Selasa, 18 Januari 2011

candi penataran

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kebudayaan meliputi seluruh hasil; karya manusia baik hasil yang berupa benda maupun buah pikiran manusia itu sendiri (sukmono 1973:80) hasil kebudayaan hanyalah berupa benda buatan manusia sedangkan alam pikiran manusia terkandung didalam benda tersebut. Bangunan-bangunan peninggalan sejarah dapat dilihat sampai sekarang hanyalah benda yang terbuat dari batu sedangkan bernda lainnya mudah lapuk karena termakan oleh usia, kalau batu pada bangunan candi bisa diukir dan juga sangat erat kaitannya dengan keagamaan yang masih bersifat suci, bangunan itu sering disebut dengan candi. Candi ini kadang sebagai tempat pemujaan atau tempat untuk memuliakan orang yang sudah meninggal dalam agama hindu sedangkan agama budha sebagai tempat pemujaan dewa bekala.
Sedangkan candi sebagai bangunan mempunyai bagian antara lain kaki candi, tubuh candi, dan atap candi, yang mana kaki candi berbentuk bujur sangkar yang dapat dinaiki oleh anak tangga yang menuju bilik candi, diadalam kaki candi terdapat persegi empat untuk menaruh pripih, tubuh candi terdiridari beberapa bagian bilik yang berisi arca perwujudan. Sedangkan atap candi terdiri atas tiga tingakatan, dari uraian diatas candi melambangkan alam semesta dengan tiga bagian yaitu kaki dimana manusia berbicara, atap merupakan tempat dewa dan tubuh merupakan dua tempat alam yang berbeda yang dimana manusia meninggalkan keduniawian dan menemui tuhan.
Candi ada yang berdiri sendiri dan ada juga yang berdiri secara kelompok dan terdiri atas candi perwara yang lebih kecil seperti ada dalam candi penataran.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah antara lain:
a) Bagaimana sejarah pembangunan Candi penataran?
b) Sebutkan bagian candi penataran?
c) Bagaimana cerita relief candi penataran?

Tujuan penulisan
• Bagi mahasiswa sejarah: supaya mahasiswa bisa mengetahui perkembangan dan sejarah berdirinya candi khususnya Candi Penataran bserta kerajaan yang mendirikan candi tersebut.


Pembahasan

1. sejarah pembangunan Candi penataran
Candi penataran ini ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles, dalam pembanguna candi diduga dibangun secara bertahap sekaligus pada masa pemrintahan seorang raja, dan juga pembangunan ini dimulai sejak adanya kerajaajn kediri,terbukti adanya prasasti yang dibuat oleh raja Syerengga berangka tahun 1119 saka/ 1197 masehi, dan juga raja Jayanegara ikut andil dalam pembangunan candi penataran dan terbukti adanya angfka tahun 1242 saka /1320masehi pada sepasang dwarapala. Pada candi induk terletak dihalaman ketiga ditemui nagka tahu n 1269 saka/ 1347 masehi yaitu menjelang runtuhnya kekuasaan Tribuana TunggalDewi yangkemudian dilanjutkan oleh pemerintahan raja Hyam Wuruk Wikramawardhana, raja berikutnya juga ikut andil dalam pembangunan candi.
Pada mula candi penataran tidak langsung berada diatas permukaan tapiu masih tertutup oleh tanah yang menyerupai gunung kecil, atas jasa Raffles yang berhasil menemukan gunung kecil tersebut dan digali maka candi penataran bisa dilihat sampai sekarang. Banyak orang yang memperhatikan candi tersebut karena peniggalan budaya,walaupun pada saat itu Raffles sedang bertugas mempertahankan Indonesia dari belanda, dikarenakan Indonesia dalam masa penjajahan. Dan pada tahun 1815 ada seorang tokoh budaya yang mengunjungi candi penataran, kemudian hasil kunjungan tersebut dimasukkan dalam History of Java.
Candi penataran ini terletak di desa nglegok, blitar dan berada sekitar 10km di sebelah utara kota blitar dilereng gunung kelud propinsi jawa timur. Didalam candi terdapat candi kecil dan satu candi induk yang dianggap masyarakat merupakan candi yang suci.

2. Bagian-bagian Candi Penataran
Candi penataran merupakan komplek candi yang terbesar dan beberapa kali candi penataran diperluas hal ini berkaitanm dengan angka tahun yang berbeda antara 1246-1454, pada jaman dahulu diduga candi pentaran sebagai kebudayaan negara, candi ini menunjukkan bahwa candi initermegah kedua setelah candi borobudur (menuirut para ahli purbakala). Bangunan ini membujur adri barat ke timur dengan mengarah ke barat yang semula dikelilingi oleh tembok bersisi barat, namun sekarang hanyalah puing-puing.
Luas keseluruhan candi penataran 180 meter X banyaknya komplek candi penataran, dan terbagi menjadi tiga halaman adapun halaman depan, halaman tengah dan halaman belakang yang diyakini sebagai bangunan suci masing-masing halaman dibatasi oleh penyekat dan pintu gerbang.
Untiuk memasuki halamn depan candi harus melewati sepasang dwarapala yang dibangun semasa Raja Jayanegara, dibagian barat laut terdapat semacam teras yang memanjang dari utara sampai selatanyang disebut sebagai pendopo agung (daerah bali disebut balai agung) balai agung ini sebagai tempat upacara selamatan (pesta) disebelah selatan balai agung terdapat pendopo teras yang digunakan sebagai tempat untuk mempersembahkan sejaji bagi paera dewa, selain itu di halaman pertama juga terdapat pendopo teras sebagai tempat para pendeta pemimpin upacara. Di pendopo tersa terdapt angka tahun 1297 saka /1375 masehi. Di halaman kedua juga terdapat dwarapala dengan ukuran yang lebih kecil, halamn tengah ini terdapat sepasang dua candi kecil dengan dua pondasi yang dindingnya polos dan berbentuk persegi panjang di salah satu ssisi candi terdapat ukiran naga yang kemudian disebut candi naga candi naga in berdiri diatas tinggi bidang tanah, bidang tersebut diukir dengan gambar naga yang melingkar disisi candi.
Halaman ketiga terletak di paling timur yang merupakan tempat tersuci dimana terdapat tempat berdirinya candi induk, candik induk ini berukuran 33,80X30,40 meter. Candi induk terdapat tiga tingakatan. Candi yang lain disebut candi angka tahun karena diatas pintu masuk terdapat pahatan angka tahun 1291saka / 1369 masehi dan inilah yang sering disebut masyarakat sebagi candi penataran, disudut candi masih dikenali beberapa arca penghiasnya dengan alas. Tingkat pertama dan kedua sebenarnya soubasment (kaki sekaligus pondasi candi yang melambangkan dunia bawah menurut hinduisme) dan tubuh candi berada pada tingkat ketiaga, di dinding candi terdapat cerita binatang tetapi tubuh candi sudah ada yang di rekontruksi walaupun hanya mengumpulkan batu-batuan. Tubuh candi :tubuh dan puncak candi yang pernah disusun ulang tersebut berada di sebelah utara candi induk, pada candi induk terdapat batu kubah.
Bagian candi yang terpisah adlah du buah kolam, kolam pertama terletak sekitar 200 metr di timur lautcandi penatareankolam tersebut berangka tahun1495 masehi dan pada dindingnya terdapat relief tantri terbagi menjadi dua bilik masing-masing terdapat dua pancuran air yang keluar dari kaki patung siwa mahadewa. Dimungkinkan kolam ini untuk mandi.

3. Cerita relief candi penataran
Yang menarik dari candi penataran adalah batui yang berangka tahun 1375 masehi karena dindingnya penuh dengan relief dulu batar ini beratap dari bahan ijuk sehingga atapnya suadah tidakl ada, sedangkan umpakuntuk tiang masih ada.pada batar itu ada sebuah tangga yang berada dibarat.
Relief-reliefnya:
o Bubuksah didalamnya termasuk jenis kurtur dan bersifat cerita.bubuksah menceritakan dua orang petapa yang bernama bubuksah dan gagang aking (batang kering).Pada sustu cerita ketika dicoba untuk melawan macan putih yang merupakan seorang dewa.
o Sang Satyawan cerita ini juga temasuk jenis tutur, cerita ini mengenai seorang putrid raj yang menikah denga setiawan seorang wydhyadara namun putri tersebut malah menjadi satu dengan sag hyang widhi yang akhirnya sang satyawan menjadi sendiri.
o Relief Ramayana
Relief ini mempunyai langgam wayang teruatma wayang kulit,ceriata Ramayana mulai dengan hanuman dan adega ketika hanuman menyaksikan penolakan rahwana oleh sinta dei alengka kemudian perkelahian hanuman dengan penduduk kraton Rahwana, pembuatan bendungan oleh tentara kera dan akhirnya peperangan antara rahwana dimulai. Relief Ramayana dianggap sebagai langgam yang lebih modern.
 Relief khrishnaya
Relief ini lebih mirip lukisan karena tidak dibubuhi ikal, relief ini bedasarkan pada kekawin/tutur, selain relief ini masih ada yang lebih penting yaitu empat buah patung yang memiliki angka tahun 1269 saka / 1347 masehi, patung raksasa ini mempunyai dua tangan yang memegang gada.

1 komentar: