Pernahkah engkau coba menerka
apa yang tersembunyi di sudut hati?
Derita di mata, derita dalam jiwa
kenapa tak engkau pedulikan?
Sepasang kepodang terbang melambung
Menukik bawa seberkas pelangi
Gelora cinta, gelora dalam dada
kenapa tak pernah engkau hiraukan?
Selama (selama) musim belum bergulir
Masih ada waktu (ada waktu) saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir (kasih pun deras mengalir)
cemerlang sebening embun
(na na na na na na na na)
Pernahkah engkau coba membaca
sorot mata dalam menyimpan rindu?
Sejuta impian, sejuta harapan
kenapakah mesti engkau abaikan?
Selama (selama) musim belum bergulir
Masih ada waktu (ada waktu) saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu (ada waktu) saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir (kasih pun deras mengalir)
cemerlang sebening embun
(kasih) hu… (kasih, kasih) hu.. (na na na na kasih) hu.. (na na na na)
(kasih) hu.. (na na na na kasih) hu.. (na na na na)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar