1. Pengertian Sejarah dan Obyek Ilmu Sejarah
Sejarah bukan mitos, bukan dongeng ataupun legenda yang penuh dengan khayalan belaka, walaupun sama-sama menceritakan tentang masa lalu yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Akan tetapi sejarah bukan mithos, mithos itu menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas dan kejadian yang tidak masuk akal orang masa kini, tidak ada penjelasan tentang kapan peristiwa itu terjadi, sedangkan dalam sejarah semua peristiwaitu merupakan fakta yang kebenarannya tidak diragukan lagi.dan sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek kajian. Sejarah juga mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan bangsa ini
2. Penelitian Sejarah
Dalam penelitian sejarah digunakan lima langkah dalam melakukan penelitian, seorang sejarawan bekerja dengan menjalankan metode penelitian sejarah seperti: pemilihan topic yang merupkan langkah awal dalam melakukan penelitian. Pemilihan topic dalam penelitian mengandung 5 unsur yang harus diperhatikan yaitu: bernilai, keaslian, praktis dan efiensi, kesatuan dan kualitas topic. Langkah kedua adalah pengumpulan sumber yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber data dan seterusnya melacak sumber tersebut. Perburuan data dilakukan dengan mengunjungi situs sejarah atau melakukan wawancara saksi sejarah, dengan kata lain sejarawan melakukan rekontruksi peristiwa masa lampau dengan mengumpulkan data atau informasi.
Langkah ketiga adalah Verifikasi atau kritik yang meliputi kemampuan sejarawan dalam menilai sumber sejarah yang ditemukan. Verifikasi atau kritik terhadap sumber sejarah meliputi dua sifat kritik yaitu kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern menyangkut keaslian bahan atau sumber meliputi prasasti, dokumen dan naskah, biasanya sejarawan dapat melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta yang digunakan dalam penulisan dokumen guna menemukan usia dokumen. Kedua adalah kritik intern yang meliputi penilaian, keakuratan sumber sejarah, sejarawan harus memikirkan unsure-unsur yang relevan dalam dokumen secara keseluruhan, langkah keempat Interpretasi yang dilakukan dengan menafsirkan fakta sejarah hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal.
Langkah terakhir yaitu Historiografi yaitu proses penyusunan fakta-fakta sejarah dari berbagai sumber yang telah diseleksi dan melakukan penafsiran terhadap data yang ada. Selanjutnya sejarawan menuliskan hasil penafsiran yang telah dilakukan, cara penulisan harus memperhatikan teknik penulisan mengingat perbedaan segmentasi pembaca.
Selain lima langkah yang harus diperhatikan dalam penelitian sejarah seperti yang disebutkan diatas, sejarawan juga dibantu dengan dua kelompok besar yang terangkum dalam ilmu bantu sejarah diantaranya Auxiliary sciences dan Ancilliary disciplines. Kedua kelompok besar ilmu bantumerupakan ilmu yang berkembang dan berdiri sendiri seperti sosiologi, ekonomi, antropologi, politik dan arkeologi, ilmu dasar merupakan cabang ilmu pengetahuan yang belum berkembang jauh digunakan untuk memberikan bahan bagi ilmu sejarah contoh: Kronologi, Numismatic, Paleografi dan Epigrafi
3. Kegunaan dan Jenis-jenis Sejarah
Sejarah sebagai suatu peristiwayang terjadi pada masa lampau agar dapat memberikan kegunaan, baik dalam ilmu politik, sosial, budaya dan pendidikan. Sejarah juga dapat memberikan sumbangan kepada sejarawan untuk menulis dan menggali sumber sejarah yang ada. Selain itu sejarah memiliki kegunaan yang penting dan juga menjadikan seseorang memiliki sikap dan semangat nasionalisme sehingga sejarah memiliki arti dan peranan yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Struktur dan Waktu dalam Sejarah
Struktur adalah bagian-bagian darisesuatu yang berhubungan satu dengan lain atau sesuatu tersebut disatukan. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun(teoritis)yang terdiri dari unsure-unsur yang berhubungan satu sama lain. Struktur dalam shorter Oxford English Dictionary adalah hubungan timbale balik dari bagian-bagian atau unsure-unsur pembentuk dari suatu keseluruhan sebagai penentu kodrat atau watak yang istimewa. Ada beberapa macam struktur dalam ilmu alam, ilmu social maupun dalam filsafat. Akan tetapi struktur yang relevan dalam ilmu sejarah adalah khusus sifatnya. Dalam studi sejarah orang tidak cukup membaca dokumen, orang harus membuat rekontruksi mental tentang masa lampau. Dengan demikian orang tidak bisa menghindarkan diri dari struktur kognitif yang ditemukan seseorang untuk sampai ke pemahaman histories. Sejarawan secara khusus harus meraba struktur yang ada pada dunia secara obyektif, lebih-lebih struktur yang diturunkan dari pengalaman sosialnya sendiri sepertiyang dimasukan dalam pemahaman sejarah dan menikmati karya fiksi, novel, drama, cerita pendek.
Berdasarkan kamus umum Bahasa Indonesia waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berlangsung. Apabila kita membahas tentang waktu sebagai suatu rangkaian saat ketika proses berlangsung, maka berarti yang dibahas adalah peristiwa atau kejadian yang lalu atau yang akan datang.
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang)dan dimensi temporal(waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu yang mrupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu: masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
5. Eksplanasi Sejarah
Eksplanasi sejarah merupakan kgiatan yang menghubungkan atau mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya melalui penggunaan pernyataan yang tepat dan bersifat umum. Berangkat dari penjelasan umum tersebut maka dilanjutkan dengan penjelasan ilmiah dan penjelasan sejarah. Penjelasan dalam sejarah berupaya untuk menyelami apa yang ada di dalam suatu peristiwa(dapat menghayati peristiwa sebenarnyadari dalam). Bagian dalam suatu peristiwa adalah pikiranyang ada dibalik wujud fisik.
Sedangkan bagian luar peristiwa sejarah adalah wujud fisik atau gerak dari suatu peristiwa Eksplanasi sejarah terdiri dari beberapa bagian yaitu konsep, fakta, kontruksi, dan sebab musabab. Konsep adalah kesimpulan dari gejala-gejala dalam suatu peristiwa sejarah. Fakta adalah suatu unsure yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsungdari dokumen sejarah dan dianggap credible(dapat dipercaya). Setelah melalui tahap pengujian sesuai hokum metode sejarah. Kontruksi adalah pembentukan atau penggambaran suatu peristiwa sejarah.
Sebab terbagi menjadi dua bagian: pertama sebab langsung dan kedua sebab tidak langsung. Sebab langsung adalah pemicu peristiwa sejarah yang dapat diketahui dengan observasi, pengamatan, ataupun perekaman. Sedangkan sebab tidak langsung merupakan pemicu terjadinya peristiwa sejarah yang tidak dengan begitu saja dapat dibuktikan namun sebab tidak langsung inilah yang merupakan bagian terpenting dalam pembentukan fakta sejarah. Penyusunan fakta sejarah tidak terlepas dari konsep, ketiga hal ini merupakan bagian terpenting dalam kontruksi sejarah.
6. Pengertian Sejarah, Mitos dan Penulisan Sejarah Eropa Centrisme dan Indonesia Centrisme
Setelah mempelajari pengertian sejarah, mitos, dan penulisan sejarah Eropa centris dan Indonesia centris maka dapat disimpulkan bahwa sejarah bukan mitos, bukan dongengataupun legenda. Walaupun sama-sama menceritakan masa lampau yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Akan tetapi sejarah bukan mitos, mitos merupakan cerita masa lampau yang tidak jelas waktu terjadinya dan kejadian yang tidak masuk akal di jaman modern. Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek kajian dan juga mempunyai peranan besar dalam perkembangan bangsa. Disamping itu adanya penulisan sejarah Eropa centris dan Indonesia Centris yang menunjukkan kepada kita bagaimana keobyektifan para penulis dalam menuliskan karyanya. Dengan adanya penulisan sejarah kita dapat mengetahui bagaimana proses kejadian masa lampau pada waktu itu, serta kebenaranyang sebenarnya terjadi.
7. Konsep Periodisasi dalam ilmu Sejarah
Periodisasi adalah tingkat perimbangan masa atau pembabakan masa. Periodisasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah atau pembabakan masa dalam sejarah. Adapun tujuan dari penyusunan periodisasi dalam penulisan sejarah adalah:
• Memudahkan mempelajari sejarah
Peristiwa masa lampau yang demikian panjang dan banyak dikelompokkan, disederhanakan dan diringkas menjadi beberapa periode untuk memudahakan dan memahami sejarah.
• Memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologi
Periode-periode sejarah harus disusun secara kronologis. Peristiwa sejarah tersebut harus dikelompokkan dan disusun berdasarkan urutan waktu kejadian. Dengan demikian memudahkan para pembaca untuk memahami kronologi sejarah yang paling panjang dalam periode yang berkaitan antara satu dengan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar