1. Latar Belakang Munculnya Nasionalisme di Amerika Serikat
Nasionalisme di Amerika Serikat mempunyai beberapa pengertian seperti istilah liberalisme dan demokrasi. Nasionalisme Amerika bersifat equivokal artinya dipengaruhi oleh waktu dan tempat sehingga masing-masing periode mempunyai istilah yang berbeda. Nasionalisme Amerika muncul karena tertanam mental yang kuat dari bangsa Amerika yang merupakan warisan leluhur mereka yaitu Self Goverment, hak untuk menentukan nasib sendiri.
Pada tahap selanjutnya manifestasi nasionalisme Amerika diwujudkan dalam perang kemerdekaan melawan Inggris(1775) yang berakhir dengan Amerika yang ditandai dengan keluarnya Declaration of Independent pada tanggal 4 Juli 1776. Perang kemerdekaan terjadi karena adanya reaksi dari koloni terhadap negara induk yang mengeluarkan macam-macam pajak seperti Quatering act, Stamp act. Dengan demikian nasionalisme Amerika bersifat Kemerdekaan, kebebasan, persamaan, keagungan, dan kebahagian.
2. Arti dan Perkembangan Demokrasi di Amerika Serikat.
Demokrasi berasal dari kata Demos artinya rakyat dan kratos berarti kekuasaan, jadi demokrasi dapat diartikan sebagai Pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan di rakyat dan dijalankan langsung oleh wakil-wakil yang dipilih rakyat melalui sistem pemilihan bebas.
Perkembangan demokrasi di Amerika Serikat telah ada sejak kedatangan koloni-koloni Inggris di Amerika, semua itu menginginkan adanya kebebasan mengatur pemrintahan sendiri dan semakin berkembangan setelah Amerika merdeka pada tahun 1776 dengan dikeluarkan konstitusi Amerika Serikat dimana didalamnya terdapat ketentuan pemilu(memilih Senat dan House of Representatif) dan memilih presiden secara langsung.
3. Sistem Perekonomian di Amerika Serikat
Amerika Serikat ketika masih berupa koloni-koloni, sumber kesejahteraan berasal dari hasil tangkapan dan perdagangan pakaian dari bulu binatang. Namun sering dengan berjalannya waktu, koloni-koloni ini berkembang menjadi negara-negara bagian, maka berkembang pula perekonomian mereka sehingga mulai muncul industri-industri baru. Dengan cepatnya pembangunan ekonomi setelah perang sipil meletakkan dasar – dasar bagi ekonomi modern Amerika. Pada akhir abad 20 dikarenakan adanya pengakuan awal terhadap pentingnya kepemilikkan kaum intelektual yang nantinya menjadi penting dalam negosiasi dagang.
Model pelaksana dari sistim ekonomi campuran adalah perusahaan di Amerika yang terbagi menjadi 2 yaitu perusahaan kecil dan perusahaan besar yang berkorporasi. Perusahaan kecil masih terbagi menjadi 3 yaitu pemilik tunggal, kemitraan usaha dan waralaba dan toko jaringan. Dengan demikian perekonomian di Amerika semakin kokoh dan tampak semakin mengglobal perekonomian Amerika, terbukti dengan adanya NAFTA yang merupaka kespakatan perdagangan bebas Amerika utara semakin memperkuat perekonomian Amerika Serikat terus bertumbuh dengan pesat dan membawa perubahan besar dengan menjadi negara yang kaya di Dunia. Dampak yang ditimbulkan dari perekonomian liberal adalah munculnya depresi ekonomi bagi rakyat Amerika sehingga menimbulkan bertambahnya pengangguran dan meningkatnya kemiskinan masyarakat Amerika.
4. Perjuangan Hak Wanita di Amerika Serikat
Wanita pada masa kolonisasi dianggap dan ditempatkan pada warga kelas 2 dan derajatnya lebih rendah dari kaum laki-laki. Pria secara rasional dan kuat dianggap superior dan wanita mahkluk yang lemah, emotional dan tidak rasional.
Kebebasan yang merupakan tujuan utama migrasi orang eropa ke benua Ameriak ternyata berlaku bagi kaum laki-laki kulit putih dan para wanita tetap saja mendapat pendiskriminasian di segala bidang, pada masa itu wanita hanya sebagai pekerja atau mengurus rumah tangga. Pendidikan yang diberikan bertujuan untuk mempersiapkan wanita agar menjadi ibu dan istri yang baik. Untuk mencapai semua itu diperlukan perjuangan yang cukup berat dalam waktu yang lama, namun untuk mencapai semua terdapat hambatan-hambatan terutama dari kaum laki-laki dikarenakan laki-laki tidak rela kedudukan dan superiorritas tersaingi oleh wanita. Meskipun banyak hambatan wanita tidak pantang menyerah sehingga pada akhirnya wanita Amerika mendapatkan apa yang diperjuangkan.
5. Arti dan Tujuan Politik Luar Negeri di Amerika Serikat
Politik Luar Negeri adalah kumpulan kebijaksanaan suatu negara untuk mengatur hubungan luar negerinya, politik luar negeri ini merupakan bagian dari dari kebijakan nasional dan semata-mata dimaksudkan untuk mengabdi kepada tujuan yang telah ditetapkan khususnya tujuan untuk sesuatu kurun yang sedang dihadapi.
Haluan dasar politik luar negeri yang diletakkan oleh para pendiri Amerika kemudian berkembang pesat sehingga muncul Doktrin Monroe pada tahun 1823. Doktrin Monroe berbunyi “Amerika for the America” maka dengan dikeluarkan Doktrin Monroe maka AS mengisolasi negaranya. Isi dari Doktrin Monroe adalah:
1. Politik isolasi : dunia diluar Amerika jangan mencampuri persoalan dalam negeri AS dan sebaliknya AS jangan mencampuri urusan negara lain.
2. Pelopor Pan-Amerikaisme: Seluruh negara-negara yang ada di Amerika harus merupakan satu keluarga bangsa Amerika di bawah pimpinan USA.
Untuk menghadapi pengaruh komunis dari Uni Soviet Amerika melakukan 2 hal yaitu: pertama mengirim bantuan ekonomi dan militer ke Yunani dan Turki, agar Uni Soviet tidak menguasai ladang minyak di timur tengah. Selain itu AS mengembangkan “Marshal Plan”. Kedua adalah Globalisasi dan ketergantungan antar negara kondisi ini membuat Presiden harus melakukan kerjasama dan perundingan dalam merumuskan Politik Luar Negeri. Ketiga adalah meningkatnya kompleksitas dan kerumitan pengambilan keputusan di gedung putih.
6. Pelaksanaan dan akibat Politik luar Negeri di Amerika
Dalam pelaksanaan politik luar Negeri Amerika hanya terbatas dua tujuan antara lain:
o Menghindari persekutuan yang menjerat negara-negara di Eropa
o Memelihara hegemoni politik di bumi belahan barat
Sehingga perkembangan Politik isolasionalis sepanjang abad 19 dan awal abad ke 20 dimana politik isolasi ini menjadi pondasi dasar dari politik luar negeri, dalam perkembangan politik luar negeri AS terdapat bentuk pelaksanaan dari politik luar negeri:
1. Politik Isolasi
Selama menganut politik isolasi ini pemerintahan AS mengalami peningkatan di bidang Ekonomi karena banyak warga menjadi buruh pabrik senjata dengan upah atau gaji yang tinggi. Dalam hal ini membawa nama baik bagi Wilson dikarenakan dengan kebijakannya membuat taraf hidup warga AS menjadi meningkat.
2. Politik Aliansi
AS melihat perekonomian di eropa mengalami krisis kecuali Uni Soviet yang menjadi momok bagi AS dengan ideologinya Marxis Lennis yang berasaskan sama rasa sama mata tetap kaya dan maju. Hal ini memudahkan menyebarkan ajaran komunis di Eropa yang berakibat krisis moneter setelah PD II. Uni Soviet berusaha menyebarkan ajaran komunis dengan cara memberi perlindungan terhadap negara-negara Eropa dengan syarat mereka harus menganut ajaran Marxis Lennis.
7. Past Dream dan Nation Dream
Amerika merupakan negara super power yang tidak lepas dari sejarah panjang demi mencapai kesuksesan sperti hari ini, Negara AS terdiri atas berbagai suku dan budaya. Penduduk asli Amerika adalah orang Indian yang pada sekitar abad XVII mulai terusik dengan kedatangan para kolonis dari benua Eropa, mereka berasal dari Inggris, Perancis(France), Belanda. Impian awal mereka adalah mencari kebebasan dalam bidang politik, ekonomi, dan agama. Namun kenyataannya mereka tidak semudah itu mendapatkan Impiannya. Ternyata Inggris masih ikut campur dalam masalah mereka yang sudah membentuk koloni.
Pertentangan antara koloni di Amerika dengan pemerintahan Inggris bermula ketika pemerintahan Inggris mengeluarkan Undang-Undang Gula tetes pada tahun 1733, yang memasang bea cukai cukup tinggi terhadap import rum dan gula tetes dari daerah milik Inggris, selain itu diberlakukan Undang-Undang Perangko yang merugikan tiap koloni.
8. Amerika Serikat Bagian Dari Dunia (Politik dan Ekonomi)
Dari beberapa Uraian diatas maka untuk memudahkan kita dala mencari intisari dari makalah ini, sehingga dibagi menjadi beberapa poin intisari makalah ini yaitu:
1. Maksud dari rencana marshal adalah program yang dilaksanakan oleh Amerika Serikat sebagai tindak lanjut dari pidato Presiden Truman. Pidato ini kemudian dikenal dengan Doktrin Truman yang berisikan tentang ajaran Truman dalam memerangi faham komunis yang ditawarkan oleh Uni Soviet. Rencana Marshal sendiri diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika yaitu George Marshall, rencana ini tertuang dalam pidatonya di Universitas Harvard pada bulan Juni 1947 dengan tujuan membantu Eropa dalam pemulihan ekonomi mereka.
2. Faktor yang mndorong dilakukannya Rencana Marshall plan adalah faktor ekonomi yaitu memajukan perdagangan Amerika Serikat dan Eropa Barat selain itu juga menghentikan faham komunis di Eropa. Serta faktor yang pokok yaitu dimana Amerika ingin menguasai perdagangan di Eropa dengan menanam investasi di Eropa Barat.
3. Realisasi dari rencana Marshall yaitu berupa bantuan Finansial untuk 16 negara Eropa barat yang memakan dana sbesar 12 juta dan 13 milyar dolar Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar