendidikan Islam mempunyai prinsip-prinsip tertentu guna menghantarkan tercapainya tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan secara teoriritis tujuan akhir dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: tujuan normatif, tujuan fungsional, tujuan operasional. Tujuan pendidikan Islam juga dapat diklasifikasikan menjadi 4 macama yaitu:
1. Tujuan pendidikan jasmani.
2. Tujuan pendidikan rohani.
3. Tujuan pendidikan akal.
4. Tujuan pendidikan sosial.
Sedangkan tujuan umum pendidikan Islam, pada hakekatnya terfokus pada
tiga bagian yaitu:
1. Insan kamil.
2. Insan kaffah.
3. Insan Khalifah Allah.



DAFTAR PUSTAKA
Depag, 1986, Sejarah Pendidikan di Indonesia. Jakarta, Depag. RI
Maarif dkk, 1991, Pendidikan Islam di Indonesia Antara Cita dan Fakta, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Muhaimin ABD, 1993, Pemikiran Islam Kajian Filosofik dan Kerangka Dasar Operasionalisasi, Bandung: Trigenda Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar